Sejarah Museum Bali di Denpasar, Arsiteknya Dibantu Orang Jerman
Dulu banyak benda budaya Bali diboyong ke luar negeri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Museum Bali terletak di pusat Kota Denpasar, tepatnya Jalan Mayor Wisnu. Museum ini berada di satu kawasan dengan Rumah Jabatan Gubernur Bali, Kantor Wali Kota Denpasar, Lapangan Puputan Badung, dan Pura Agung Jagatnatha. Museum ini menjadi saksi sejarah akan peristiwa-peristiwa penting dan peninggalan berharga dari masa lalu.
Dengan mengunjungi museum ini, masyarakat akan mengetahui perkembangan Bali dari masa ke masa. Tidak hanya itu, kekayaan seni dan budaya masing-masing daerah di Pulau Dewata ini juga dapat ditelisik di Museum Bali.
Dilansir dari laman resmi Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, disbud.baliprov.go.id, dijelaskan bahwa eksterior dinding, halaman, dan gerbang Museum Bali dirancang dengan gaya khas puri atau kerajaan di Denpasar. Keseluruhannya ada empat paviliun di dalam kompleks museum, yang masing-masing mewakili karakter kabupaten di Bali.
Penasaran apa saja koleksi Museum Bali dan bagaimana sejarah berdirinya? Simak yuk penjelasannya di bawah ini:
Baca Juga: Daftar Rumah Sakit di Badung, Ada yang Milik Universitas Udayana
Baca Juga: Sejarah Kabupaten Badung, Pernah Menjadi Pusat Perdagangan Budak
Bale kulkul yang ada di Museum Bali sudah mulai dibangun sejak tahun 1910. Pada tahun 1917, Bale Kulkul ini diguncang Gempa, namun tidak ada bagian yang rusak. Selain itu, pada 24 Desember 2012, Bale Kulkul terbakar akibat tersambar petir. Kemudian diperbaiki pada bulan oktober 2014.
1. Museum Bali menyimpan koleksi patung kuno, pakaian Bali, hingga karya seni rupa
Paviliun Tabanan berada di bagian utara. Paviliun ini menyimpan berbagai peralatan tari seperti kostum tari, semua jenis topeng untuk tarian topeng, wayang kulit, keris untuk Tari Calonarang, dan beberapa patung kuno.
Sementara Paviliun Buleleng didirikan di bagian tengah museum. Sebagaimana namanya, bangunan ini sangat khas dengan gaya pura di Bali Utara. Koleksi yang ada di anjungan ini antara lain pakaian Bali, termasuk kipas tradisional Bali.
Terakhir adalah Paviliun Badung. Di dalam Paviliun Badung menyimpan berbagai koleksi prasejarah lainnya. Itu terlihat dari peralatan yang digunakan oleh manusia selama masa berburu dan bercocok taman, periode budidaya, dan periode metalik. Koleksi seni rupa Bali disimpan di lantai atas paviliun ini. Paviliun Badung terletak di pintu masuk utama dekat bale kulkul yang tinggi menjulang.