Pariwisata Dibuka, Hanya Satu Hotel di Tabanan yang Panggil Karyawan

Pembukaan pintu masuk untuk turis asing belum berpengaruh   

Tabanan, IDN Times - Bali resmi membuka pintu masuk untuk kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Hanya saja diperkirakan satu minggu sejak pariwisata internasional dibuka pada Kamis (14/10/2021) lalu, belum ada wisman yang akan datang. Gubernur Bali, I Wayan Koster, mengungkapkan wisman bakal mulai ramai datang pada bulan November. 

Meskipun telah menerima kabar tentang pembukaan pariwisata internasional, para pengusaha yang bergerak di bidang akomodasi pariwisata di Kabupaten Tabanan tampaknya belum berani banyak bergerak. Pembukaan border ini dianggap tidak bisa langsung memberikan dampak signifikan bagi perkembangan usaha akomodasi pariwisata.

Hingga saat ini, hanya satu hotel di Tabanan yang kembali memanggil karyawannya. Melihat kondisi ini, pengusaha diminta untuk tidak bergantung pada kunjungan wisman dan lebih menyasar wisatawan domestik (wisdom).

Baca Juga: Tak Ada Turis Asing Datang di Hari Pertama Pembukaan Pariwisata Bali

1. Perusahaan yang sudah memanggil karyawannya ada di kawasan Kediri

Pariwisata Dibuka, Hanya Satu Hotel di Tabanan yang Panggil KaryawanAkomodasi wisata di DTW Tanah Lot (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Tabanan, I Putu Santika, pada Sabtu (16/10/2021), menuturkan sejak ada kabar mengenai pembukaan penerbangan internasional, belum banyak perusahaan yang melaporkan telah memanggil karyawannya untuk bekerja kembali.

"Sesuai data atau laporan yang kami terima, baru satu perusahaan di kawasan Nyanyi, Kecamatan Kediri yang melaporkan telah memanggil karyawannya," kata Santika.

Baca Juga: 10 Potret Kondisi Kuta Bali Jelang Pembukaan Pariwisata Internasional

2. Perusahaan masih menerapkan sistem shift untuk karyawannya

Pariwisata Dibuka, Hanya Satu Hotel di Tabanan yang Panggil KaryawanIlustrasi kamar hotel (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Lanjut Santika, perusahaan yang memanggil karyawannya ini memiliki sekitar 65 karyawan. Namun mereka belum menerapkan sistem bekerja full time

"Sepertinya belum penuh dan masih menerapkan sistem gilir atau shift. Mungkin mereka masih persiapan seperti bersih-bersih dulu," ungkapnya.

Saat ditanya mengapa belum banyak perusahaan yang memanggil karyawan, Santika menjelaskan kemungkinan karena kendala biaya operasional.

3. Pengusaha perlu penghitungan yang matang agar tidak merugi dan tutup lagi

Pariwisata Dibuka, Hanya Satu Hotel di Tabanan yang Panggil KaryawanSebuah hotel tutup sementara akibat wabah COVID-19 (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Hal yang sama diungkapkan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Tabanan, I Gusti Bagus Made Damara. Menurutnya, pembukaan border Bali untuk wisman tidak langsung dirasakan oleh pelaku usaha akomodasi pariwisata.

"Terlebih bagi yang sasarannya adalah wisman. Di mana para wisman ini tentu tidak bisa serta merta datang ke Bali ketika border baru dibuka. Butuh proses karena banyak syarat yang harus dipenuhi," ujarnya.

Selain itu, setelah lebih dari 1,5 tahun tutup tanpa penghasilan, pengusaha akan memerlukan modal untuk membuka usahanya kembali. Diperlukan penghitungan yang matang sehingga mereka tidak merugi dan buntut-buntutnya tutup lagi.

"Jadi di awal-awal ini pengusaha tidak serta merta buka karena mereka tentu menghitung dampaknya. Kalau dalam waktu dekat belum ada dampak positif, kebanyakan pasti menundanya," papar Damara.

Karena itu, ia menyarankan bagi pelaku usaha akomodasi wisata untuk dalam waktu dekat ini lebih menyasar wisatawan domestik. "Saat ini yang paling menjanjikan itu ya wisdom. Terlebih banyak dari warga negara kita yang mau liburan ke luar negeri tetapi belum bisa karena terhalang pandemik. Mereka inilah yang berpotensi untuk liburan ke Bali," jelas Damara.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya