Pemain asing Bali United saat mengikuti kegiatan tirta yatra. (Instagram.com/baliunitedfc)
Tak hanya pemain lokal, Bali United juga memiliki beberapa pemain dan pelatih asing. Tentunya kegiatan tirta yatra ini sangat penting bagi mereka, terutama bagi yang baru pertama kali bermain di Bali. Melalui kegiatan ini, mereka akan diperkenalkan mengenai tradisi, adat, dan budaya Bali. Selain itu, mereka juga akan diajak mengenal pura-pura yang ada di Bali sambil menikmati keidahan alamnya.
Seperti yang diungkapkan oleh Pelatih Bali United asal Belanda, Johnny Jansen, dirinya menyambut positif kegiatan ini. Walaupun dirinya pernah datang ke Bali 15 tahun silam, namun ini adalah pertama kalinya ia mengenakan pakaian adat Bali.
"Saya pikir ini sangat baik untuk dilakukan. Saya sebagai turis tentu merasakan hal berbeda ketika datang sebagai sebuah tim. Saya sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini," ungkap Coach Johnny seperti dikutip dari Baliutd.com.
Ia berharap dengan kegiatan ini dan dukungan Semeton Dewata, dirinya dan tim mampu membawa Bali United ke jalur yang lebih baik. Hal yang sama juga dirasakan oleh pemain asing lainnya yang baru pertama kali ikut dalam kegiatan tirta yatra ini seperti Thijmen Goppel, Mike Hauptmijer, Mirza Musafic, Tim Receveur dan Boris Kopitovic yang baru bergabung dengan Bali United di putaran kedua.
Tim Receveur mengatakan, dirinya juga baru pertama kali mengenakan pakaian adat Bali, dan ikut dalam persembahyangan walaupun pada 12 tahun silam pernah datang sebagai turis. Ia mengungkapkan, kegiatan ini sangat bagus terutama bagi dirinya yang pertama kali bermain di Indonesia, khususnya di Bali, untuk mengenal pura serta budaya.
Itulah alasan pentingnya Bali United melakukan tradisi tirta yatra ini setiap tahun sebelum mengarungi musim kompetisi baru. Restu dari kekuatan suci yang ada di Bali serta dukungan Semeton Dewata dipercaya akan membawa Bali United mampu mencapai hasil yang lebih baik dari kompetisi sebelumnya. Semangat Puputan, bli!