Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jurnalis DetikBali Diintimidasi Aparat Saat Meliput Aksi

20250830_181857.jpg
Barisan tameng huru-hara polisi di Lapangan Niti Mandala Renon, Kota Denpasar, Sabtu (30/8/2025). (IDN Times/Irma Yudistirani)

Denpasar, IDN Times - Fabiola Dianira, seorang Jurnalis DetikBali, diintimidasi aparat kepolisiann saat meliput aksi demonstrasi di sekitar kawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali dan Lapangan Niti Mandala Renon, Kota Denpasar, Sabtu (30/8/2025) sore.

Nia menceritakan kronologi lengkap intimidasi yang dialaminya. Awalnya, Ia tengah mengisi daya gawainya pada minimarket daerah Jalan Puputan Renon. Selama mengisi daya gawainya, Ia melihat ada beberapa orang ditangkap.

"Mereka pakai baju biasa, tidak pakai polisi. Aku mau meliput standby handphone mau foto-foto. Tapi belum nyalain kamera. Terus ada orang ditendang," ujarnya, Sabtu (30/8/2025).

1. Aparat meneriaki Nia agar tidak mengambil gambar apa pun

20250830_181756.jpg
Sekelompok orang melakukan aksi di Lapangan Niti Mandala Renon, Kota Denpasar, Sabtu (30/8/2025). (IDN Times/Irma Yudistirani)

Nia melanjutkan, aparat yang menangkap beberapa orang itu meneriakinya, minta jangan diambil gambarnya. Padahal, Nia telah menjelaskan profesinya sebagai jurnalis. Aparat itu langsung memegang tangan kanan kiri Nia dengan kuat, dan mendesak Nia menyerahkan gawainya.

"Ada tiga sampai empat orang, mereka maksa aku gak boleh foto, disuruh lihat mana fotonya, mana fotonya. Padahal belum sempat foto. Tapi mereka memaksa," jelas Nia.

2. Aparat tidak terima saat diteriaki Nia

IMG-20250830-WA0088.jpg
Sekelompok orang melakukan aksi di Lapangan Renon, Kota Denpasar, Sabtu (30/8/2025). (IDN Times/Irma Yudistirani)

Nia telah memperlihatkan galeri foto gawainya, bahwa tidak ada foto yang menunjukkan momen kekerasan. "Mereka langsung speechless (tak berkata-kata) lihatin aku terus diam, dikasihnya ke aku (gawai Nia)," tuturnya.

Geram, Ia berteriak kepada aparat tersebut karena dinilai mengintimidasinya. Aparat itu justru tidak terima dan merespons Nia dengan gestur tangan memukul.

3. Kala Nia bertanya asal aparat itu, Ia malah ditanya balik

IMG-20250830-WA0054.jpg
Polisi lempar gas air mata dan water canon saat aksi di Bali, Sabtu (30/8/2025). (IDN Times/Yuko Utami)

Kata Nia, aparat itu tidak diterima saat dirinya geram dan meneriaki mereka. "Mereka gak terima dimaki-maki, padahal aku terima digituin," katanya.

Nia sempat menanyakan aparat tersebut dari mana. Namun, aparat itu malah meneriaki Nia balik. "Kenapa ingin tahu dari mana, kenapa? Mereka meneriaki aku," tutur Nia.

Sebelum aparat itu berlalu, Nia sempat mendengar ada kalimat yang menyebut Polda Bali. Mereka pun langung meninggalkan Nia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us