Pura Prajapati Tangguntiti di Tabanan Kebobolan Maling

- Pura Prajapati di Tabanan kebobolan maling, genta pemangku hilang.
- Genta sakral dicuri saat pemangku sedang membersihkan pura usai upacara piodalan.
- Polisi usut kasus pencurian, dugaan pelaku masuk pura dengan memanjat tembok sebelah timur.
Tabanan, IDNTimes - Lagi-lagi Pura di Tabanan kebobolan maling. Kali ini pura yang menjadi aksi kriminal pencurian ini adalah Pura Prajapati yang berlokasi di Desa Adat Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan.
Kejadian berlangsung pada Kamis (6/3/2025) sore dan hingga Jumat (7/3/2025), kasus ini sedang diusut Kepolisian Sektor (Polsek) Selemadeg Timur (Seltim). Akibat peristiwa ini sebuah genta atau kleneng pemangku yang disimpan di pura tersebut, hilang.
1. Peristiwa diketahui pertama kali oleh pemangku pura

Berdasarkan informasi dari Polsek Seltim, kejadian pertamakali diketahui oleh pemangku pura, I Nyoman Sumatra (72), sekitar pukul 17.00 Wita. Saat itu, ia sedang membersihkan area pura usai pelaksanaan upacara piodalan-- upacara keagamaan Hindu untuk memperingati hari jadi tempat suci--pada 4 Maret 2025.
Ketika pemangku hendak menaruh barang di Bale Piasan--bangunan yang digunakan untuk mempersiapkan sesaji dan tempat memimpin upacara keagamaan-- ia mendapati peti besi tempat menyimpan genta, sudah terbuka. Setelah dicek, pegangan kunci gembok ditemukan tercabut, dan genta sakral tersebut sudah tidak ada.
2. Pencurian tersebut dilaporkan ke Polsek Seltim

Nyoman Sumatra kemudian menghubungi saksi I Nyoman Mertanadi, yang kemudian meneruskan informasi kepada Bendesa Adat Tangguntiti dan Bhabinkamtibmas Desa Tangguntiti, Aiptu I Made Suneca. Laporan resmi ke Polsek Selemadeg Timur dibuat sekitar pukul 18.30 Wita.
Kapolsek Seltim AKP I Nyoman Artadana membenarkan jika ada laporan mengenai kasus pencurian di PuraPrajapati, Desa Adat Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur. "Saat ini tim sudah diturunkan untuk olah tempat kejadian perkara (TKP) dan saat ini kasus pencurian ini masih dalam penyelidikan," ujarnya, Jumat (7/3/2025)
3. Pelaku masuk pura dengan memanjat tembok

Menurut Artadana, dari hasil olah TKP, diduga pelaku masuk ke area pura dengan memanjat tembok sebelah timur. Pelaku kemudian mencongkel pegangan kunci peti besi hingga terbuka dan mengambil genta yang tersimpan di dalamnya.
Akibat kejadian ini, pengelola pura merugi sekitar Rp2 juta.
Untuk mencegah kejadian serupa terjadi kembali, Artadana mengimbau pengelola pura dan masyarakat sekitar untuk meningkatkan keamanan. Salah satunya dengan memasang CCTV.
Artadana juga mengimbau agar pratima atau benda sakral disimpan di kediaman pemangku atau bendesa adat, serta mengaktifkan sistem keamanan lingkungan melalui ronda berkala. Selain itu, ia juga menyarankan agar warga melaksanakan yustisi terhadap penduduk pendatang yang baru tinggal di desa.
“Sistem keamanan lingkungan harus diperkuat agar kejadian serupa tidak terulang. Kami juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika melihat hal mencurigakan,” ujarnya.