Bali United Mengantar PSIS ke Jurang Degradasi

Bali United berhasil meraih dua kemenangan beruntun dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. Setelah berhasil menundukkan PSM Makassar pada pekan ke-30, kini giliran PSIS Semarang dikalahkan Serdadu Tridatu pada pekan ke-31.
Bali United menjamu PSIS Semarang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Kamis (1/5/2025) malam. Ricky Fajrin dan kawan-kawan meraih kemenangan telak 4-0 atas tamunya tersebut. Seperti apa fakta-fakta kemenangan Bali United ini?
1. Dua gol bunuh diri, ada indikasi match fixing?

Kejadian tak biasa terjadi pada laga Bali United menghadapi PSIS Semarang. Dua dari empat gol Bali United didapat dari gol bunuh diri pemain PSIS Semarang. Gol bunuh diri pertama terjadi pada menit ke-22, saat Boris Kopitovic yang membawa bola dari sisi kanan akan memberi umpan kepada pemain depan Bali United. Joao Ferrari bermaksud menghalau umpan tersebut. Namun, bola justru masuk ke gawangnya sendiri.
Gol kedua Bali United berasal dari gol bunuh diri Ridho Syuhada pada menit ke-51. Gol ini serupa dengan gol bunuh diri pertama. Berawal saat Privat Mbarga akan memberikan umpan kepada pemain Bali United. Ridho yang bermaksud menghalau bola justru mencetak gol ke gawangnya sendiri yang dijaga oleh Adi Satryo.
Gol bunuh diri ini membawa kemenangan telak bagi Bali United. Dua gol lainnya dicetak oleh Irfan Jaya (66') dan Novri Setiawan (90'+2'). Walaupun menang telak, di sisi lain, dua gol bunuh diri ini justru menjadi pertanyaan di kalangan penggemar bola tanah air. Banyak yang menduga kejadian tidak biasa ini terindikasi match fixing.
Apalagi, hal ini didukung oleh kondisi pemain PSIS Semarang yang sedang bermasalah dengan pembayaran gaji mereka saat ini. Apakah benar ada match fixing? Tentu hal ini harus dibuktikan lebih lanjut oleh otoritas terkait.
2. Bali United mencetak clean sheet lagi

Setelah clean sheet pada laga sebelumnya, Bali United kembali sukses mencetak nir bobol hingga pertandingan berakhir pada laga menghadapi PSIS Semarang. Adilson Maringa berhasil menggagalkan beberapa peluang PSIS Semarang. Selain itu, solidnya pertahanan Bali United yang digalang oleh Jaimerson da Silva membuat PSIS Semarang kesulitan menerobos daerah pertahanan Serdadu Tridatu.
Faktor lainnya adalah karena menurunnya performa tim berjuluk Mahesa Jenar ini setelah kebobolan dua gol bunuh diri. Otomatis permainan dikuasai oleh para pemain Bali United. Bahkan, Novri Setiawan berhasil menambah gol saat memasuki babak injury time sebelum pertandingan berakhir. Dengan raihan ini, Maringa telah mencatatkan enam kali clean sheet dari 26 laga bersama Bali United.
3. PSIS Semarang di pinggir jurang degradasi

Kekalahan telak PSIS Semarang dari Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta membuat posisi Mahesa Jenar berada di ujung jurang degradasi. Mereka kini berada di dasar klasemen dengan poin yang sama seperti PSS Sleman yaitu 25. Mereka mencatatkan hasil terburuk selama mengikuti Liga 1 yaitu 11 laga tanpa kemenangan ditambah baru saja ditinggal dua pemain asing dan pelatihnya.
Perjalanan PSIS Semarang menghadapi tiga laga sisa sungguh berat. Andai mereka mampu meraih kemenangan di laga sisa, belum berarti PSIS Semarang bisa lolos dari degradasi. Mereka harus berharap tim lainnya yaitu PSS Sleman, Barito Putera, Persis Solo, dan Madura United meraih hasil buruk.
Kemenangan telah Bali United atas PSIS Semarang tentu akan menjadi modal semangat saat Serdadu Tridatu bertandang ke kandang Persija Jakarta. Bali United berpeluang untuk bertahan di posisi enam besar, bahkan bisa kembal bertengger di papan atas klasemen akhir Liga 1 2024/2025.