Cara Melukat di Pura Tirta Empul, Dikunjungi Guido Rodriguez

Bukti wisata spiritual di Bali diminati Timnas Argentina

Guido Rodriguez adalah pemain bertahan Argentina yang baru saja menyelesaikan laganya dengan Timnas Indonesia. Setelah laga tersebut, ia memilih untuk berlibur ke Bali bersama Guadalupe Ramon, istrinya. Dua rekan Guido Rodriguez lainnya, Cristian Romero dan Nicolas Tagliafico, bersama pasangan masing-masing juga turut berlibur ke Bali.

Satu tempat wisata yang dikunjungi oleh Guido Rodriguez adalah Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Ia bersama sang istri melakukan prosesi mandi suci atau melukat di pura ini. Seperti apa ya makna dan tata cara melukat di Pura Tirta Empul tersebut?

Baca Juga: Sejarah Pura Tirta Empul, Pernah Dikunjungi Jokowi dan Obama

Baca Juga: Makna Melukat yang Dijalani Artis di Bali

1. Sejarah Pura Tirta Empul 

Cara Melukat di Pura Tirta Empul, Dikunjungi Guido RodriguezGuido Rodriguez saat melukat di Pura Tirta Empul, Tampaksiring. (Instagram.com/wadaramon)

Sebelum mengulas mengenai makna dan tata cara melukat di pura yang sangat populer di kalangan wisawatan ini, ada baiknya mengupas sedikit mengenai sejarah Pura Tirta Empul. Pura Tirta Empul ini berada di Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Dalam Hindu, Tirta Empul memiliki makna air yang menyembur dari dalam tanah.

Menurut Lontar Usana Bali, sejarah berdirinya Pura Tirta Empul ada kaitannya dengan cerita Dewa Indra saat berperang dengan Raja Mayadenawa dari Kerajaan Bedahulu. Ia dikenal sebagai raja yang sangat sakti namun sering membuat rakyatnya menderita dan meminta rakyatnya untuk tidak menyembah dewa melainkan menyembah dirinya.

Saat peperangan melawan Dewa Indra, Raja Mayadenawa dan pasukannya terdesak di suatu desa dan kemudian disebut dengan Tampaksiring. Di tempat inilah Mayadenawa menciptakan mata air beracun untuk mengalahkan pasukan Dewa Indra. Karena pasukannya banyak keracunan akibat meminum mata air tersebut, Dewa Indra kemudian menancapkan senjatanya ke tanah.

Kemudian munculah mata air yang menyembur dari dalam tanah. Mata air ini kemudian digunakan untuk menyembuhkan pasukan Dewa Indra yang terkena racun. Beberapa abad setelah pertempuran tersebut, mata air ini disempurnakan dan di tata oleh Raja Indrajaya Sigha Warmadewa menjadi sebuah taman air. Taman air ini kemudian diberi nama Tirta Ri Air Hampul atau Tirta Empul.

2. Makna melukat di Pura Tirta Empul 

Cara Melukat di Pura Tirta Empul, Dikunjungi Guido RodriguezGuido Rodriguez saat melukat di Pura Tirta Empul, Tampaksiring. (Instagram.com/wadaramon)

Dalam perkembangannya kemudian, taman air ini kemudian dikenal dengan nama Pura Tirta Empul. Pura Tirta Empul menjadi sangat populer sebagai tempat melukat atau mandi suci. Dalam Agama Hindu, melukat merupakan sebuah ritual untuk membersihkan atau menyucikan diri manusia secara lahir dan batin.

Seperti yang terlihat di Pura Tirta Empul, melukat dilakukan dengan mandi, berendam, atau mengguyur tubuh seseorang dengan sarana air yang telah disucikan. Air suci ini biasanya berasal dari sumber mata air, air laut, air sungai yang dianggap suci. Melukat sendiri memiliki banyak fungsi seperti:

  • Memberikan ketenangan lahir dan batin;
  • Membuka pintu rejeki;
  • Menetralisir atau membersihkan diri dari energi buruk atau ilmu hitam;
  • Untuk menghilangkan sial;
  • Memohon keturunan;
  • Dan beberapa fungsi lainnya.

3. Tata cara melukat di Pura Tirta Empul 

Cara Melukat di Pura Tirta Empul, Dikunjungi Guido RodriguezIstri Guido Rodriguez saat melukat di Pura Tirta Empul, Tampaksiring. (Instagram.com/wadaramon)

Masing-masing tempat melukat di Bali memiliki tata cara dan aturan tersendiri. Untuk melukat di Pura Tirta Empul, pengunjung wajib mengikuti aturan berikut ini:

  • Pengunjung tidak diperkenankan memakai celana pendek
  • Pengunjung wajib memakai kamen (kain tradisional Bali) dan selendang. Sedangkan perempuan wajib memakai baju atasan yang sopan. Jika tidak membawa kamen dan selendang, pengunjung bisa menyewa di lokasi
  • Pengunjung wajib mengganti pakaian di tempat yang telah disediakan, dan menyimpan barang di loker
  • Pengunjung tidak boleh membawa segala jenis kamera ke kolam suci tempat melukat
  • Tidak boleh memakai sabun, sampi, dan sejenisnya
  • Perempuan yang menstruasi dilarang melukat
  • Sebelum melukat, pengunjung wajib bersembahyang terlebih dahulu untuk memohon izin akan melukat di tempat ini
  • Lokasi melukat terdapat 14 pancoran. Saat berada di masing-masing pancoran, pengunjung wajib berkumur sebanyak 3 kali, cuci muka sebanyak 3 kali, minum air sebanyak 1 kali, dan mengguyur seluruh badan (dari kepala). Ada beberapa pancoran yang tidak diperbolehkan untuk melukat. Pancoran ini telah diberi tanda oleh pengelola Pura Tirta Empul
  • Setelah prosesi melukat selesai, dilanjutkan dengan bersembahyang di Pura Tirta Empul unutk mengucapkan terima kasih dan memohon anugerah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pada saat melukat, pengunjung membawa sarana persembahan yang disebut dengan pejati dan canang. Jika tidak membawanya, kamu bisa membeli di sekitar lokasi parkir. Tiket masuk ke Pura Tirta Empul untuk wisatawan domestik (wisdom) dewasa sebesar Rp30 ribu dewasa dan anak-anak Rp25 ribu. Sedangkan wisatawan mancanegara (wisman) dikenai tiket masuk Rp50 ribu.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya