Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Denpasar, IDN Times - Pertemuan International Monetary Fund (IMF)-World Bank Annual Meeting tahun 2018 (IMF-WB AM 2018) di Nusa Dua, Badung, hari ini digelar, Senin (8/10). Sederhananya, pertemuan jadi ajang berkumpulnya orang-orang yang berpengaruh di dunia ekonomi dari 189 negara. Mereka akan membahas dan mengambil keputusan terkait kebijakan-kebijakan ekonomi global.

Banyak pro dan kontra yang mewarnai pertemuan ini. Pihak yang setuju menyebut bahwa pertemuan ini akan membawa ekonomi Indonesia dan Bali tumbuh. Pihak yang kontra menyebut pertemuan ini tak ada gunanya untuk kesejahteraan rakyat kecil.

Seperti pernyataan kontra dari I Gede Ari Astina atau yang sering dikenal sebagai Jerink terkait pertemuan ini. Penggebuk drum Superman Is Dead (SID) sekaligus aktivis sosial ini menegaskan sikapnya menolak diadakannya pertemuan tersebut. Berikut pandangan lengkap Jerink (JRX).

1. JRX tegas menolak pertemuan IMF-WB 2018 di Bali

Dok.IDN Times/Istimewa

JRX menyatakan secara tegas bahwa ia menolak pertemuan ini. Alasan pertama, Annual Meeting WB-IMF di Bali ini pengamanannya berlebihan. Bisa dilihat dari maraknya penghancuran baliho-baliho tolak reklamasi Teluk Benoa dan Batalkan Perpres Nomor 51 Tahun 2014 di banyak tempat di Bali.

Ini tidak hanya terjadi di jalan-jalan protokol. tapi juga di jalan-jalan desa yang tidak dilalui oleh delegasi WB-IMF. Apa berbahayanya baliho BTR ini bagi pertemuan itu.

Lalu kemarin saat kawan-kawan aliansi People Summit melakukan konferensi pers terkait pertemuan IMF-World Bank, pemilik warung Kubu Kopi yang jadi lokasi konferensi pers diintimidasi dan diminta membatalkan konferensi persnya.

Kedua, pertemuan internasional yang dilaksanakan di Bali semacam WB-IMF sering dijadikan kedok untuk percepatan proyek-proyek skala besar. Proyek yang dipercepat tersebut umumnya proyek yang sebelumnya terindikasi melanggar aturan.

Misal perluasan bandar udara (Bandara) I Gusti Ngurah Rai dengan cara reklamasi. Impact negatif dari reklamasi tersebut adalah potensi terjadinya abrasi di pantai Kuta dan sekitarnya.

2. Ada manfaatnya, tapi...

Editorial Team

Tonton lebih seru di