Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Polisi Selidiki Kematian dan Identitas 2 Korban di Apartemen

Ilustrasi jenazah. (Dok. iStock)
Ilustrasi jenazah. (Dok. iStock)
Intinya sih...
  • Korban merupakan tamu yang seharusnya sudah check out di hari penemuan jenazah
  • Kedua korban diduga kuat memilih mengakhiri hidupnya dengan racun tikus
  • Polisi masih menyelidiki identitas kedua korban, BH hanya pinjam alamat di KTP
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Denpasar, IDN Times - Dua orang laki-laki ditemukan meninggal dunia di salah satu kamar True Living Apartement yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Perumahan Budha Cemeng Ukir, Desa Pemecutan Klod, Kecamatan Denpasar Barat pada Rabu (20/8/2025). Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi  mengatakan, hanya satu orang korban yang identitasnya diketahui, yakni korban berinisial BH (37) asal Desa Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, Kabupatan Jakarta Timur.

"Korban 2 Mr X. Tim identifikasi masih melaksanakan penyelidikan terkait identitas tersebut. Dugaan sementara kedua korban meninggal dunia akibat keracunan," terangnya pada Kamis (21/8/2025).

1. Korban merupakan tamu dan dijadwalkan sudah check out di hari penemuan jenazah

Ilustrasi jenazah. (IDN Times/Mia Amalia)
Ilustrasi jenazah. (IDN Times/Mia Amalia)

Menurut AKP Sukadi, kondisi kedua korban diketahui setelah pihak resepsionis mengecek kamar yang ditempati korban. Saksi yang terus memanggil korban, tapi tidak menerima respons dari dalam kamar, dan pintu juga dalam kondisi terkunci.

Setelah mengambil kunci cadangan dan membuka kamar tersebut, saksi menemukan muntahan di dekat kasur dan melaporkan kejadian tersebut. "Korban seharusnya sudah check out pukul 14.00 Wita, namun tidak kunjung keluar," ungkapnya.

Saksi lain yang bekerja di lokasi mengatakan, selain melihat muntahan di lantai juga melihat kaki korban di atas kasur. Saksi tidak berani untuk masuk lebih dalam dan langsung menghubungi pemilih apartemen. Tidak berselang lama, pihak kepolisian juga sampai di lokasi.

"Ada saksi lain melihat korban BH ini pada Selasa puku 10.00 Wita. Korban duduk di depan kamar mandi. terlihat karena pintu kamar terbuka sebagian," ungkapnya.

2. Kedua korban diduga kuat memilih mengakhiri hidupnya dengan racun tikus

ilustrasi pengaplikasian racun tikus (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi pengaplikasian racun tikus (pexels.com/Pixabay)

Hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban BH ditemukan telentang di lantai kamar dengan kepala berasa di atas sebuah tas. Kedua tangganya dalam kondisi terbuka, dengan mulut berbusa. Juga ditemukan luka gores pada pelipis mata kanan berukuran 25 mm.

Sedangkan korban Mr X saat ditemukan dalam kondisi telentang di atas kasur dengan kaki sedikit menggantung. Punggung korban bagian belakang dalam keadaan lebam mayat.

"Kondisi tubuh korban dalam keadaan lebam mayat. Korban diperkirakan meninggal sudah lebih dari 24 jam," terangnya.

Sementara itu beberapa barang korban yang ditemukan diantaranya 2 unit handphone, jam tangan, cincin, tas ransel hitam berisi pakaian dan obat pereda nyeri.

Sukadi mengatakan bahwa ditemukan 4 kotak racun tikus yang sudah habis di dalam tempat sampah, obat-obatan pereda nyeri atau demam, dan multivitamin. Kepolisian menduga kedua korban diduga melakukan aksi bunuh diri dengan mengkonsumsi racun tikus tetes yang ditemukan di tempat sampah.

"Ditemukan adanya racun tikus bermerek di TKP," terangnya.

3. Polisi masih menyelidiki identitas kedua korban, BH hanya pinjam alamat di KTP

Kamar jenazah
Kamar Jenazah di RSUP Prof. I.G.N.G. Ngoerah, Denpasar (IDN Times/Ayu Afria)

Lebih lanjut pengungkapan identitas korban Mr X, menurut Sukadi, terkendala beberapa hal, diantaranya dari hasil Inafis portabel system (scam wajah) belum bisa dipastikan, sedangkan identifikasi kendala jari-jari korban masih dalam keadaan basah.

Sedangkan dari hasil pengecekan handphone keduanya tidak ditemukan data apapun. Diduga kuat keduanya telah membersihkan data-datanya sebelum mengakhiri hidup.

"Diduga kedua korban telah membersihkan data-data yang ada di dalam kedua hape tersebut karena nihil ditemukan kartu SIM dikedua hape tersebut," terangnya.

Sementara itu identitas BH juga tidak berdomisili sesuai dengan KTP. BH disebut hanya meminjam alamat dan tidak ada keluarga di alamat sesuai dengan KTP. Jenazah kedua korban saat ini berada di Forensik RSUP Prof. I.G.N.G. Ngoerah Denpasar. kedua jenazah dibawa dengan menggunakan ambulans berbeda.

Share
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us