Kisah Nyoman dan Tupai, 3 Tahun Berteman di Pasar Seni Kuta

Badung, IDN Times - Pantai Kuta tidak hanya menarik untuk melihat sunset, dan bermain surfing. Pantai ikonik ini juga memiliki daya tarik tersendiri. satu di antaranya keberadaan Tupai yang mudah dijumpai dan bisa akrab dengan sekitarnya.
Beberapa pengunjung, misalnya di Pasar Seni Kuta, juga terlihat peduli terhadap keberadaan hewan yang dipanggil Semal (Bahasa Bali) tersebut.
1. Tujuh ekor Tupai suka beraktivitas di Pohon Ketapang

Pedagang kopi keliling, Nyoman, turut merawat kehidupan Tupai di sekitar Pasar Seni Kuta. Sekitar tujuh ekor Tupai yang hidup di Pohon Ketapang atau Terminali catappa ini sudah dianggap seperti sahabatnya sendiri. Setiap hari ia menyisihkan dagangannya untuk diberikan ke kawanan Tupai seperti kacang rebus, jagung rebus, dan sebagainya.
"Kalau gak gitu, buah-buahan kalau ada upacara. Kelapa kalau habis sembahyang. Dari rumah di Denpasar saya bawa ke sini," terangnya.
2. Tiga tahun menjalin kedekatan dengan Tupai

Kedekatan Nyoman dan Tupai sudah terjalin selama tiga tahun. Hubungan keduanya terlihat sangat harmonis. Nyoman hanya mengeluarkan suara tertentu untuk memanggil mereka. Setelah itu, sekawanan Tupai langsung menghampirinya. Ketika Nyoman sampai di lokasi berjualannya, sekawanan Tupai akan mulai menyapanya sekitar pukul 10.30 Wita.
"Saya bisa megang. Ketahuan bau kita, kalau kita kasih makan. Panggil aja, nanti datang dah dia. Saya panggil datang," ungkapnya.
3. Banyak turis peduli keberadaan Tupai di Pantai Kuta

Tak hanya itu, keberadaan Tupai di kawasan Pantai Kuta kerap mendapatkan simpati dari wisatawan. Nyoman mengatakan, ia kerap mendapatkan titipan uang mulai Rp50-Rp100 ribu dari para turis, agar uang tersebut digunakan untuk membeli pakan Tupai.
"Sering saya dikasih uang lagi. Saya suruh ngasih pakan. Kadang saya beliin jagung mentah itu di Sanur," terangnya.