5 Fakta Hilangnya Wisman India yang Tersapu Ombak Devils Tear di Bali

Sampai sekarang tubuhnya belum ditemukan

Klungkung, IDN Times - Warga Negara Asing (WNA) asal India, Kausal Adita (23) hingga kini masih dalam pencarian Tim Search and Rescue (SAR) Denpasar, Jumat (10/5). Ia tersapu ombak di kawasan wisata Devil's Tear, Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, lalu saat berswafoto bersama rekannya, Agrawal Ksitiz (24), Selasa (7/5) lalu. Namun Ksitiz selamat dalam tragedi ini.

1. Sudah ada tiga wisatawan yang tersapu ombak di lokasi kejadian

5 Fakta Hilangnya Wisman India yang Tersapu Ombak Devils Tear di BaliDok.IDN Times/Istimewa

Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Klungkung mengaku prihatin atas peristiwa tersebut. Dalam catatannya, sudah ada sekitar tiga wisatawan yang tersapu ombak saat berswafoto di lokasi kejadian. Pihaknya sendiri sudah berencana untuk membangun pagar pembatas, namun belum terealisasi akibat kurangnya anggaran.

Rencananya, di lokasi akan dibangun pembatas sekitar 125 sentimeter dengan panjang sekitar 500 meter. Namun ia belum merinci berapa anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan pembatas tersebut.

"Iya rencananya memang kami berencana membangun pagar. Tapi kami terkendala masalah penganggaran. Kami juga belum bisa menyampaikan berapa penganggarannya karena baru tahap perencanaan dan belum dihitung secara pasti," kata Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, I Nengah Sukasta, Minggu (12/5) sore.

2. Ia menyoroti para wisatawan yang membandel meski sudah ada papan peringatan dan ditegur, bahwa pinggir tebing itu berbahaya

5 Fakta Hilangnya Wisman India yang Tersapu Ombak Devils Tear di BaliDok.IDN Times/Istimewa

Sukasta juga menyoroti membandelnya wisatawan yang berswafoto di sekitar lokasi. Padahal papan peringatan, imbauan, hingga pengawas sudah diterjunkan untuk menasihati bahwa lokasi di pinggir tebing itu berbahaya. Namun imbauan hingga peringatan itu masih saja diabaikan.

"Kami sudah memberi imbauan dan memberikan papan imbauan agar tak selfie di sekitar lokasi. Kan bahaya di situ. Kami juga ada pengawasan. Memang membandel wisatawan yang ke sana. Meskipun nanti dikasih pagar kalau membandel mungkin akan loncat pagar," kata dia.

3. Pengadaan pagar pembatas sudah diprogramkan tahun depan

5 Fakta Hilangnya Wisman India yang Tersapu Ombak Devils Tear di BaliDok.IDN Times/Istimewa

Dihubungi terpisah, Kadispar Provinsi Bali, AA Gede Yuniartha Putra, mengatakan pembuatan pagar di sekitar lokasi sudah diprogramkan ke depannya. Namun kapan waktu pastinya, pihaknya baru pada tahap koordinasi.

"Nanti kita koordinasikan dengan Dinas Kabupaten Klungkung yang mewilayahi. Kita akan programkan ke depan, tidak harus sekarang, kita juga gak ada anggaran. Karena itu kan harus diprogram oleh dinas PU yang paham tentang struktur itu. Kita koordinasi dulu segera," ujarnya, Minggu (12/5) sore.

4. Jika berangkat dari pengalaman sebelumnya, korban biasa ditemukan sekitar radius 2 atau 3 mil laut

5 Fakta Hilangnya Wisman India yang Tersapu Ombak Devils Tear di BaliDok.IDN Times/Istimewa

Sekadar diketahui, Kausal Adita masih belum juga ditemukan keberadaannya. Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Denpasar, Ida Bagus Surya Wirawan, mengungkapkan pihak keluarga korban ikut mencari keberadaannya dengan menyewa helikopter. Karena helikopter yang dimiliki tim SAR Denpasar masih diperbaiki di Jakarta. "Masih nihil," kata dia, Jumat (10/4) lalu.

Ditemukannya korban nanti tergantung arus yang berada di sekitar wisata Devil's Tear. Pasalnya, jika berangkat dari pengalaman sebelumnya, korban biasa ditemukan sekitar radius 2 atau 3 mil laut (Nautical mile).

"Kalau dari pengalaman karena arusnya juga di sana sangat berpengaruh," ujarnya.

5. Proses pencarian terkendala oleh gelombang tinggi dan arus yang kuat

5 Fakta Hilangnya Wisman India yang Tersapu Ombak Devils Tear di BaliIlustrasi SAR Bali. (Instagram.com/basarnas_bali)

Kepala SAR Denpasar, Hari Adi Purnomo, menyebutkan sesuai standar operasional (SOP), pencarian akan dilakukan selama tujuh hari. Kendati demikian, meski setelah tujuh hari masih belum ditemukan, pihaknya tetap mencari, tergantung evaluasi nanti.

"Batas waktu tentu tujuh hari saat dimulainya operasi. Nanti akan kita evaluasi dulu dengan efektivitas karena seluruh area sudah kita cari. Kami akan tetap lakukan pencarian tapi tak aktif. Caranya misal dengan informasikan kapal-kapal nelayan atau lainnya di sekitar situ," ungkapnya.

Ia menjelaskan, saat ini kendala dalam proses pencarian yakni tingginya gelombang. Selain itu arus air di sekitaran juga kuat.

"Gelombangnya cukup tinggi dan benturan tinggi. Kemudian saat ini gelombang dan arus kuat. Kami gunakan kapal yang besar juga terap bergoyang," imbuhnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya