TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sejarah Istana Kepresidenan Tampaksiring di Bali

Ada campur tangan Bung Karno di sini

Pura Tirta Empul Tampaksiring. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Istana Kepresidenan adalah kantor atau tempat kediaman Presiden Republik Indonesia. Istana Kepresidenan yang berjumlah 6 ini terdiri dari Istana Merdeka, Istana Bogor, Istana Negara, Istana Cipanas, Istana Yogyakarta, dan Istana Tampaksiring.

Istana Kepresidenan Tampaksiring terletak di Pulau Bali tepatnya Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Lokasinya berdekatan dengan Pura Tirta Empul.

Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengunjungi Pura Tirta Empul tersebut, pada Jumat (6/5/2022) lalu, dan menginap di Istana Kepresidenan Tampaksiring. Ini adalah kali pertama Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI) tersebut menginap di istana ini selama menjabat sebagai presiden.

Berikut ini sejarah Istana Kepresidenan Tampaksiring melansir dari Setneg.go.id.

Baca Juga: Sejarah Pura Tirta Empul, Pernah Dikunjungi Jokowi dan Obama

Baca Juga: Makna Ngaben di Bali Menurut Lontar Yama Purwana Tattwa

1. Satu-satunya Istana Kepresidenan yang dibangun setelah Kemerdekaan RI

Istana Kepresidenan Tampaksiring. (YouTube.com/Kementerian Sekretariat Negara RI)

Dilansir situs Setneg.go.id, Istana Kepresidenan Tampaksiring merupakan satu-satunya Istana Kepresidenan yang dibangun setelah kemerdekaan RI. Pembangunan istana ini dimulai pada tahun 1957 dan rampung pada 1960.

Berdiri atas prakarsa Presiden Soekarno yang menginginkan adanya tempat peristirahatan bagi Presiden RI beserta keluarga dan tamu-tamu negara yang berkunjung ke Bali. Ia memilih lokasi ini karena udaranya sejuk dan jauh dari keramaian, sehingga cocok dijadikan sebagai tempat peristirahatan.

Baca Juga: 10 Potret Gianyar Tempo Dulu, Kini Berusia 251 Tahun

2. Bung Karno jatuh hati dengan lokasi Istana Kepresidenan Tampaksiring

Pura Tirta Empul Tampaksiring. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Sebelum menentukan lokasi untuk Istana Kepresidenan Tampaksiring, Presiden Soekarno (Bung Karno) beberapa kali mengunjungi Bali sebelum tahun 1955. Selama ini ia kerap bermalam di rumah tetirah milik Raja Gianyar di Tampaksiring.

Pada masa Raja Gianyar V dan VI, pesanggrahan tersebut banyak digunakan oleh para tamu asing, khususnya pejabat pemerintah Hindia-Belanda. Selain pemandangan yang asri dan indah, Bung Karno juga menyukai beberapa pura di sekitar pesanggrahan tersebut. Beberapa pura itu seperti Pura Tirta Empul, Pura Tegeh, Pura Puca, dan Pura Gunung Kawi.

3. Kecintaan Bung Karno meluluhkan hati Raja Gianyar

Suasana Istana Kepresidenan Tampaksiring yang sejuk. (youtube.com/Kementerian Sekretariat Negara RI)

Raja Gianyar mengetahui kalau Bung Karno sangat menyukai lokasi pesanggrahan tersebut. Hal ini membuat Raja Gianyar menyerahkan lahan pesanggrahannya kepada Negara.

Bak gayung bersambut, pada tahun 1955, Bung Karno memerintahkan seorang arsitek bernama RM Soedarsono untuk merancang bangunan Istana Kepresidenan di lokasi tersebut. Untuk diketahui, RM Soedarsono adalah seorang arsitek dari Jawatan Pekerjaan Umum. Jawatan ini bertugas untuk membangun Istana Kepresidenan di Tampaksiring.

Pada tahun 1957, pesanggrahan dibongkar dan dibangun Wisma Merdeka. Pembangunan ini di bawah pengawasan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Seksi Gianyar, Tjokorda Gde Raka.

4. Bung Karno turut serta dalam perancangan bangunan maupun interiornya

Bagian dalam Istana Kepresidenan Tampaksiring. (YouTube.com/Sekretariat Kabinet RI)

Sebagai insinyur sipil, Bung Karno ikut serta dalam pelaksanaan konstruksi. Selama berkunjung untuk melihat kemajuan pembangunan istana, Bung Karno kerap memberikan masukan atau perubahan kecil terhadap rancang bangun di lokasi.

Sentuhan-sentuhan Bung Karno juga terlihat pada beberapa bagian istana seperti mengatur tata letak pohon-pohon yang akan ditanam, pembuatan kolam, penempatan lukisan dan patung, pemilihan koleksi lukisan yang akan dipajang, dan lainnya.

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya