ISSUP Regional Conference Fokus Rehabilitasi untuk Penanganan Narkoba
- Kepala BNN RI, Komjenpol Suyudi Ario Seto, membahas recovery and social reintegration serta reducing drug-related crimes
- Para ahli dan tokoh penting fokus rehabilitasi di ISSUP Regional Conference 2025 di Bali
- Indonesia berharap mendapatkan kesepakatan kerja sama lintas negara untuk penanganan narkoba
Badung, IDN Times - Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) berkolaborasi dengan International Society of Substance Use Professionals (ISSUP) baru selesai menggelar ISSUP Regional Conference 2025 di Discovery Kartika Plaza Hotel selama lima hari sejak 15 hingga 19 September 2025. Sebanyak 505 peserta dari 48 negara yang mengikuti agenda ini. Apa saja yang dibahas? Berikut ini ulasan selengkapnya.
1. Beberapa isu penting menjadi bahasan bersama
Kepala BNN RI, Komjenpol Suyudi Ario Seto, mengatakan kegiatan ini membahas beberapa isu penting di antaranya recovery and social reintegration, reducing drug-related crimes in the community, community-based approach in Asia, dan sebagainya. Pertemuan penting ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan memperkuat strategi global dalam upaya mengurangi dampak penyalahgunaan narkoba.
"Fokus kepada recovery and social reintegration," terangnya.
2. Sejumlah ahli dan tokoh penting fokus rehabilitasi
Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini merupakan para ahli, praktisi, dan pemangku kepentingan di bidang penanggulangan penyalahgunaan narkoba dari berbagai belahan dunia. Mereka adalah tokoh-tokoh penting serta profesional di bidang rehabilitasi dan pencegahan narkoba, baik dari Indonesia maupun mancanegara.
"Kehadiran ratusan peserta internasional pada ISSUP Regional Conference 2025 di Bali ini, menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmen dan peran aktif dalam jaringan global penanggulangan narkoba," terangnya.
3. Indonesia berharap mendapatkan kesepakatan kerja sama
Kolaborasi lintas negara ini diungkapnya untuk menciptakan solusi yang lebih efektif berbasis inovasi, integrasi dan berkelanjutan. Indonesia sendiri mengambil langkah penanganan melalui penguatan jaringan komunitas, ketahanan keluarga/perempuan dan anak, pencegahan berbasis masyarakat serta rehabilitasi berbasis evidence based interventions. Kegiatan ISSUP tahun ini juga diharapkan menciptakan rekomendasi strategis dan aksi nyata dalam penanganan narkoba.
"Ini kesempatan kita untuk kerja sama," terangnya.
