Jelang Galungan Produsen Dodol di Klungkung Kesulitan Cari Bahan Baku 

Sudah tiga minggu tidak dapat bahan untuk dodol nangka

Klungkung, IDN Times - Hari Raya Galungan merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh warga Klungkung, termasuk I Nyoman Suwela dan istrinya. Biasanya menjelang Galungan, pasangan suami istri pembuat dodol buah ini kebanjiran order. 

Namun kondisi saat ini sedikit berbeda. Meski tetap menerima banyak order, mereka justru kesulitan mencari bahan baku. Buah nangka matang yang menjadi bahan baku dodol buah sulit didapat dan pasokannya selalu minim. Suwela dan istrinya pun kewalahan memenuhi pesanan dodol buah nangka yang biasanya paling diminati pelanggan.

Baca Juga: Mahasiswa di Bali Kenalkan Jamu Tradisional Lewat Event

1. Sudah 3 minggu kesulitan cari buah nangka matang

Jelang Galungan Produsen Dodol di Klungkung Kesulitan Cari Bahan Baku UKM Dodol buah di Desa Besan, Klungkung. (IDN Times/Wayan Antara)

Pada Minggu (5/6/2022), Nyoman Suwela sibuk mengemas dodol buah yang akan dipasarkannya ke pelanggan menjelang Hari Raya Galungan. Ia menyampaikan saat ini sulit mendapatkan buah nangka matang sebagai bahan baku dodol buah.

"Padahal paling banyak order itu dodol buah nangka. Tapi sekarang buahnya yang tidak ada. Padahal nangka biasanya selalu melimpah karena nangka bukan buah musiman," ujar Suwela di Desa Besan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. 

Ia mengaku sejak 3 pekan lalu kesulitan mendapatkan buah nangka. Biasanya ia mendatangkan buah nangka dari Kabupaten Karangasem dan sebagian membeli di pasar tradisional. Hanya saja kali ini pasokan buah nangka dari Karangasem tidak ada. Di pasar tradisional pun Suwela mengaku kesulitan mendapatkan buah nangka.    

“Setiap hari raya order dodol nangka pasti meningkat. Demikian pula setiap harinya, kiriman ke pasar oleh-oleh, yang paling diminati dodol nangka. Tapi sekarang sudah lama tidak ada nangka," keluhnya.

2. Berinovasi dengan membuat dodol buah pisang

Jelang Galungan Produsen Dodol di Klungkung Kesulitan Cari Bahan Baku UKM Dodol buah di Desa Besan, Klungkung. (IDN Times/Wayan Antara)

Suwela memang harus memutar otak untuk tetap bisa menjalankan usahanya. Biasanya Suwela dalam sehari bisa menghabiskan 29 buah nangka dan menghasilkan dodol hingga lebih dari 1.000 biji.

Lalu apa yang dilakukan Suwela menghadapi tantangan ini? Karena tidak ada nangka matang, ia sejak beberapa pekan lalu mulai memproduksi dodol buah pisang. Walau tidak selaris dodol buah nangka, tapi dodol pisang mulai bisa diterima konsumen.

"Memang yang pesan banyak dodol buah nangka. Karena kosong, saya tawarkan dodol buah pisang. Ya, mulai lah mereka mencoba order dodol pisang. Walau memang lebih banyak peminat dodol nangka," ungkap Suwela.

Selain membuat dodol pisang, ia juga membuat dodol buah salak. Pasokan salak diperolehnya dari Karangasem.

3. Pesanan dodol mencapai 6.000 biji setiap minggu

Jelang Galungan Produsen Dodol di Klungkung Kesulitan Cari Bahan Baku UKM Dodol buah di Desa Besan, Klungkung. (IDN Times/Wayan Antara)

Serangkaian Hari Raya Galungan ini, setiap minggu Suwela menerima pesanan dari Denpasar sebanyak 6.000 biji dodol. Dalam seminggu ada dua kali pengiriman. Masing-masing pengiriman sebanyak 3.000 biji dodol.

Jika hari biasa, ia menerima pesanan setiap minggu sebanyak 2.000 biji hingga 3.000 biji. Belum lagi pesanan lokal yang jumlahnya mencapai 1.000 lebih.

Suwela tidak mempekerjakan orang lain dalam membuat dodol. Ia hanya bekerja bersama istri dan satu orang saudara kandungnya untuk memenuhi pesanan yang ada. 

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya