Bule Amerika yang Membuang Bayi di Sanur Bebas dari Hukum Jika Depresi

Kesian banget ibu dan bayinya :(

Denpasar, IDN Times - Warga negara asing (WNA) asal Amerika Serikat bernama Nicole Joan (30) hingga saat ini masih dirawat di Ruang Lely, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Rabu (21/11). Kondisinya masih belum bisa diajak bicara hingga sekarang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) RSUP Sanglah, Dewa Kresna. Menurut keterangannya, kondisi sang ibu masih terus diobservasi.

Sekadar diketahui, Joan adalah seorang ibu dari bayi berusia dua bulan lebih, Arya Rose. Nyawa bayinya tidak bisa diselamatkan setelah dirawat intensif di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM). Joan membuang bayinya dari atas mobil di Jalan Bypass Ngurah Rai, Denpasar. Setelah itu Joan ikut menyusul melompat juga dari atas mobil.

1. Baru diketahui setelah bisa diajak bicara

Bule Amerika yang Membuang Bayi di Sanur Bebas dari Hukum Jika DepresiUnsplash/rawpixel

Baca Juga: Diduga Depresi, Bule Amerika Lompat Bersama Bayi 2 Bulan di Sanur

Kresna mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan keadaan kejiwaan Joan karena masih belum bisa diajak komunikasi. Namun kondisi terkini, ia sudah mulai tenang terbaring di ruang perawatan.

"Masih tidur dan saat ini masih diobservasi," katanya saat dihubungi, Rabu (21/11).

Ia tidak ditemani oleh siapapun. Karena hingga saat ini belum ada pihak keluarga yang mendampinginya. Kresna baru bisa mengetahui kondisi pasien tersebut depresi atau tidak, masih menunggu keadaannya pulih dan bisa diajak bicara.

2. Pihak Polsek Densel juga mengungkapkan hal yang sama jika Joan belum bisa dimintai keterangan

Bule Amerika yang Membuang Bayi di Sanur Bebas dari Hukum Jika DepresiIDN Times/Irma Yudistirani

Hal senada juga diungkapkan oleh Pihak Polsek Denpasar Selatan yang menangani kasus ini. Kapolsek Densel, Kompol Nyoman Wirajaya, mengatakan telah mengirim tim Buru Sergap (Buser) untuk mengunjungi sang ibu.

"Barusan tim buser sudah mengunjungi ke sana dan belum bisa diajak bicara. Diduga masih deperesi berat," katanya saat ditemui, Rabu (21/11) sore.

3. Sang bayi dibuang di Jalan Danau Tempe

Bule Amerika yang Membuang Bayi di Sanur Bebas dari Hukum Jika Depresiunsplash.com/Luma Pimentel

Baca Juga: Mengenal Sindrom Mengerikan Baby Blues, Ibu Depresi Pasca Melahirkan

Di hadapan awak media, Wirajaya mengungkapkan bagaimana kejadian yang sebenarnya. Sang ibu ternyata membuang bayinya dari jendela mobil yang ia tumpangi di sekitar Jalan Danau Tempe, Denpasar. Bayi yang masih berusia 2,5 bulan itu ditemukan oleh seorang sopir taksi dalam keadaan masih bernyawa. Bayi tak berdosa tersebut lantas dilarikan ke Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM) untuk mendapatkan perawatan.

"Karena masih hidup segera dibawa lari ke rumah sakit. Ini kan soal kemanusiaan dan anggota kami langsung bergerak ke sana," katanya.

Nahas bagi si bayi. Karena saat menjalani perawatan di RSBM, nyawanya tak tertolong. Ia meninggal dalam kondisi luka-luka yang paling fatal di bagian kepalanya.

Joan sendiri niatnya ingin kembali ke negara asal. Namun sesampainya di Bandara bingung dan berniat kembali ke Ubud.

4. Sang ibu berniat bunuh diri

Bule Amerika yang Membuang Bayi di Sanur Bebas dari Hukum Jika Depresibustle.com

Ia menambahkan, setelah membuang bayinya, sang ibu ternyata berniat untuk melakukan bunuh diri. Caranya, dengan menjatuhkan dari mobil yang ditumpanginya. Diketahui Joan menjatuhkan diri di sekitar Jalan Bypass Ngurah Rai, Denpasar.

"Bulenya mau bunuh diri melompat dari mobil. Waktu melompat, pintu mobil dalam keadaan terbuka," katanya.

Dari keterangan sopir yang mengantarnya, kondisi si ibu sudah dalam keadaan stres. Bicaranya juga melantur saat perjalanan dari Ubud, Gianyar menuju Bandar Udara (Bandara) Ngurah Rai, Denpasar.

5. Joan juga belum diberitahu jika anaknya sudah meninggal

Bule Amerika yang Membuang Bayi di Sanur Bebas dari Hukum Jika Depresiunsplash.com/Nynne Schoder

Baca Juga: Bebas Hari Ini, Renae Lawrence Bali Nine Langsung Dibawa ke Bandara

Hingga saat ini sang ibu belum diberitahu perihal kondisi anaknya yang telah meninggal. Karena ditakutkan akan semakin memperburuk kondisi mentalnya.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, pihaknya masih menunggu laporan dari rumah sakit. Nanti akan dilihat hasil laporannya, apakah si ibu depresi atau tidak. Karena jika dalam keadaan depresi akan diperlakukan sama seperti penderita sakit jiwa. Sehingga tidak bisa dilakukan penindakan hukum.

"Nanti jika dikasih tahu takutnya semakin depresi. Jadi ditunggu hingga keadaannya benar-benar tenang dan sembuh dahulu," katanya.

Wirajaya menambahkan, pihaknya telah melaporkan kejadian ini ke Konsulat Jenderal Amerika Serikat yang ada di Bali. Namun hingga kini belum ada informasi lebih lanjut.

Motifnya sendiri hingga kini belum bisa dipastikan karena korban masih belum bisa diajak komunikasi. "Karena yang tahu niatnya kan hanya si ibunya ini," tutupnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya