Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Semarak Warga Klungkung Upacara Bendera di Sungai Unda

Upacara bendera di Sungai Unda. (IDNTimes/Wayan Antara)

Klungkung, IDNTimes - Waktu menunjukan pukul 08.00 Wita, dan lebih dari 100 warga sudah memadati bantaran Sungai Unda di wilayah Kelurahan Semarapura Kangin, Kamis (17/8/2023).

Anak-anak hingga dewasa tampak antusias, pagi itu, karena mereka akan ikut upacara bendera untuk memperingati Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia. 

Upacara bendera yang dilakukan warga ini cukup unik, karena diselenggarakan di aliran Sungai Unda. Upacara seperti ini rutin digelar dalam beberapa tahun belakangan, dan menarik perhatian warga dari berbagai daerah di Bali.

1. Mendung tidak menyurutkan semangat warga untuk mengikuti upacara bendera di Sungai Unda

Upacara bendera di Sungai Unda. (IDNTimes/Wayan Antara)

Ni Kadek Sinta (17) mengikatkan pita merah putih di kepalannya. Ia berlahan melewati derasnya arus Sungai Unda, meskipun sedang mengenakan kebaya dan kamen. Kondisi cuaca mendung tidak menyurutkan semangat remaja kelas XI SMK itu dan warga lainnya untuk menjadi peserta upacara.

“Setiap tahun saya selalu ikut upacara bendera ini. Karena kan unik upacara ini, di sungai. Berbeda dengan upacara di lapangan,” ungkap gadis yang beralamat di Banjar Suka Duka Kali Unda tersebut.

Meski saat itu mendung dan sesekali hujan gerimis turun, Kadek Sinta khawatir. Ia merasa aman, karena peserta upacara diminta saling menjaga. “Kalau kondisi arus sungai, saya kira masih sangat memungkinkan untuk upacara bendera ini. Kami juga diminta saling menjaga satu sama lain,” ungkap dia.

2. Pria bertelanjang dada, wanita berkebaya, kibarkan bendera di alur sungai

Upacara bendera di Sungai Unda. (IDNTimes/Wayan Antara)

Upacara bendera di Sungai Unda tersebut merupakan inisiatif warga di Banjar Suka Duka Kali Unda di Kelurahan Semarapura Kangin. Menjelang dimulainya upacara, mereka serempak turun ke sungai.

Pakaian mereka saat upacara cukup unik. Bari yang pria, bertelanjang dada dengan mengenakan kamen dan saput berwarna poleng (hitam putih). Sementara bagi yang wanita menggunakan kebaya berwarna putih atau merah, dan semua menggunakan ikat kepala pita merah putih.

“Upacara bendera ini seluruhnya dari swadaya masyarakat, tanpa dukungan pembiayaan dari pemerintah. Mulai dari konsep upacara bendera, perlengkapan, hingga pembiayaan, (semua) dari warga,” ujar Lurah Semarapura Kangin, Ida Bagus Putra Adnyana, Kamis (17/8/2023).

Upacara bendera di alur sungai ini menarik perhatian warga dari berbagai wilayah di Bali. Mereka datang langsung ke Klungkung, demi menonton dan mengabadikan momen upacara bendera ini.

“Saya jauh-jauh dari Denpasar, memang sengaja ingin mencari foto upacara bendera di Sungai Unda,” ujar seorang fotografer, Gede Ardana.

3. Sebagai wujud kebersamaan dalam perbedaan

Upacara bendera di Sungai Unda. (IDNTimes/Wayan Antara)

Ida Bagus Putra Adnyana mengatakan, upacara bendera di Sungai Unda ini sangat berarti bagi masyarakat di Banjar Suka Duka Kali Unda. Selama ini, masyarakat setempat dikenal sangat heterogen, terdiri dari berbagai suku dan agama.

 Dengan pelaksanaan upacara bendera di Sungai Unda setiap tahunnya, kebersamaan warga menjadi semakin erat. Mereka bergotong-royong, saling berbaur, dan bersatu untuk menyemarakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

“Kebersamaan ini yang sering saya sampaikan ke warga. Upacara bendera di Sungai Unda ini wujud kebersamaan warga, di tengah perbedaan suku dan agama di Banjar Suka Duka Kali Unda,” ungkap Ida Bagus Putra Adnyana.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us