Lab PCR RSUD Tabanan Kekurangan Tenaga Administrasi

Saat ini sampel COVID-19 yang diperiksa semakin banyak

Tabanan, IDN Times - Peningkatan kasus dan kegiatan testing, tracing, treatment (3T) di masyarakat membuat sampel pemeriksaan COVID-19 di Laboratorium polymerase chain reaction (Lab PCR) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan mengalami peningkatan.

Rata-rata Lab PCR menerima 300 sampel per hari. Selain melakukan pemeriksaan, pihak lab juga bertugas memasukkan hasilnya ke dalam sistem. Karena data yang dimasukkan semakin banyak, Lab PCR kini mengalami kekurangan tenaga administrasi.

Baca Juga: Seminggu Beroperasi, Lab PCR RSUD Tabanan Periksa 343 Sampel

1. Sekali running, mesin PCR bisa memeriksa 94 sampel dalam waktu tiga jam

Lab PCR RSUD Tabanan Kekurangan Tenaga AdministrasiPemeriksaan di Lab PCR RSUD Tabanan (Dok.IDNTines/Istimewa)

Awalnya, Lab PCR bisa memeriksa 60 sampel per sekali running. Dengan adanya tambahan mesin baru, kini sampel yang diperiksa bisa sampai 94 sampel sekali running dalam waktu tiga jam.

Penanggung Jawab Lab PCR dan Mikrobiologi RSUD Tabanan, dr I Wayan Duta Krisna SpMK, mengungkapkan rata-rata sampel yang diperiksa sebanyak 300 sampel per hari.

"Kalau secara total, semua sampel bisa dikerjakan sampai jam 14.00 Wita," ujarnya, Rabu (13/1/2021).

Baca Juga: Seperti Inilah Skenario Proses Vaksinasi COVID-19 di RSUD Tabanan

2. Perlu waktu lebih lama untuk memasukkan hasil sampel ke dalam sistem

Lab PCR RSUD Tabanan Kekurangan Tenaga AdministrasiLab PCR RSUD Tabanan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Tugas Lab PCR RSUD Tabanan tidak berhenti hanya memeriksa sampel saja. Tetapi juga memasukkan data ke dalam sistem. Saat ini data COVID-19 dimasukkan menggunakan situs single sign on (SSO). Adapun runutan dalam memasukkan hasil sampel ke sistem adalah:

  • Melakukan verifikasi
  • Mengetik hasil
  • Input data 
  • Mengirimkan hasil.

Nah, untuk input data ini, kata Krisna, membutuhkan waktu yang cukup lama karena perlu kehati-hatian.

"Memasukkan data ini dikerjakan dari siang sampai malam. Karena sekarang sampel yang diperiksa juga semakin banyak, kendalanya kami kekurangan tenaga administrasi."

Baca Juga: Jelang Vaksinasi, Ini Pesan Penyintas COVID-19 Untuk Masyarakat

3. RSUD Tabanan akan menambah dua tenaga administrasi

Lab PCR RSUD Tabanan Kekurangan Tenaga AdministrasiPemeriksaan di Lab PCR RSUD Tabanan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Kekurangan tenaga administrasi ini diakui sendiri oleh Direktur RSUD Tabanan, dr Nyoman Susila. Menurutnya, Lab PCR RSUD Tabanan hanya memiliki dua tenaga administrasi dalam memasukkan data, dan satu tenaga analis yang merangkap tugas. Karena itu, pihaknya berencana menambah dua tenaga administrasi lagi.

"Sudah dimintakan tenaga ini ke Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Tabanan. Dapat satu. Tinggal satu lagi. Tidak rekrut baru, hanya menggeser tenaga yang ada dan kompeten," kata Susila.

Meski demikian, semakin banyaknya sampel yang harus diperiksa membuat RSUD Tabanan harus menambah shift pemeriksaan di Lab PCR. Yaitu dari dua shift menjadi tiga shift.

"Sekarang dua shift kapasitasnya full. Jadi harus tambah hingga menjadi tiga shift dalam sehari," tambah Susila.

Penambahan shift ini tidak serta-merta bisa dilakukan. Pihak RSUD Tabanan harus melakukan kajian tenaga dan anggaran yang diperlukan.

"Jika sudah selesai, baru akan kami laporkan ke Satgas."

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya