Koster Minta Tutup Objek Wisata, DTW di Tabanan Masih Terima Kunjungan

Meski jumlahnya menurun drastis dibandingkan waktu normal

Tabanan, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Panggulangan COVID-19 yang juga menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, menegaskan bahwa Gubernur Bali, I Wayan Koster, meminta agar setiap Bupati atau Wali Kota menutup objek wisatanya.

Hal tersebut disampaikan dalam keterangan pers yang dibacakan oleh Made Indra, pada Jumat (20/3). Lalu bagaimana dengan Tabanan yang memiliki tiga ikon Daerah Tarik Wisata (DTW)? Dari penelusuran IDN Times, ternyata DTW ini masih menerima kunjungan, meski jumlahnya menurun drastis dibandingkan kunjungan normal.

1. Kepala Dinas Pariwisata Tabanan mengaku masih koordinasi

Koster Minta Tutup Objek Wisata, DTW di Tabanan Masih Terima KunjunganKadis Pariwisata Tabanan, I Gede Sukanada/Dok.IDN Times/Istimewa

Mengenai instruksi penutupan tempat wisata dari Pemerintah Provinsi Bali, Kepala Dinas Pariwisata Tabanan, I Gede Sukanada, Sabtu (21/3) mengatakan sedang melakukan koordinasi. ''Sedang kami koordinasikan," ujarnya.

2. DTW Tanah Lot terima kunjungan 1.000 orang per hari

Koster Minta Tutup Objek Wisata, DTW di Tabanan Masih Terima Kunjungansuasana lengang di DTW Tanah Lot setelah virus Corona merebak/IDN Times/Wira Sanjiwani

Manajer DTW Tanah Lot, Ketut Toya Adnyana mengatakan hingga Sabtu (21/3), pihaknya masih menerima kunjungan. Meski diakui kunjungan saat ini menurun drastis dibandingkan kunjungan normal sebelum virus corona mewabah.

''Saat ini masih ada sekitar 1.000 kunjungan,'' ujarnya. Sementara kunjungan normal DTW Tanah Lot bisa mencapai angka 8.000 per hari.

Mengenai adanya instrukski penutupan tempat wisata, saat ini pihaknya sedang menunggu keputusan Kepala Umum Badan Pengelola. ''Jika instruksi tutup, kami akan tutup," ujarnya.

Sambil menunggu instruksi ini, dalam mengatasi penyebaran virus di wilayah DTW Tanah Lot,  menurut Toya, pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan setiap pagi dan menyediakan hand sanitizer.

3. DTW Ulun Danu Beratan tetap buka untuk pemedek yang sembahyang

Koster Minta Tutup Objek Wisata, DTW di Tabanan Masih Terima KunjunganSuasana persembahyangan di Pura Ulun Danu Beratan/Dok.IDN Times/Istimewa

Hal yang sama juga dilakukan pihak pengelola DTW Ulun Danu Beratan. Pihak pengelola tetap membuka kunjungan wisatawan sampai ada instruksi tutup dari pemerintah Kabupaten Tabanan.

Manager DTW Ulun Danu Beratan, Wayan Mustika, Sabtu (21/3) mengatakan meski kunjungan wisatawan tetap buka diakuinya hingga siang belum ada satupun wisatawan yang berkunjung.

''Kondisi ini berlangsung sudah tiga hari,'' ujarnya.

Saat ini yang datang ke DTW Ulun Danu Beratan hanyalah pemedek yang melakukan persembahyangan di Pura Ulun Danu Beratan. Dan jika ada instruksi tutup, menurut Mustika, pihaknya akan tetap membuka DTW Ulun Danu Beratan hanya bagi pemedek yang mau datang sembahyang.

Dalam mencegah penyebaran virus corona, selain penyemprotan disinfektan, menurut Mustika pihaknya juga sudah menyiapkan hand sanitizer di pintu masuk DTW.

4. DTW Jatiluwih tidak bisa ditutup karena pintu masuk Desa Jatiluwih

Koster Minta Tutup Objek Wisata, DTW di Tabanan Masih Terima KunjunganProses penyemprotan disinfektan di DTW Jatiluwih/Dok. IDN Times/Istimewa

Sementara Manajer DTW Jatiluwih,  I Nengah Sutirtayasa mengatakan mungkin akan sedikit berbeda di DTW Jatiluwih sebab pintu masuk DTW Jatiluwih merupakan jalan masuk menuju Desa Jatiluwih atau jalan umum.

Meskipun ada penutupan, akses keluar masuk tetap terbuka. Apalagi di dalam DTW Jatiluwih ada akomodasi penginapan di mana masih ada WNA yang menginap.

''Kecuali satu desa diisolasi. Tetapi selama ini belum ada langkah isolasi suatu daerah karena merupakan keputusan pusat,'' ujarnya.

Jika ada penutupan, yang dilakukan pihaknya adalah tidak memungut tiket masuk. ''Tetapi jika menutup alur keluar masuk tetap tidak bisa dilakukan karena pintu masuknya itu jalan umum," ujarnya.

Saat ini diakuinya masih ada kunjungan wisatawan ke DTW Jatiluwih dengan rata-rata 20 kunjungan per hari. Untuk mencegah terjadinya infeksi virus corona pihak pengelola melakukan penyemprotan disinfektan setiap pagi serta menyediakan hand sanitizer.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya