Petugas Seharusnya Malu, Warga Nusa Penida di Bali Masih Kesulitan Air

Pemandangan di Nusa Penida indah tapi warganya kesulitan air

Klungkung, IDN Times - Permasalahan krisis air bersih di Pulau Nusa Penida tak kunjung tuntas. Sampai sekarang sebagian wilayahnya masih mengalami krisis air bersih. Padahal wilayah tersebut ada dua sumber mata air yang memiliki debit air cukup besar. Yaitu Sumber Mata Air Penida dan Sumber Mata Air Guyangan.

1. Sumber mata air tidak mengalir sejak sambungan rumah mulai terpasang

Petugas Seharusnya Malu, Warga Nusa Penida di Bali Masih Kesulitan AirDok.IDN Times/Humas Kabupaten Klungkung

Sumber Mata Air Guyangan sebenarnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Nusa Penida seperti Desa Bungamekar, Batuakandik, dan Desa Tanglad. Namun jaringan tersebut belum merata untuk menyuplai air ke warga.

Seperti yang diungkapkan oleh Ketut Miyasa, warga asal Dusun Sompang di Desa Bungamekar. Rumahnya sudah terpasang sambungan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sejak beberapa tahun lalu. Namun sambungan PDAM tak kunjung mengeluarkan air.

"Sejak dipasang tidak keluar air," keluh Miyasa, Senin (23/11/2020).

2. Warga harus membeli air tangki sebesar Rp300 ribu setiap minggu

Petugas Seharusnya Malu, Warga Nusa Penida di Bali Masih Kesulitan AirFoto hanya ilustrasi. (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Tidak hanya Miyasa. Warga di sana harus mengeluarkan uang untuk membeli air tangki. Satu kepala keluarga (KK) mengeluarkan uang Rp300 ribu per minggu untuk membeli dua tangki air bersih.

"Harga satu tangki kapasitas 1100 liter itu harganya Rp150 ribu. Satu keluarga itu biasanya seminggu habis dua tangki untuk kebutuhan sehari-hari. Jadi lumayan pengeluaran sebulan itu, sekitar Rp600 ribu hanya untuk beli air bersih. Kalau air PDAM bisa mengalir ke rumah warga, kan bisa jauh lebih hemat," kata miyasa.

Ia dan warganya hanya berharap agar pemerintah segera menuntaskan masalah air bersih di Nusa Penida, yang permasalahannya sudah berlarut-larut.

Baca Juga: 4 Desa di Nusa Penida Bertahun-tahun Tidak Ada Sinyal Internet

3. Bupati Klungkung kecewa dengan kinerja tim teknis pengelolaan air bersih di Nusa Penida

Petugas Seharusnya Malu, Warga Nusa Penida di Bali Masih Kesulitan AirDok.IDN Times/Humas Kabupaten Klungkung

Dua Sumber Mata Air Guyangan yang belum dikelola secara maksimal itu membuat Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, kecewa. Suwirta mengumpulkan pegawai Balai Wilayah Sungai Bali Penida, petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Guyangan selaku pelaksana teknis di lapangan, dan pegawai PDAM Klungkung, Minggu (22/11/2020) kemarin.

Bupati asal Ceningan, Nusa Penida ini menyatakan kekecewaannya atas kinerja pegawai teknis. Apalagi keterangan tenaga teknis berbeda-beda ketika ditanya soal belum meratanya warga menikmati air Guyangan. Masalah krisis ini sudah berlangsung lebih dari dua dekade.

"Penjelasan mereka (Petugas teknis) berbeda-beda. Saya sampai bingung. Setelah saya cek sendiri, banyak reservoir yang justru tidak ada air," ungkap Suwirta ketika dikonfirmasi.

4. Tidak semua reservoar berisi air

Petugas Seharusnya Malu, Warga Nusa Penida di Bali Masih Kesulitan AirANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Suwirta menyebutkan, infrastrukturnya sudah terbangun seperti reservoar, hingga berjumlah lebih dari dua reservoar. Namun tidak semua reservoar berisi air. Sehingga airnya tidak mengalir sampai ke rumah warga, satu di antaranya di Desa Batukandik.

“Saya akan telurusi pompa yang hidup selama 24 jam yang mana airnya bisa dialirkan ke reservoir satu, dua, hingga reservoir enam,” kata Suwirta didampingi oleh Direktur PDAM Klungkung Nyoman Renin Suyasa, dan Kadis Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Klungkung Anak Agung Gede Lasmana.

Di satu sisi, Suwirta ingin menggenjot program 100 persen air bersih bisa segera tuntas. Belum lagi Nusa Penida sekarang ini berkembang menjadi sentra industri pariwisata di Bali. Namun masalah air bersih justru belum teratasi, dan dikhawatirkan berdampak pada citra kepariwisataan Bali.

Baca Juga: Hadapi Resesi, Masyarakat Nusa Penida Diajak Kelola Sampah

5. Petugas seharusnya punya rasa malu

Petugas Seharusnya Malu, Warga Nusa Penida di Bali Masih Kesulitan AirDok.IDN Times/Humas Kabupaten Klungkung

Suwirta lantas meminta pegawai UPT Guyangan, pegawai Balai Sungai Wilayah Bali Penida, dan PDAM tidak sekadar menjalankan rutinitas saja. tetapi juga harus punya rasa malu ketika sebagian warga Nusa Penida belum menikmati air bersih.

“Rasa memiliki harus ditingkatkan dengan kerja sama agar masyarakat kita mendapatkan air. Saya tugaskan semua staf untuk menjaga di masing masing reservoir, menguji dengan pemenuhan air di semua reservoir yang ada. Sehingga air bisa mengalir ke rumah warga,” pintanya.

Suwirta juga akan terus berkoordinasi dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster, agar pengelolaan air Guyangan bisa diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya