Gianyar, IDN Times - Bali United mengikuti laga uji coba di Vietnam selama satu pekan. Dalam laga itu, Bali United menghadapi dua tim luar negeri di antaranya klub asal Korea Selatan, Daejeon Hana Citizen; dan klub asal Vietnam, Ha Noi FC.
Dua laga penting itu sebagai persiapan Bali United untuk melakoni lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia menghadapi Persik Kediri pada awal Februari 2024.
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra, mengevaluasi penampilan Bali United selama menghadapi tim asal Korsel ataupun Vietnam. Skuad asuhan pria yang disapa Teco ini menghadapi Daejeon Hana Citizen pada 23 Januari 2024, dan Ha Noi FC pada 27 Januari 2024 di Stadion Hang Day, Vietnam.
Dari pertandingan tersebut, Bali United kalah tipis 1 gol dari Daejon Hana Citizen, dan meraih kemenangan melalui drama adu penalti dengan Ha Noi FC setelah imbang 1-1 di waktu normal.
Teco secara umum menilai penampilan anak asuhnya cukup bagus. Apalagi setelah diliburkan selama tiga pekan pada akhir tahun lalu.
“Performa mereka bagus setelah kami libur panjang. Sudah lama tim tidak melakoni pertandingan. Tetapi untuk hasil cukup bagus, bisa main 2 kali sebelum memulai kembali ke Liga 1,” ungkap Teco, Rabu (31/1/2024).
Ada beberapa evaluasi yang dilakukan Teco, setelah dua laga menghadapi tim luar negeri. Yakni masalah timnya yang belum produktif mencetak gol. Dari dua laga, Bali United hanya mencetak satu gol dari waktu normal. Sisanya dicetak dalam adu penalti saat menghadapi Ha Noi FC.
“Kami bersyukur bisa melakukan dua pertandingan dengan dua tim bagus. Mereka juga melakukan persiapan untuk mematangkan kesiapan di kompetisi masing-masing,” tambah pelatih asal Brasil ini.
Ada beberapa hal juga yang menjadi catatan Teco. Yakni kartu merah ke pemain yang dapat merugikan tim. Terlihat saat menghadapi Ha Noi FC. Sejak babak pertama, tim sudah bermain dengan 10 pemain di dalam lapangan. Teco menilai, hal ini sangat merugikan tim dan harus diperbaiki.
“Hasilnya tentu positif buat tim, karena kami bisa menang melawan tim asal Vietnam. Tapi yang menjadi catatan kami adalah kartu merah di babak pertama yang membuat kami harus bermain dengan 10 pemain,” terang Teco.
Kartu merah tersebut ditunjukan kepada Eber Bessa, yang berusaha merebut bola dari penguasaan lawan. Tetapi wasit melihat ada gerakan tambahan dari tangan pemain asal Brazil tersebut, dianggap sebagai pelanggaran serius, dan membahayakan lawan.
"Tentu ini akan menjadi perhatian seluruh skuad Serdadu Tridatu, untuk menjadi lebih baik jelang menghadapi Persik Kediri pada 5 Februari 2024 mendatang," ungkapnya.