Bali United Gagal di LCA, Suporter Tuntut Klub Naik Level

“Sudah saatnya Bali United berlaga di Asia," kata Putu Ardi

Klungkung, IDNTimes - Bali United kembali gagal untuk berkiprah di kompetisi kualifikasi Liga Champions Asia (LCA), setelah dibantai oleh klub asal Hong Kong, Lee Man FC dengan skor 5-1. Fans Bali United kecewa dengan hasil ini.

Kekalahan ini, semakin memperpanjang rekor Bali United yang gagal tembus ke fase grup kompetisi kasta tertinggi di Asia.

Padahal Bali United menjadi salah satu klub di Indonesia yang dalam beberapa tahun belakangan, konsiten mewakili Indonesia di kompetisi Asia baik di kualifikasi Liga Champion Asia maupun di Piala AFC.

Fans Bali United pun menuntut manajemen klub untuk meningkatkan target sehingga tidak sebatas berprestasi di kompetisi lokal, namun juga di Asia.

Baca Juga: Bali United Raih Kemenangan Penting Jelang Hadapi Wakil Hongkong

1. Suporter berharap manajemen klub bisa meningkatkan level dan target Bali United

Bali United Gagal di LCA, Suporter Tuntut Klub Naik LevelLee Man FC VS Bali United. (Instagram.com/baliutd)

Fans berharap manajemen Bali United ke depan bisa meningkatkan target tim, yang tidak hanya di kompetisi domestik.

“Manajemen sebelumnya pernah menyampaikan, target Bali United sementara stabil di Liga 1 Indonesia. Padahal walau klub baru, Bali United salah satu klub yang paling konsisten wakili Indonesa di kompetisi Asia. Ke depan manajemen Bali United bisa tingkatkan level lah, ke Asia,” ungkap seorang fans Bali United asal Klungkung, Putu Ardi Mahendra, Jumat (18/8/2023).

Terlebih saat ini Bali United terus berbenah dengan membangun training centre di Pantai Purnama, Kabupaten Gianyar. Manajemen juga membenahi stadion dan fasilitas lainnya.

“Sudah saatnya Bali United berlaga di Asia. Tidak hanya di kompetisi lokal. Ini yang harusnya ke depannya bisa menjadi target manajemen,” harap Putu Ardi. 

Sementara suporter lainnya Komang Sanjaya mengatakan, manejemen Bali United sebaiknya mulai berbenah. Tidak hanya fasilitas, tapi dari sisi permainan. "Ekspetasi suporter bukan lagi Indonesia, tapi Asia," ungkap Komang Sanjaya.

Menurutnya penampilan Bali United di kompetisi Asia, sudah bisa mencerminkan kualitas Liga Indonesia jika dibanding kompetisi di negara lain. 

"Lihat saja Bali United, yang bisa dibilang klub yang dikelola paling profesional di Indonesia. Jadi wakil Indonesia di Asia, justru kena bantai 5-1 dari klub Hong Kong yang baru pertama kali ikut kualifikasi ACL. Seperti itulah kualitas liga kita, dibandingkan liga lain," ungkap Sanjaya.

Tidak hanya Bali United, selama bertahun-tahun belum ada klub Indonesia yang bisa melangkah jauh di kompetisi Asia.

"Semua harus berbenah. Bali United dan klub lainnya juga agar tidak semakin tertinggal dengan negara lain. Jangan jauh-jauh, contoh JDT di Malaysia. Prestasinya bagus di Liga Champion Asia, jadi klub Malaysia mulai diperhitungkan," ungkap Sanjaya.

Pelatih Bali United Stefano Cugurra mengakui, jika Lee Man FC tampil lebih baik dari anak asuhnya. "Kami akan mulai fokus kembali ke Liga 1 karena jadwal terdekat menghadapi Persis Solo di Kompetisi Indonesia," ungkap Cugurra, Kamis (17/8/2023).

2. Tiga kali gagal dalam kompetisi kualifikasi Liga Champion Asia

Bali United Gagal di LCA, Suporter Tuntut Klub Naik LevelLee Man FC VS Bali United. (Instagram.com/baliutd)

Bali United tercatat sudah 2 kali gagal dalam kualifikasi Liga Champion Asia. Pertama pada saat Kalifikasi Liga Champion Asia tahun 2018. Saat itu Bali United pertama kali berkompetisi ke kualifikasi Liga Champion Asia setelah menjadi runner-up pada Liga 1 Indonesia tahun 2017. 

Sebenarnya saat itu Bali United berpeluang besar lolos ke fase grup Liga Champion Asia, setelah mengalahkan wakil Singapura, Tampines Rover dengan skor 2-0.

Namun tinggal selangkah lagi tampil di fase grup Liga Champions Asia, Bali United harus gugur setelah dikalahkan Chiangrai United.

Dua tahun berselang, tepatnya tahun 2020, Bali United kembali berlaga di kualifikasi Liga Champion Asia usai menjadi juara Liga 1 Indonesia pada tahun 2019. Seperti sebelumnya, untuk berlaga di fase grup kompetisi kasta tertinggi di Asia itu, Bali United harus memulai dari ronde pertama East Region. Bali United kembali bertemu dengan wakil Singapura, Tampines Rovers dan berhasil menang 5-3 lewat drama adu penalti.

Namun selangkah lagi tampil di fase grup, Bali United harus dibantai tim Australia Melbourne Victory dengan 5 gol tanpa balas. Sementara tahun 2023 ini, Bali United justru langsung gagal pada ronde pertama setelah takluk 5-1 atas Lee Man FC.

3. Dua kali jadi juru kunci di fase penyisihan Piala AFC

Bali United Gagal di LCA, Suporter Tuntut Klub Naik LevelLee Man FC VS Bali United. (Instagram.com/baliutd)

Gagalnya Bali United di kualifikasi Liga Champion Asia tahun 2018, membuatnya harus berlaga di Piala AFC yang merupakan kompetisi kasta kedua di Asia. Namun Bali United gagal total di AFC 2018, karena hanya meraih 1 kemenangan, 2 kali imbang dan 3 kali kalah.

Ini membuat Bali United menjadi juru kunci di grup dan gugur di penyisihan grup.

Hal serupa juga dialami Bali United pada Piala AFC 2020. Bali United hanya meraih sekali kemenangan dan dua kali kekalahan. Ini membuat Bali United gagal melangkah ke babak selanjutnya dan hanya mejadi juru kunci grup di fase penyisihan.

Setelah gagal di kualifikasi Liga Champion Asia 2023, Bali United kembali menjadi wakil Indoneisa di Piala AFC bersama dengan PSM Makassar.

Baca Juga: Bintang Sepakbola Inggris Lingard di Bali, Tertarik Masuk Bali United?

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya