Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pushbike Bali, Olahraga Sepeda Tanpa Pedal Mulai Digemari

Marvel sedang bersiap untuk berlatih Pushbike di Living World Denpasar, pada Jumat (29/11/2024). (Dok.Pribadi/Kholik Mawardi)

Puluhan anak dengan cekatan ‘mendorong’ sepedanya, meliuk-liuk mengikuti alur lintasan di area parker Living World Denpasar pada Jumat, 29 November 2024 lalu. Suasana mendung tak memengaruhi semangat anak-anak berlatih dengan gembira. Ini adalah latihan rutin yang digelar komunitas Pushbike Bali.

Pushbike atau balancing bike adalah sepeda mini berukuran 12 inchi yang tidak dilengkapi pedal atau rantai penggerak. Cara penggunaannya didorong dengan kaki, pengeremannya pun menggunakan kaki.

Menurut Farid Ardian, Ketua Komunitas Pushbike Bali, olahraga ini memberikan manfaat besar untuk perkembangan motorik anak, serta membantu melatih keseimbangan dan koordinasi gerak tubuh mereka.

1. Peminat semakin berkembang

Pemasan sebelum latihan Pushbike di Living World Denpasar, pada Jumat (29/11/2024). (Dok.Pribadi/Kholik Mawardi)

Di tengah geliat gaya hidup sehat yang semakin berkembang, komunitas pesepeda tanpa pedal atau pushbike di Bali kini tengah menjadi fenomena yang semakin digemari. Meskipun masih tergolong baru di Bali, olahraga ini kini banyak diminati oleh orangtua yang ingin memberikan aktivitas positif bagi anak-anak mereka. Peserta olahraga pushbike ini mayoritas adalah balita, mulai dari usia dua tahun hingga lima tahun.

"Banyak yang berminat dengan olahraga pushbike karena selain menyenangkan, pushbike dapat membentuk keterampilan motorik anak dan melatih keseimbangan serta koordinasi gerak tubuh mereka," ujar Farid saat ditemui saat menemani anak-anak latihan.

Ia juga menambahkan, jumlah anggota komunitas Pushbike Bali sudah mencapai ratusan, yang mencerminkan betapa berkembangnya olahraga ini di Pulau Dewata.

Namun, meski peminatnya terus bertambah, fasilitas latihan pushbike di Bali masih terbatas. Saat ini, komunitas ini mengadakan latihan dua kali seminggu, yaitu setiap Jumat sore di tempat parkir Living World Denpasar dan hari Minggu di kawasan Tahura atau Puspem Badung. Meskipun lokasi latihannya sederhana, para peserta tetap antusias mengikuti kegiatan ini.

2. Teknik menggunakan pushbike

Marvel belajar teknik menggunakan pushbike di Living World, pada Jumat (29/11/2024). (Dok.Pribadi/Kholik Mawardi)

Para peserta pushbike diajarkan teknik mengayuh sepeda tanpa pedal. Peserta diwajibkan untuk memakai sepedanya sendiri. Selain itu setiap anak harus menggunakan helm, sepatu, serta pelindung lutut dan siku selama latihan. Keamanan menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh para pelatih dan orangtua, mengingat usia para peserta yang masih sangat muda dan rentan.

"Kami mengutamakan keamanan anak-anak karena mereka masih balita, dan setiap gerakan mereka perlu pengawasan yang ketat. Kami ingin mereka berlatih dengan nyaman dan aman," tambah Farid.

Untuk bergabung dalam komunitas Pushbike Bali, orangtua hanya perlu memastikan anaknya memiliki sepeda pushbike dan niat untuk berlatih. Tidak ada syarat yang rumit, cukup dengan semangat dan keseriusan orangtua untuk mendampingi perkembangan anak. Saat ini jumlah anggota Komunitas Pushbike Bali sudah mencapai 89 orang dan yang masih prospek sebanyak 172 peserta.

Selain menggelar latihan rutin, Komunitas Pushbike Bali juga menggelar lomba yang akan dilaksanakan pada 21 Desember 2024 bertajuk "Bali Holy Race" di Taman Hutan Ngurah Rai.

“Sudah ada ratusan peserta yang sudah mendaftar, termasuk perserta dari mancanegara,” ujar Farid.

3. Pushbike bukan hanya sekadar olahraga

Selain berlatih sepeda, Peserta pushbike melakukan pemanasan di Living World Denpasar, pada Jumat (29/11/2024). (Dok.Pribadi/Kholik Mawardi)

Sebagai orangtua, penulis mengenal komunitas pushbike ini melalui media sosial (medsos), dan memutuskan untuk mengikutsertakan sang anak dalam kegiatan ini. Penulis menilai, kegiatan ini sangat bagus untuk perkembangan sang anak. Karena pushbike juga memberikan kesempatan anak untuk bersosialisasi, belajar menaati aturan, dan tentu saja memberikan aktivitas positif yang bermanfaat.

Bagi banyak orangtua, pushbike bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga kesempatan untuk anak-anak mereka mengembangkan keterampilan penting yang akan bermanfaat dalam kehidupan mereka kelak.

Dengan semakin banyaknya peminat, tidak menutup kemungkinan bahwa olahraga pushbike akan semakin berkembang di Bali, membuka peluang bagi lebih banyak balita untuk mengasah kemampuan motorik dan keseimbangan tubuh mereka sejak dini.

Share
Topics
Editorial Team
Kholik Mawardi
EditorKholik Mawardi
Follow Us