Sampan Barang Karam di Kusamba, Kerugian Capai Rp 1 Miliar
- Kerugian materiil mencapai kisaran Rp1 miliar
- Evakuasi puing sampan sulit karena ombak tinggi
- BPBD Klungkung mengingatkan warga agar waspada cuaca buruk
Klungkung, IDN Times - Sampan barang bernama Sri Mertha Sari 2 karam setelah dihantam gelombang tinggi, Kamis (28/8/2025). Insiden itu juga memaksa tujuh orang yang berada di atas kapal, harus terjun ke laut untuk menyelamatkan diri.
Peristiwa itu terjadi saat sampan tengah bersiap menyeberangkan muatan ke Nusa Lembongan. Sampan yang dikemudikan I Made Darma dengan dua anak buah kapal atau ABK serta empat buruh angkut itu mengangkut material bangunan, seperti semen, pasir, spandek, serta sejumlah kebutuhan rumah tangga.
Awalnya, cuaca masih cukup bersahabat ketika proses bongkar muat dimulai sekitar pukul 06.30 Wita. Namun, sekitar pukul 09.00 Wita, gelombang setinggi hampir empat meter tiba-tiba menghantam haluan kapal.
Tubuh sampan pun pecah menjadi dua dan muatan tercebur ke laut. “Seluruh awak sampan sempat melompat ke laut dan akhirnya berhasil mencapai daratan menggunakan jaket pelampung,” jelas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung, I Putu Widiada.
1. Kerugian materiil mencapai kisaran Rp1 miliar
Dari musibah ini, pemilik kapal I Kadek Romi Susianta, warga Desa Lembongan, diperkirakan mengalami kerugian mencapai Rp1 miliar.
Material bangunan seperti pasir, semen, hingga batu palimanan hilang tersapu laut, sementara hanya sebagian kecil barang seperti terpal dan tali plastik yang berhasil diselamatkan buruh di pesisir. "Semua material seperti semen, pasir, batu palimanan tenggelam ke laut. Nilai kerugiannya besar," ungkap seorang saksi mata di pesisir Kusamba, Buhori.
2. Evakuasi puing sampan sulit karena ombak tinggi
Hingga siang, puing-puing kapal masih terombang-ambing di sekitar pesisir. Upaya evakuasi sulit dilakukan lantaran ombak tinggi masih terus menghantam kawasan tersebut.
Empat unit mesin sanpan pun masih menempel pada puing-puing sampan, sehingga evakuasi kapal baru bisa dilakukan pada sore hari.
3. BPBD Klungkung mengingatkan warga agar waspada cuaca buruk
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, Putu Widiada kembali mengingatkan nelayan serta pemilik kapal penyeberangan untuk lebih waspada cuaca buruk di pesisir.
“Gelombang laut belakangan ini sulit diprediksi. Ombak besar bisa muncul tiba-tiba. Kami imbau agar masyarakat pesisir betul-betul memperhatikan peringatan cuaca sebelum berlayar,” tegas Widiada.
