Lahan Sawah di Bali Berkurang 550 Hektare per Tahun, Tabanan Tertinggi

Kenapa ya pemilik mau menjual sawahnya?

Denpasar, IDN Times - Alih fungsi lahan pertanian sawah atau subak di Bali saat ini dalam tahap yang memprihatinkan. Pasalnya, ada tren peningkatan alih fungsi lahan pertanian dalam setahun terakhir.

1. Alih fungsi lahan di Bali sekitar 550 hektar per tahun

Lahan Sawah di Bali Berkurang 550 Hektare per Tahun, Tabanan TertinggiANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Baca Juga: 2 Pemicu Petani Bali Menjual Sawahnya, Pemerintah Tak Punya Wewenang

Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan, IB Wisnuardhana, alih fungsi lahan di Bali dalam lima tahun terakhir, yakni dari tahun 2013 hingga 2017 rata-rata sekitar 550 hektar per tahun. Jika dipersentase, hasilnya sekitar 0,4 persen. "Memang, relatif cukup tinggi," katanya, Kamis (18/10) siang.

Dari data tersebut, pada tahun 2017 saja terdapat peningkatan yang cukup signifikan. Angkanya mencapai 900 hektar lahan yang telah beralih fungsi, dengan presentasi 1,13 persen dari total lahan 78.626 hektar. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun 2016 yang mencapai 537 hektare dari total luas lahan 79.562 hektar.

"Memang pada peralihan 2017 ini cukup tinggi. Dan ini harus dicari tahu fenomenanya. Kenapa sampai bisa begitu," tambahnya.

2. Alih fungsi lahan dipakai untuk pemukiman, hotel dan restoran

Lahan Sawah di Bali Berkurang 550 Hektare per Tahun, Tabanan TertinggiPexels.com/Tim Savage

Dia melanjutkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan maraknya alih fungsi lahan di Bali. Yang paling menjadi ancaman adalah bangunan untuk pemukiman, hotel, serta restoran.

Namun, yang menjadi ancaman paling tinggi adalah pemukiman dengan semakin banyaknya pertambahan penduduk di Bali. "Penduduk kan terus bertambah tiap tahunnya. Jadi kebutuhan perumahan juga meningkat," terangnya.

Lebih lanjut, untuk kebutuhan pemukiman umumnya terjadi di daerah pinggiran Denpasar. Di antaranya Gianyar, Badung, Tabanan. Masyarakat memilih daerah tersebut dengan pertimbangan harganya lebih terjangkau dibanding di Denpasar. 

Selanjutnya, adalah pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, jembatan, pelabuhan, dan lainnnya. "Tapi dalam beberapa tahun terakhir kan sudah jarang untuk pembangunan infrastruktur," katanya.

3. Tabanan menjadi daerah penyumbang tertinggi alih fungsi lahan pada tahun 2017

Lahan Sawah di Bali Berkurang 550 Hektare per Tahun, Tabanan Tertinggipegipegi.com

Baca Juga: Masyarakat Bali Diimbau Tak Percaya Terkait Titipan Lolos CPNS

Dari sembilan kabupaten dan kota di Bali, kabupaten Tabanan menjadi daerah penyumbang tertinggi alih fungsi lahan pada tahun 2017, yaitu seluas 363 hektare (Ha). Buleleng berada di posisi kedua dengan luas total 325 hektare.

Sementara Jembrana dan Bangli relatif tidak ada penyusutan luas lahan persawahan. Adapun Badung (38 ha), Denpasar (35 ha), Gianyar (50 ha), Klungkung (64 ha), dan Karangasem (20 ha).

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya