Rumah Sakit Hingga Posko Timses di Bali Jadi TPS Paling Rawan

Ada 4 lokasi yang memiliki TPS rawan

Denpasar, IDN Times - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bali merilis data Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang rawan di wilayah Provinsi Bali. Setelah dipetakan, ada empat kategori TPS yang dianggap rawan. Yaitu dekat rumah sakit, perguruan tinggi, posko timses, dan pesantren. Berikut ini uraiannya:

1. Keempat lokasi itu terdiri dari warga luar daerah atau pindah memilih

Rumah Sakit Hingga Posko Timses di Bali Jadi TPS Paling RawanIDN Times

Koordinator Divisi Pencegahan Badan Pengawasan Pemilu Bali Widi Ardana, mengatakan TPS di empat lokasi tersebut rawan karena banyak warga yang berasal dari luar daerah. Menurutnya, kebanyakan mereka yang ada di Daftar Pemilih Tetap (DPT) lokasi itu adalah sebagai pindah memilih. Jadi, jika Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak mampu memfasilitasi dengan baik, maka berpotensi rawan.

"Pesantren, karena tidak pada orang yang bermukim asli. Mereka cenderung adalah orang pindah pemilih dan saat penggunaan hak pilih bisa saja mereka tidak terdaftar, belum mengurus DPTb. Ini sama dengan kampus," katanya di Gedung Bawaslu Bali, Denpasar, Sabtu (13/4).

2. Posko timses rawan terjadinya kooptasi

Rumah Sakit Hingga Posko Timses di Bali Jadi TPS Paling RawanIDN Times/Fadli Syahputra

Sementara TPS yang berdekatan dengan posko timses rawan terjadi kooptasi (Kerja sama untuk menyepakati memilih pemimpin). Sehingga TPS ini harus dicurigai. Ia menegaskan, kooptasi yang dimaksud masih baru berpotensi, artinya belum terjadi.

Ia mencontohkan, tokoh politik di suatu daerah yang memiliki pretensi lebih. Bisa saja pengawas TPS-nya berada di bawah pengaruh tokoh politik tersebut yang justru bisa bertentangan dengan regulasi.

"Itu juga kita kategorikan rawan ketika ada posko, ada tim kampanye. Bukan tidak mungkin, tim kampanye atau orang-orang tersebut bisa mengkooptasi penyelenggara pemilu wilayah setempat," lanjutnya.

3. Di Bali sendiri totalnya berjumlah 12.836 TPS

Rumah Sakit Hingga Posko Timses di Bali Jadi TPS Paling RawanIDN Times/Daruwaskita

Untuk mengantisipasinya, pihaknya bekerja sama dengan aparat Negara. Pihaknya juga menempatkan petugas pengawas yang lebih berkompeten di TPS rawan. Untuk diketahui, jumlah TPS di Bali totalnya berjumlah 12.836 TPS. Maka, pengawas atau Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) jumlahnya sama dengan TPS. Artinya, ada satu KPPS di tiap TPS.

"Orang yang ditempatkan di sana (TPS rawan) adalah orang-orang yang rata-rata memiliki kapasitas kualitas dan kapabilitas lebih dibanding TPS biasa," ia melanjutkan.

4. Berikut ini rinciannya:

Rumah Sakit Hingga Posko Timses di Bali Jadi TPS Paling RawanIDN Times/Imam Rosidin

Dari data Bawaslu Bali menyebutkan, TPS rawan yang berdekatan dengan pesantren berjumlah 764 TPS. Rinciannya:

  • 405 TPS di Kabupaten Buleleng
  • 125 TPS di Kota Denpasar
  • 104 TPS di Kabupaten Klungkung
  • 58 TPS di Kabupaten Jembrana
  • 39 TPS di Kabupaten Tabanan
  • 30 TPS di Kabupaten Badung
  • 2 TPS di Kabupaten Bangli
  • 1 TPS di Kabupaten Karangasem.

Rumah sakit total jumlahnya 67 TPS dengan rincian:

  • 43 TPS di Kota Denpasar
  • 16 TPS di Kabupaten Badung
  • 5 TPS di Kabupaten Buleleng
  • 2 TPS di Kabupaten Bangli
  • 1 TPS di Kabupaten Jembrana.

Adapun di dekat Perguruan totalnya ada 88 TPS. Rinciannya:

  • 46 TPS di Kota Denpasar
  • 30 TPS di Kabupaten Badung
  • 9 TPS di Buleleng
  • 3 TPS di Tabanan.

Di dekat posko timses jumlahnya sebanyak 390 TPS, dengan rincian:

  • 213 TPS di Kabupaten Badung
  • 67 TPS di Denpasar
  • 54 TPS di Buleleng
  • 35 TPS di Kabupaten Bangli
  • 13 TPS di Kabupaten Jembrana
  • 8 TPS di Kabupaten Klungkung.

5. Polisi bekerja sama dengan TNI akan menindak tegas pengacau Pemilu

Rumah Sakit Hingga Posko Timses di Bali Jadi TPS Paling RawanIDN Times/Rehan

Secara terpisah, Polresta Denpasar dan Kodim 1611/Badung telah menyiapkan sejumlah pasukan untuk memastikan Pemilu 2019 berjalan lancar. Pihak kepolisian akan menyiagakan 1.269 personel di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Sementara dari TNI Kodim 1611/Badung berjumlah 250 personel.

Dalam menjamin lancarnya Pemilu kali ini, pihaknya akan patroli dan keliling untuk melakukan pengecekan gudang-gudang kotak suara. Termasuk juga keliling ke desa-desa sampai situasi dirasa aman.

"Kami akan melakukan tindakan tegas. Jika pada Pemilu 2019 ada yang membuat kekacauan," kata Kapolresta Denpasar, Kombes Ruddi Setiawan, usai memimpin gelar pasukan di Lapangan Renon, Denpasar.

Baca Juga: Perlu Dibaca! 13 Info Penting tentang Pemilu 2019, Biar Kamu Paham

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya