10 Satuan Ukuran Untuk Membuat Bangunan Tradisional Bali
Bukan meter, arsitektur #Bali memakai ukuran anatomi tubuh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam dunia arsitektur tradisional Bali mengenal yang namanya ilmu Asta Kosala Kosali. Asta Kosala Kosali berisi tentang pengetahuan terkait bangunan tradisional Bali, yang wajib dimiliki oleh seorang arsitek atau undagi.
Asta Kosala Kosali memuat tentang pedoman-pedoman bangunan terkait ukuran (sikut), teknik pemasangan bahan, jenis-jenis bangunan tradisional Bali, jenis bahan bangunan, hingga sarana upacara yang digunakan untuk mengupacarai bangungan di Bali. Asta Kosala-kosali sangat mirip dengan ilmu Fengsui yang berasal dari China.
Satu hal penting yang harus diperhatikan adalah ukuran atau sikut. Dikutip dari situs Kebudayaan.kemdikbud.go.id, dalam penataan bangunan tradisional Bali, Asta Kosala-kosali menggunakan satuan ukuran tidak baku yang menggunakan anatomi tubuh manusia. Jadi bukan menggunakan satuan ukuran standar internasional seperti meter atau centimeter.
Berikut ini satuan ukuran dalam membuat bangunan tradisional Bali.
Baca Juga: 10 Ciri-ciri Pekarangan Rumah Aura Negatif Versi Bali
Baca Juga: Ciri-ciri Pekarangan Rumah Aura Positif Versi Bali
1. Acengkang atau alengkat merupakan satuan ukur menggunakan ujung telunjuk sampai ujung ibu jari tangan yang direntangkan
Baca Juga: Doa Hindu Menetralisir Mimpi Buruk Hingga Mohon Perlindungan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.