5 Fakta Pemilihan Perbekel Klungkung, Incumbent Tumbang di Banyak Desa

Ternyata begitu ya suasana pemilihan di Klungkung

Klungkung, IDN Times - Pemilihan perbekel (Pilkel) serentak di Kabupaten Klungkung digelar, Minggu (9/8/2020). Ada 22 desa di Klungkung yang melaksanakan pemilihan perbekel. Ada hal yang menarik dari pemilihan ini. Yuk simak fakta-fakta pemilihan perbekel di Klungkung:

1. Pilkel serentak sempat diundur selama dua bulan

5 Fakta Pemilihan Perbekel Klungkung, Incumbent Tumbang di Banyak DesaDok.IDN Times/Humas Kabupaten Klungkung

Awalnya pilkel serentak di Klungkung dijadwalkan tanggal 14 Juni 2020 lalu. Namun karena masih dalam situasi pandemik, pilkel diundur selama bulan menjadi tanggal 9 Agustus 2020.

Sempat diusulkan agar pilkel serentak dilaksanakan pada Oktober mendatang. Hanya saja itu dianggap terlampau jauh. Apalagi sudah ada wacana akan diterapkannya Tatanan Kehidupan Era Baru.

"Kalau tetap jadwal awal, masih belum memungkinkan untuk malakukan pemungutan suara. Tidak etis walaupun ada protokol kesehatan. Kalau Oktober terlalu jauh. Sehingga diputuskan Pilkel dilaksanakan Agustus hari ini,” jelas Suteja, Minggu (9/8/2020).

Baca Juga: 4 Desa di Nusa Penida Bertahun-tahun Tidak Ada Sinyal Internet

2. Pemilihan Perbekel diikuti oleh 22 desa

5 Fakta Pemilihan Perbekel Klungkung, Incumbent Tumbang di Banyak DesaDok.IDN Times/Humas Kabupaten Klungkung

Pilkel serentak diikuti sebanyak 22 desa di semua kecamatan yang ada di Kabupaten Klungkung.

Kecamatan Klungkung ada empat desa. Yakni Desa Kamasan, Gelgel, Jumpai dan Desa Tangkas.

Kecamatan Dawan ada tujuh desa. Yaitu Desa Sulang, Dawan Kelod, Sampalan Kelod, Paksabali, Pesinggahan, Sampalan Tengah, dan Desa Kampung Kusamba.

Kecamatan Banjarangkan diikuti oleh empat desa. Yaitu Desa Timuhun, Tohpati, Tusan, dan Desa Takmung.

Sedangkan di Kecamatan Nusa Penida ada tuju desa yang mengikuti Pilkel serentak. Yakni Desa Batukandik, Kutampi, Klumpu, Ped, Tangglad, Jungutbatu, dan Desa Batununggul.

"Semoga Pilkel berjalan dengan aman, dan siapapun yang menjadi perbekel adalah milik kita semua, serta siapapun yang menjadi perbekel dialah yang menjadi terbaik di desanya," ujar Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Minggu (9/8/2020).

3. Warga yang tidak memakai masker dilarang ke TPS

5 Fakta Pemilihan Perbekel Klungkung, Incumbent Tumbang di Banyak DesaDok.IDN Times/Humas Kabupaten Klungkung

Berbeda dari Pilkel tahun-tahun sebelumnya. Pemilihan tahun ini menerapkan protokol kesehatan di aetiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung telah menetapkan standar protokol kesehatan selama proses pemungutan suara. Mulai dari
pemeriksaan suhu tubuh dengan thermo gun, pemberian hand sanitizer kepada setiap pemilih ketika memasuki are TPS, pemberian sekat pembatas memakai plastik transparan, serta paku pencoblos yang selalu disterilkan setelah digunakan untuk mencoblos.

"Bahkan di beberapa TPS, tadi ada pemilih yang tanpa menggunakan masker, diminta balik ke rumah karena dilarang petugas memasuki area TPS," jelas Suwirta.

4. Sebanyak 163 kepolisian ikut mengamankan proses Pilkel

5 Fakta Pemilihan Perbekel Klungkung, Incumbent Tumbang di Banyak DesaDok.IDN Times/Humas Kabupaten Klungkung

Kepolisian Resor (Polres) Klungkung mengerahkan 163 personelnya untuk mengamankan Pilkel di 22 desa.

Wakapolres Klungkung, Kompol Sindar Sinaga, menjelaskan pemilihan Pilkel di Klungkung berlangsung kondusif. Tidak ada hal-hal yang mengarah ke gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

"Pengamanan Pilkades nanti tidak jauh berbeda dengan pengamanan Pilkada atau Pilgub. Selama pelaksanaan Pilkel tidak ada gangguan kamtibmas, dan semua berjalan lancar," jelas Sindar Sinaga.

5. Incumbent kalah di delapan desa

5 Fakta Pemilihan Perbekel Klungkung, Incumbent Tumbang di Banyak DesaDok.IDN Times/Humas Kabupaten Klungkung

Dari 22 desa yang melakukan pemilihan serentak, calon incumbent kalah di delapan desa. Paling banyak terjadi di Kecamatan Dawan. Calon incumbent tertinggal perolehan suaranya di Desa Sulang, Desa Sampalan Tengah, Sampalan Kelod, dan Kampung Kusamba. Sementara di Kecamatan Klungkung, calon incumbent kalah di Desa Kamasan. Sisanya Kecamatan Nusa Penida, calon incumbent kalah di Desa Ped, Desa Batununggul, dan Desa Tanglad.

"Jaga situasi agar tetap kondusif dan siapapun pemenangnya nanti, dialah yang terbaik sesuai pilihan masyarakat,” tutup Suwirta.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya