Belajar Bela Diri FIJI di Bali, Teknik Silat ala Jepang
Denpasar, IDN Times - Seni bela diri merupakan perpaduan antara gerakan seni dan gerakan teknik menyelamatkan diri dari berbagai bentuk ancaman. Bela diri memiliki teknik-teknik khusus untuk menaklukkan lawan. Ragam bela diri banyak berkembang di Tanah Air dengan keunggulan masing-masing.
Seperti Bela Diri Firman Ishikawaryu Ji-Jitsu Indonesia (FIJI), yang semula berkembang pesat di Jakarta dan daerah lainnya di Pulau Jawa. Kini, FIJI juga mulai membuka diri di Pulau Dewata.
"Kami tertarik membuka Ju-Jitsu di Bali karena Bali adalah menjadi perhatian dunia. Dunia internasional mengakui Bali. Maka tidak salah bela diri ini dikembangkan di Bali. Jika ada wisatawan yang tertarik untuk menekuni ini juga bisa bergabung," ungkap Pendiri FIJI Ju Jutsu sekaligus Ketua Dewan Guru Fiji Dojo Bali, Wisnu Widodo, Minggu (4/8/2024) lalu.
Seperti apa ya bela diri FIJI di Bali? Berikut ini penjelasan selengkapnya.
1. Bela diri ini memperkenalkan teknik menghadapi lawan secara fleksibel
FIJI merupakan perkumpulan ilmu seni bela diri Japanese Ju-Jitsu di Indonesia yang sedang berkembang di Pulau Dewata. Ju-Jitsu pada dasarnya adalah bentuk-bentuk pembelaan diri yang bersifat defensif, dan memanfaatkan tenaga lawan atau sering disebut Yawara-gi atau teknik-teknik yang bersifat fleksibel.
Serangan dari lawan tidak dihadapi dengan kekuatan saja, melainkan dengan cara menghindar, mengelak, meneruskan tenaga lawan agar daya serangannya dapat digunakan untuk mengalahkan atau menjatuhkan lawan.
"Dari seni Bela Diri Ju-Jitsu ini, lahirlah beberapa seni bela diri lainnya yang mempunyai konsep defensif serupa. Yaitu Aikido dan Judo, keduanya juga berasal dari Jepang, " terang Wisnu.
2. Keunggulan Bela Diri Ju-Jitsu adalah karakter kunciannya
Teknik-teknik Ju-Jitsu umumnya terdiri atas Atemi Waza (menyerang bagian yang lemah dari tubuh lawan), Kansetsu Waza/Gyakudori (mengunci persendian lawan), dan NageWaza (menjatuhkan lawan dengan cara membanting atau melempar).
"Setiap aliran Ju-Jitsu memiliki caranya sendiri untuk melakukan teknik-teknik tersebut. Teknik-teknik tersebut lahir dari metode pembelaan diri kaum Samurai (prajurit perang zaman dahulu) di saat mereka kehilangan pedangnya, atau tidak ingin menggunakan pedangnya (misalnya karena tidak ingin melukai atau membunuh lawan)," kata Wisnu.
Ia mengatakan, banyak instansi yang ingin mendalami bela diri ini dalam menjalankan tugasnya, seperti sekuriti maupun petugas keamanan.
"Keunggulan dari bela diri Ju-Jitsu pada karakter kuncian, di samping juga ada banyak teknik sport, dan pematahan titik kelemahan tubuh manusia. Teknik ini sangat mudah dan cepat untuk melumpuhkan lawan. Ini yang disukai dari Ju-Jitsu, tekniknya mudah diterapkan, cepat melumpuhkan lawan," tuturnya.
Selain itu, ada pula teknik pukulan, tangkisan, maupun pernapasan tenaga dalam. Tak kalah menarik ada juga penggunaan senjata, seperti tongkat, jare jitsu, pedang atau samurai, maupun teknik senjata rahasia.
3. Materi bela diri menyesuaikan tingkatan dan usia
Ketua Fiji Dojo Bali, Hery Setiawan, menyebutkan FIJI Bali membuka kelas reguler, privat, maupun Ju-Jitsu healing, dan corporate untuk semua kalangan, baik untuk anak-anak, remaja, maupun dewasa. Kalau ada yang berminat bisa mendaftarkan diri di FIJI daerah Ubud, Gianyar, Badung, dan Tabanan. Atau bisa langsung ke Sekretariat FIJI Dojo Bali yang beralamat di Griya Jadi Asri Nomor 123, Banjar Jadi Pisah, Desa Jadi, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan dengan nomor handphone 081808889028.
"Materinya nanti menyesuaikan antara anak-anak, remaja, dan dewasa akan berbeda, tergantung tingkatannya nanti," ungkapnya.
Ada beberapa teknik yang diberikan dalam FIJI Ju-Jitsu di antaranya:
- Teknik Pukulan (Shuto Ricki)
- Teknik Tangkisan (Uke-waza)
- Teknik Tendangan (Geri-waza)
- Teknik Lemparan atau Bantingan (Nage-waza)
- Teknik Jatuhan (Ukemi Waza)
- Teknik Kelemahan Tubuh (Kyuso)
- Teknik Kuncian (Katame-waza)
- Teknik Self Defence (Goshin-jutsu)
- Teknik Pernapasan (Qi-waza)
- Bela Diri Polri
- Teknik Mempergunakan Senjata.
