Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Basarnas Denpasar
Rehabilitasi penanaman pohon di kawasan Kintamani (Dok.IDN Times/istimewa)

Intinya sih...

  • Rehabilitasi kawasan hulu di Yeh Mampeh, Blok Bukit Payang, Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Batur Bukit Payang dilakukan dengan menanam 3 ribu pohon.

  • Kolaborasi antara Balai KSDA Bali, Yayasan Bali Hijau Lestari (YBHL), dan Asia Green Forest Network (AGFN) Japan mencerminkan sinergi dalam mendukung pengelolaan kawasan konservasi secara berkelanjutan.

  • Rehabilitasi tidak hanya difokuskan di kawasan TWA Gunung Batur Bukit Payang, tetapi juga akan diperluas ke kawasan konservasi lainnya seperti TWA Danau Buyan–Tamblingan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bangli, IDN Times - Upaya rehabilitasi kawasan hulu di Yeh Mampeh, Blok Bukit Payang, Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Batur Bukit Payang, Kintamani, Kabupaten Bangli, yang dilakukan pada pertengahan Desember 2025 memiliki peran penting bagi keseimbangan lingkungan Bali. Sebanyak 3 ribu pohon ditanam dalam upaya rehabilitasi tersebut.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Ratna Hendratmoko mengatakan, kerapatan vegetasi di kawasan tersebut tergolong rendah. Kondisi ini disebabkan oleh letusan Gunung Batur di masa lalu. Selain itu, titik rehabilitasi penanaman pohon berlokasi di sekitar Dusun Yeh Mampeh dan sekitar Pura Pasar Agung.

Dilansir Baseline Kegunungapian Indonesia BNPB tahun 2012 menyebutkan, sejarah letusan Gunung Batur terjadi pada 8 November 1997, 2 Juni 1998, 1 Februari 1999, dan terakhir 7 Juli 2000.

"Kami mencoba dengan beberapa komunitas penanaman dilakukan sebagai upaya mengembalikan ekosistem hutan," terangnya pada Rabu (17/12/2025).

1. Rehabilitasi kawasan dilakukan dengan ribuan pohon

ilustrasi hutan (unsplash.com/Geranimo)

Menurut Ratna, agenda bertajuk Bali Reforestation Festival (BRF) XVIII tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Balai KSDA Bali, Yayasan Bali Hijau Lestari (YBHL), dan Asia Green Forest Network (AGFN) Japan.

Kolaborasi ini mencerminkan sinergi antara pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan mitra internasional dalam mendukung pengelolaan kawasan konservasi secara berkelanjutan. Penanaman dilakukan pada lokasi-lokasi yang telah ditetapkan sebagai area rehabilitasi di dalam kawasan TWA Gunung Batur Bukit Payang.

"Sebanyak 3 ribu pohon yang terdiri dari jenis Ampupu, Beringin, dan Cemara Gunung. Jenis-jenis tersebut dipilih karena memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap kondisi kawasan Gunung Batur serta berperan dalam menjaga keseimbangan lingkungan kawasan hulu," terangnya.

2. Rehabilitasi untuk menggugah kepedulian menjaga hutan

Ilustrasi aktivis lingkungan yang melakukan unjuk rasa. (Unsplash.com/Li-An Lim)

Dalam kegiatan menjaga kawasan konservasi ini, banyak pihak yang dilibatkan baik dari komunitas maupun mahasiswa. Keterlibatan banyak pihak diharapkan akan menularkan semangat kebersamaan dalam menjaga kawasan.

" Keterlibatan berbagai pihak tersebut menunjukkan tingginya kepedulian masyarakat terhadap upaya rehabilitasi kawasan konservasi," kata Ratna.

Ratna mengatakan, salah satu indikator keberhasilan dalam kegiatan penanaman bukan hanya soal jumlah pohon yang ditanam, tetapi ketika mampu menginspirasi dan memberikan dorongan kepada publik serta masyarakat luas, sehingga ke depannya dapat menjadi gerakan bersama.

“Konservasi bukan hanya milik Balai KSDA Bali, melainkan milik bersama. Kami mohon dukungan seluruh pihak untuk konservasi alam di Bali, dan jangan sangsikan bahwa Balai KSDA Bali merupakan garda terdepan dalam upaya konservasi alam di Bali,” ujarnya.

3. Gerakan rehabilitasi akan diperluas di beberapa kawasan

Ilustrasi aktivis lingkungan (Pexels.com/Markus Spiske)

Menurut Ketua YBHL, I Nyoman Gede Bayu Wiratama Suwedia, selain penanaman pohon, Bali Reforestation Festival XVIII juga menjadi sarana edukasi dan penguatan jejaring antarpemangku kepentingan. Kawasan Kintamani dengan karakter lahan berbatu dan berpasir dinilai sebagai lokasi yang memerlukan perhatian berkelanjutan dalam upaya rehabilitasi kawasan hutan.

Ke depan, gerakan ini tidak hanya difokuskan di kawasan TWA Gunung Batur Bukit Payang, tetapi juga akan dilaksanakan ke kawasan konservasi lainnya, seperti TWA Danau Buyan–Tamblingan serta wilayah lain yang memiliki potensi konservasi.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari social movement yang diinisiasi oleh YBHL bersama Balai KSDA Bali sebagai bentuk komitmen kami dalam mendukung upaya konservasi alam," terangnya.

Editorial Team