Operasi Pencarian Korban Banjir Bali Dihentikan, 4 Warga Masih Hilang

- Petugas belum menemukan indikasi keberadaan 4 warga yang hilangMenurut Nyoman Sidakarya, Tim SAR gabungan telah berupaya untuk menemukan korban hilang saat bencana banjir, baik dengan menyisir sungai maupun menggunakan perahu karet. Pencarian itu, kata dia, dilaksanakan selama 7 hari, sesuai dengan aturan yang berlaku. Dari empat orang korban hilang di Kabupaten Badung, dan satu orang di Kota Denpasar. "Setelah kami evaluasi beberapa hari dan tidak ada tanda korban ditemukan," ungkapnya.
- Dinkes Kota Denpasar pantau kesehatan korban banjirDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Denpasar juga memberikan pelayanan kesehatan di lokasi w
Badung, IDN Times - Operasi pencarian terhadap korban banjir di wilayah Bali resmi dihentikan pada Kamis (18/9/2025). Kini, pemerintah fokus pada pemantauan kesehatan korban banjir.
"Dapat kami sampaikan bahwa hingga hari ini jumlah korban meninggal yang diakibatkan oleh bencana banjir yang melanda Pulau Bali adalah sebanyak 18 orang, sedangkan yang masih belum ditemukan sebanyak 4 orang," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar, I Nyoman Sidakarya pada Jumat (19/9/2025).
1. Petugas belum menemukan indikasi keberadaan 4 warga yang hilang

Menurut Nyoman Sidakarya, Tim SAR gabungan telah berupaya untuk menemukan korban hilang saat bencana banjir, baik dengan menyisir sungai maupun menggunakan perahu karet. Pencarian itu, kata dia, dilaksanakan selama 7 hari, sesuai dengan aturan yang berlaku.
Dari empat orang korban hilang di Kabupaten Badung, dan satu orang di Kota Denpasar. "Setelah kami evaluasi beberapa hari dan tidak ada tanda korban ditemukan," ungkapnya.
Di sisi lain, banjir juga menyebabkan kerugian masyarakat mulai dari kerugian materi, kerusakan infrastruktur, kehilangan tempat tinggal, korban jiwa dan juga dampak psikologi.
2. Dinkes Kota Denpasar pantau kesehatan korban banjir

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Denpasar juga memberikan pelayanan kesehatan di lokasi warga terdampak pada Jumat (19/9/2025). Kepala Dinkes Kota Denpasar, Anak Agung Ayu Agung Candrawati dan jajaran tenaga kesehatan bergerak ke lapangan dengan melibatkan tim medis dari Puskesmas 2 Denpasar Timur, Puskesmas 2 Denpasar Utara, Puskesmas 3 Denpasar Utara, Puskesmas 1 Denpasar Barat, serta Puskesmas 2 Denpasar Barat.
Layanan yang diberikan mencakup pemeriksaan kesehatan gratis, pemberian obat-obatan dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta konsultasi dan edukasi kesehatan agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi penyakit seusai banjir.
3. Masyarakat diharapkan mewaspadai faktor kesehatan sesuai banjir

Selain itu, tim kesehatan juga melakukan kaporitisasi sumur warga untuk mencegah penyebaran penyakit akibat air kotor, serta pelaksanaan fogging di beberapa titik rawan, termasuk kawasan Kesiman. Menurut Ayu Agung Candrawati, kondisi lingkungan seusai banjir sangat rentan dan bisa menimbulkan berbagai penyakit, mulai dari diare, penyakit kulit, hingga infeksi saluran pernapasan. Oleh karena itu, intervensi kesehatan yang cepat sangat dibutuhkan.
“Kesehatan masyarakat adalah prioritas utama. Kami hadir langsung memberikan pelayanan sekaligus edukasi, agar warga semakin sadar pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan diri. Yakinlah, bersama kita bisa melewati masa sulit ini. Semoga seluruh masyarakat senantiasa sehat, baik jasmani maupun rohani,” ujarnya.