TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Satuan Ukuran Untuk Membuat Bangunan Tradisional Bali

Bukan meter, arsitektur #Bali memakai ukuran anatomi tubuh

Rumah tradisional Bali. (instagram.com/puri_lanang_sibangkaja)

Dalam dunia arsitektur tradisional Bali mengenal yang namanya ilmu Asta Kosala Kosali. Asta Kosala Kosali berisi tentang pengetahuan terkait bangunan tradisional Bali, yang wajib dimiliki oleh seorang arsitek atau undagi.

Asta Kosala Kosali memuat tentang pedoman-pedoman bangunan terkait ukuran (sikut), teknik pemasangan bahan, jenis-jenis bangunan tradisional Bali, jenis bahan bangunan, hingga sarana upacara yang digunakan untuk mengupacarai bangungan di Bali. Asta Kosala-kosali sangat mirip dengan ilmu Fengsui yang berasal dari China.

Satu hal penting yang harus diperhatikan adalah ukuran atau sikut. Dikutip dari situs Kebudayaan.kemdikbud.go.id, dalam penataan bangunan tradisional Bali, Asta Kosala-kosali menggunakan satuan ukuran tidak baku yang menggunakan anatomi tubuh manusia. Jadi bukan menggunakan satuan ukuran standar internasional seperti meter atau centimeter.

Berikut ini satuan ukuran dalam membuat bangunan tradisional Bali.

Baca Juga: 10 Ciri-ciri Pekarangan Rumah Aura Negatif Versi Bali

Baca Juga: Ciri-ciri Pekarangan Rumah Aura Positif Versi Bali

1. Acengkang atau alengkat merupakan satuan ukur menggunakan ujung telunjuk sampai ujung ibu jari tangan yang direntangkan

Ukuran alengkat. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

2. Agemel merupakan satuan ukur menggunakan keliling tangan yang dikepalkan

Tangan yang dikepalkan. (unsplash.com/ Towfiqu barbhuiya)

3. Akacing diukur menggunakan pangkal sampai ujung jari kelingking tangan kanan

Ukuran akancing. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

4. Atapak batis adalah pengukuran menggunakan panjang telapak kaki

Panjang telapak kaki. (unsplash.com/Danie Franco)

5. Atapak batis ngandang merupakan satuan ukur yang menggunakan lebar telapak kaki

Ukuran lebar telapak kaki. (unsplash.com/Alicia Christin Gerald)

6. Atengen Depa Agung adalah satuan ukur yang diukur dari pangkal lengan sampai ujung jari tangan yang direntangkan

Ukuran atengen depa agung. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

7. Atengen Depa Alit, satuan ukur yang diukur dari pangkal lengan sampai ujung tangan yang dikepalkan

Ukuran atengen depa alit. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

8. Duang jeriji adalah satuan ukuran yang diukur dari lingkar dua jari (jari telunjuk dan jari tengah yang dirapatkan)

Ukuran duang jeriji. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

9. Petang jeriji atau empat jari merupakan satuan ukur menggunakan lebar empat jari (telunjuk, jari tengah, jari manis, kelingking) yang dirapatkan

Ukuran petang jeriji. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Baca Juga: Doa Hindu Menetralisir Mimpi Buruk Hingga Mohon Perlindungan

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya