Wibufest Bali Tidak Fomo Bahas Bendera Jolly Roger

Badung, IDN Times - Belakangan ini publik ramai membahas fenomena bendera Tengkorak dan Topi Jerami dari anime One Piece di berbagai daerah. Bendera Jolly Roger itu viral karena muncul dalam berbagai aksi massa, even, dan media sosial. Berbeda dengan di Bali, Ketua Komunitas Wibufest Bali, Muhammad Agung Attamimi, mengatakan sebagai anak muda yang suka Jejepangan, ia sendiri malah tidak begitu mengambil perhatian kepada One Piece.
Ramainya karakter tersebut saat ini tidak membuatnya Fear of Missing Out (FOMO) atau takut ketinggalan. Ia juga tidak tertarik untuk mengetahui keterkaitan bendera itu dengan pemerintah saat ini.
"Yang bendera itu banyak juga yang ikut-ikut. Banyak juga yang gak tahu apa artinya bendera itu. Lagi ramai kan, banyak narasi yang keluar dari orang-orang, buat ngelawan pemerintah ataupun makna dari benderanya sendiri. Aku belum nangkap sama sekali," katanya, Sabtu (16/8/2025).
1. Jolly Roger tidak menjadi topik hangat Wibufest Bali

Menurut Muhammad Agung Attamimi, komunitasnya tidak terlalu ambil pusing terkait Jolly Roger. Bahkan tidak ada perbincangan sama sekali di WhatsApp grup komunitas maupun saat mereka kumpul bersama. Meski begitu, ia menduga pembahasan ini akan hilang setelah peringatan 17 Agustus 2025.
"Gak ngaruh ke aku juga sih, sama temanku," katanya.
2. Wibufest berkumpul untuk bahas anime hingga pekerjaan
Komunitas Wibufest Bali saat ini lebih disibukkan oleh persiapan pergantian ketua komunitas pada September 2025 mendatang, sekaligus perayaan hari jadi komunitas. Pertemuan komunitas Jejepangan ini malah lebih membahas game, anime, hingga pekerjaan. Komunitas di Bali kini juga tengah lesu. Para anggota sedang disibukkan oleh kegiatannya masing-masing. Kondisi ini, kata Agung, kemungkinan berbeda dengan komunitas wibu lainnya di Bali. Dari pengamatannya, di Bali memiliki sekitar 30 komunitas wibu, termasuk Komunitas Wibufest Bali
"Di Indonesia sendiri ada 699 orang (anggota Wibufest). Kita lebih ngebahas bagaimana sih event kita kali ini," terangnya.
3. Kepolisian sebut tidak ada yang salah dengan Jolly Roger
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali, Kombespol Ariasandy, mengatakan tidak ada permasalahan dengan Jolly Roger. Bahkan ia membandingkan Jolly Roger tidak ada bedanya dengan bendera partai politik dan organisasi masyarakat (ormas). Bendera-bendera tersebut tidak ada salahnya berkibar asal tidak menggantikan Merah Putih. Saat ini situasi Bali juga kondusif, tidak terpengaruh hal-hal tersebut.
"Kenapa sih bendera diributin? Apa bahayanya One Piece itu? Gak ada bahayanya kan," terangnya.
Sementara itu di Jalan Mahendradatta Selatan, Kota Denpasar, bendera Jolly Roger ini nampak dijual dan ditawarkan ke pengguna jalan lalu lintas.