Sering Bergerak Mondar-mandir Jadi Gejala Awal Alzheimer

Tidak berbahaya sih, tapi bikin kamu menyesal seumur hidup

Tabanan, IDN Times - Demensia adalah hilangnya fungsi kognisi secara multidimensional dan terus menerus, yang disebabkan kerusakan organik sistem saraf pusat. Satu jenis Demensia yang sering dianggap sebagai penyakit lupa atau pikun adalah Alzheimer.

Demensia Alzheimer menyebabkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku. Penyakit ini semakin memburuk seiring waktu. Sehingga membuat Orang dengan Demensia (ODD) tidak mampu lagi melakukan pekerjaan sehari-hari. Sehingga orang lain kerap sekali menganggap ODD ini aneh, menyebalkan, dan pada akhirnya tidak diacuhkan. Sementara mereka sebenarnya membutuhkan bantuan orang terdekat.

Berikut penjelasan dari Dokter Spesialis Neuro Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan, dr I Made Domy Astika M Biomed SpN, mengenai faktor pemicu Alzheimer dan bagaimana pencegahannya.

Baca Juga: [LIPSUS] Alzheimer Dianggap Asing: Ibu Saya Dibilang Gila

1. Gejala-gejala awal Alzheimer yang patut diwaspadai

Sering Bergerak Mondar-mandir Jadi Gejala Awal AlzheimerFoto ilustrasi (unsplash.com/Rad Cyrus)

Orang dengan Alzheimer, kata Domy, mengalami gangguan progresif daya ingat dan  fungsi kongnitif lainnya. Mula-mula gangguannya samar, dan mudah disalah sangka sebagai depresi. Berikut ini gejala awal Alzheimer antara lain:

  • Gangguan memori, misalnya sulit mengingat hal-hal baru dan lebih mudah mengingat memori yang lama
  • Gangguan perhatian, misalnya gangguan untuk mempertahankan gerakan yang terus menerus
  • Gangguan dalam kemampuan berhitung
  • Gangguan berbahasa, misalnya sulit menemukan kata yang tepat
  • Gangguan dalam pemecahan masalah, misalnya sulit dalam menyatakan pendapat
  • Gangguan persepi, misalnya mengalami ilusi atau halusinasi
  • Gangguan kesadaran dari penyakit, misalnya menolak pendapat bahwa ia sakit
  • Gangguan kepribadian seperti agitasi (gelisah, jengkel, dan gugup yang sampai bergerak mondar-mandir atau meremas-remas tangan tanpa henti), dan mudah tersinggung.

Baca Juga: Kisah Warga Karangasem Rawat Istri Alzheimer: Hidup Saya Berubah 

2. Faktor pemicu Alzheimer

https://www.youtube.com/embed/mAokM2F7Ifs

Demensia Alzheimer umumnya terjadi pada seseorang yang berusia di atas 60 tahun. Terjadi akibat penumpukan protein abnormal yang mengganggu kinerja sel-sel saraf di otak. Dalam jangka panjang, otak akan kehilangan beragam fungsi seperti mengontrol pikiran, memori, dan bahasa.

Meskipun penyebab Alzheimer belum diketahui secara pasti, menurut Domy, ada beberapa faktor yang berhasil diidentifikasi yaitu:

  • Faktor genetik: faktor ini berperan dalam timbulnya penyakit Alzheimer. Biasanya dalam penegakan diagnosis akan ditanyakan riwayat keluarga, apakah ada yang mengalami gangguan yang sama
  • Pola hidup yang tidak sehat mulai dari jarang berolahraga serta pola makanan yang tidak sehat
  • Lingkungan yang stres.

Sampai saat ini, lanjut Domy, belum ada metode untuk menyembuhkan penyakit Alzheimer. Akan tetapi, terapi obat-obatan dapat memperlambat gejalanya semakin buruk. Pasien juga dianjurkan melakukan psikoterapi, satu di antaranya melalui terapi stimulasi kognitif.

3. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya Alzheimer

Sering Bergerak Mondar-mandir Jadi Gejala Awal AlzheimerFoto hanya ilustrasi. (Pixabay.com/coombesy)

Domi melanjutkan, secara khusus memang tidak ada pencegahan spesifik untuk Alzheimer. Namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu:

  • Berolahraga secara rutin
  • Perbanyak kegiatan yang mengasah otak
  • Pola makan yang sehat
  • Kurangi berat badan berlebih
  • Minum obat teratur jika menderita penyakit tertentu
  • Tidur yang cukup
  • Bersosialisasi
  • Kelola stres dengan baik
  • Rutin memeriksakan kesehatan diri.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya