4 Tips Koperasi di Tabanan Bertahan Saat Ekonomi Masyarakat Menurun

Semangat ya buat koperasi

Tabanan, IDN Times - Sebanyak 99 koperasi di Kabupaten Tabanan terdampak COVID-19. Kebanyakan koperasi ini terdampak karena macetnya penarikan kredit, serta terjadi  penarikan tabungan dan deposito. Pemerintah sendiri saat ini memberikan stimulus kepada koperasi yang terdampak.

Lalu bagaimana kiat-kiat koperasi agar bisa bertahan di tengah turunnya perekonomian karena pandemik COVID-19?

Baca Juga: 4000 Koperasi di Bali Bakal Dapat Bantuan Hingga Rp30 Juta

1. Koperasi harus menjaga kestabilan cash flow

4 Tips Koperasi di Tabanan Bertahan Saat Ekonomi Masyarakat MenurunPhoderstock/Shutterstock via businessnewsdaily.com

Manager KSU Swadana Arta, Ni Ketut Indrawati, mengatakan saat ini koperasi memang terimbas COVID-19. Karena banyaknya anggota yang kehilangan mata pencaharian membuat berimbas terhadap kreditnya.

"Banyak anggota tidak bisa bayar kredit sejak bulan Maret. Akibatnya tidak ada pembayaran bunga yang masuk," ujarnya, Rabu (3/6).

Selain kredit yang macet, pihak koperasi juga harus menjaga kestabilan cash flow. Karena banyak anggota yang menarik tabungan maupun depositonya.

"Karena ini membuat koperasi mengalami penurunan di segala aspek," lanjut Indrawati..

2. Lakukan relaksasi kredit untuk bisa bertahan

4 Tips Koperasi di Tabanan Bertahan Saat Ekonomi Masyarakat MenurunIlustrasi dompet dan keuangan (IDN Times/Dwi Agustiar)

Agar bisa bertahan dalam kondisi ekonomi yang menurun karena pandemik, pihaknya menerapkan sistem relaksasi untuk menangani kredit yang macet. Artinya, tunggakan bunga akan dimasukkan ke dalam simpanan pokok. Sehingga anggota tidak terbebani masalah bunga kredit.

Indrawati melanjutkan, KSU Swadana Arta yang saat ini memiliki 220 anggota belum membatasi penarikan tabungan ataupun deposito, karena masih memiliki dana likuiditas yang masih cukup.

Saat ini pihak KSU Swadana Arta sudah mendapatkan bantuan stimulus dari pemerintah sebesar Rp10 juta. Selain stimulus, Indrawati berharap kondisi ekonomi akan semakin membaik ke depannya. Sehingga koperasi juga bertumbuh baik.

Baca Juga: Lagi Viral, Ini Cara Budidaya Lele dan Kangkung dalam Ember

3. Mengajukan bantuan stimulus kepada pemerintah

4 Tips Koperasi di Tabanan Bertahan Saat Ekonomi Masyarakat Menurunidn media

Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Tabanan, I Wayan Yasa, mengatakan saat ini terdata ada 99 koperasi dan 3.500 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang terdampak COVID-19. Untuk membantu UKM yang terdampak ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali memberikan bantuan stimulus sebesar Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan.

"Untuk di Tabanan kuotanya adalah 4.600 orang yang rencananya setelah diverifikasi akan disalurkan pada Juni mendatang," kata Yasa.

Pihaknya saat ini sudah mendata 3.500 pelaku UKM dan kemungkinan jumlah tersebut akan terus berkembang. Setelah kuota terpenuhi, data tersebut akan dikirimkan ke provinsi untuk diverifikasi dan mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Gubernur Bali. Setelah itu, baru dana tersebut disalurkan ke penerima manfaat.

“Selain terdampak COVID-19, syaratnya lainnya adalah KK (Kartu Keluarga) dan KTP (Kartu Tanda Penduduk) Bali, ada rekomendasi dari adat, dan belum pernah mendapat bantuan. Artinya, stimulus ini adalah pemerataan dari bantuan sebelumnya,” papar Yasa.

Sementara untuk stimulus ke kalangan koperasi besarannya senilai Rp10 juta. Tujuannya agar koperasi ini tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan di tengah pandemik.

Persyaratan koperasi untuk menerima stimulus tersebut adalah koperasi harus aktif, memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan berbadan hukum.

“Saat ini di Tabanan ada 99 koperasi yang terdampak dan mengajukan untuk mendapatkan stimulus. Jumlah tersebut dari total 418 koperasi aktif saat ini,” jelas Yasa..

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya