Uni Eropa Akui Bali Punya Potensi Besar dalam Sektor Pariwisata

Pariwisata Bali anjlok hingga 90 persen akibat pandemik 

Denpasar, IDN Times - Bali dengan berbagai potensinya, memiliki peluang menjadi tempat untuk investasi. Hal ini diungkapkan oleh Duta Besar Uni Eropa (UE) untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Piket, usai pertemuan bisnis di Prime Plaza Hotel, Sanur, Denpasar, pada Senin (29/11/2021).

Delegasi Uni Eropa bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Provinsi Bali menyelenggarakan Business Forum Meeting tentang The Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

"CEPA UE-Indonesia akan membantu meningkatkan perdagangan dan investasi serta berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan," jelasnya.

Apa saja potensi Bali dalam peluang investasi ini? Bagaimana dengan pariwisata Bali yang selama ini menjadi sumber utama pendapatan masyarakat?

Baca Juga: Lima Menteri Jokowi Tinjau Persiapan KTT G20 di Bali

1. Uni Eropa jadi pilihan yang menarik bagi Bali untuk memperluas pasar ekspor

Uni Eropa Akui Bali Punya Potensi Besar dalam Sektor PariwisataIlustrasi perdagangan (ANTARA FOTO)

Dalam diskusi panel tersebut hadir Kepala Bagian Perdagangan dan Ekonomi, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Marika Jakas, Direktur Bilateral/Negosiasi, Kementerian Perdagangan, Ni Made Ayu Marthini, Ketua Komite Tetap Lembaga Multilateral dan Perjanjian Perdagangan Bebas, KADIN Indonesia, Anne Sutanto, serta Wakil Ketua Kamar Dagang Eropa di Indonesia (EuroCham), Wichard von Harrach.

Talkshow tersebut juga membahas kemitraan investasi dan perdagangan berkelanjutan antara EU dan Indonesia. Termasuk besarnya potensi investasi di Provinsi Bali. Permintaan terhadap manufaktur, pertanian, furnitur, dan produk lain di Uni Eropa diperkirakan akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan didorong oleh pemulihan pasca pandemik COVID-19. Uni Eropa disebut merupakan pilihan yang menarik bagi Bali untuk memperluas dan mendiversifikasi pasar ekspornya.

2. Bali memiliki potensi perdagangan dan investasi besar dengan Eropa yang belum tergali

Uni Eropa Akui Bali Punya Potensi Besar dalam Sektor PariwisataSuasana Pantai Berawa (IDN Times/Ayu Afria)

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Piket, mengatakan pertemuan bisnis tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Uni Eropa (IEU-CEPA) yang saat ini tengah dirundingkan. Selain itu juga untuk membahas peluang perdagangan dan investasi bilateral dengan para pemangku kepentingan.

Bali dianggap memiliki potensi besar di sektor pariwisata, sumber daya manusia kreatif yang tinggi serta sumberdaya lain dalam bentuk keindahan wilayah dan diversitas mampu menarik minat turis. Namun kondisi tersebut mengalami penurunan mencapai 90 persen karena pandemik COVID-19.

Pemerintah saat ini fokus untuk membangkitkan kembali industri pariwisata dan meningkatkan investasi infrastruktur Bali. "Provinsi ini memiliki potensi perdagangan dan investasi besar dengan Eropa yang belum tergali sehingga menawarkan banyak ruang untuk tumbuh," ungkapnya.

Vincent Piket menyampaikan Uni Eropa mendukung upaya Bali dalam menggerakkan kembali sektor pariwisata setelah terkena dampak pandemik COVID-19.

"Satu studi oleh Bank Dunia menunjukkan setelah diberlakukan dan diterapkan, CEPA akan membawa pertumbuhan PDB 2,1 persen untuk Indonesia pada tahun 2032. Ini berarti 5 miliar euro tahun demi tahun” kata Piket.

3. Gubernur Koster sebut pembangunan Bali mencakup tiga aspek utama

Uni Eropa Akui Bali Punya Potensi Besar dalam Sektor PariwisataKerja sama Uni Eropa dan Bali. (Dok. IDN Times/ Istimewa)

Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyampaikan bahwa pembangunan Bali mencakup tiga aspek utama, di antaranya alam, krama, dan kebudayaan. Berbagai kebijakan untuk mendukung pemulihan alam Bali beserta isinya telah tertuang dalam regulasi dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda).

Setidaknya lebih dari 40 Perda dan 25 Peraturan Gubernur telah diterbitkan. Dalam kerjasama dengan Uni Eropa ini, pihaknya berharap dapat terjalin dengan baik dan saling menguntungkan kedua belah pihak.

“Setelah event KTT G20 usai, kami mohon dukungan penuh Uni Eropa dalam pemulihan Bali dari dampak pandemik,” ujarnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya