Napi Lapas Kerobokan Terharu Bisa Ikut Lomba Azan Saat Maulid Nabi

Ada sekitar 300 napi teroris ikut merayakannya

Denpasar, IDN Times - Bertempat di Masjid At Taubah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Kerobokan, sekitar 300 narapidana teroris (Napiter) memeringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Selasa (20/11) pagi. Lantunan selawat berkumandang dari para napiter saat acara dimulai.

“Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 H ini bertujuan meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan para pegawai, tahanan, narapidana, anak dan petugas pemasyarakatan kepada Allah SWT dan meneladani Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari hari," kata Kepala Lapas Kerobokan, Tonny Nainggolan.

1. Lapas Kerobokan memiliki 700 napi yang beragama Islam

Napi Lapas Kerobokan Terharu Bisa Ikut Lomba Azan Saat Maulid NabiIDN Times/Imam Rosidin

Baca Juga: 8 Penyakit Kronis yang Paling Banyak Dibiayai BPJS Kesehatan

Nainggolan mengatakan, peringatan Maulid Nabi SAW ini tak hanya dilakukan di Lapas Kerobokan saja. Tetapi juga dilangsungkan di seluruh Lapas di Indonesia. Harapannya, dengan adanya peringatan ini baik penghuni lapas, petugas, dan lainnya semakin meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan.

Dalam acara ini juga dilangsungkan acara perlombaan. Seperti azan, membaca Alquran, serta selawat Nabi. Ia menyebut jumlah narapidana yang beragama Islam di Lapas ini kurang lebih sebanyak 700 orang.

"Acara kali ini juga diadakan lomba. Ini untuk meningkatkan keimanan para warga binaan," katanya.

2. Semua agama mendapat kesempatan yang sama

Napi Lapas Kerobokan Terharu Bisa Ikut Lomba Azan Saat Maulid NabiIDN Times/Imam Rosidin

Bukan perayaan ini saja Lapas Kerobokan mau menggelarnya. Setiap kali ada perayaan besar keagamaan lain juga turut digelar. Seperti Natal, Nyepi, dan lainnya. Bahkan perayaan Natal saja, kata Nainggolan, sudah dipersiapkan mulai hari ini.

Jadi tidak ada saling membedakan untuk memperlakukan para napi yang beragama. Mereka punya kesempatan yang sama. Lapas Kerobokan juga akan memberikan fasilitas perayaan keagamaan jika warga binaan membutuhkannya.

"Semua agama mendapat kesempatan yang sama. Kita laksanakan semua agama yang dianutnya. Kita juga ada Pura, Masjid, hingga Gereja," ucapnya.

3. Arif merasa terharu bisa ikut lomba azan

Napi Lapas Kerobokan Terharu Bisa Ikut Lomba Azan Saat Maulid NabiIDN Times/Imam Rosidin

Baca Juga: 7 Gebrakan Kebijakan Gubernur Wayan Koster yang Ajegkan Bali

Sementara itu, Muhammad Arif, warga binaan yang jadi peserta lomba azan, mengaku bangga sekaligus terharu karena bisa mengikuti lomba tersebut. Padahal saat di luar, dirinya tak pernah mengikuti kegiatan semacam ini.

"Senang ikut acara ini karena di luar justru tidak pernah. Ada rasa berbeda yang tentu tak bisa diungkapkan dengan kata-kata," katanya.

Perayaan Maulid Nabi kali ini merupakan yang pertama baginya di dalam Lapas. Ia saat ini menjalani hukuman selam 2,5 tahun. Apa kasus yang dihadapinya, ia enggan untuk menceritakan.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya