Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hari Baik Menurut Hindu Bali 18 Juni 2025, Baik Memelihara Ternak

ilustrasi unggas air (pixabay.com/GrassNguyen)
ilustrasi unggas air (pixabay.com/GrassNguyen)

Selamat pagi semuanya, semoga kabar kalian baik dan sehat ya. Ramalan hari baik berdasarkan Kalender Bali Digital pada Rabu, 18 Juni 2025 adalah kala upa. Hari ini baik untuk mulai mengambil atau memelihara ternak atau wewalungan.

Ada juga hari banyu urug artinya baik untuk membuat bendungan. Namun, tidak baik untuk membuat sumur. Bagaimana ramalan hari baik lainnya? Yuk baca selengkapnya di bawah ini.

Baik melakukan upacara potong rambut

ilustrasi pria mencukur rambut bayi (pexels.com/Tatiana Syrikova)
ilustrasi pria mencukur rambut bayi (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Cintamanik adalah hari baik untuk melakukan upacara potong rambut. Kala atat merupakan hari baik untuk membuat tali, tali pancing, melakukan pekerjaan menganyam, tampus, dan jerat. 

Namun, ada hari kala bangkung dan kala nanggung yang kurang cocok untuk mulai memelihara ternak berkaki empat, seperti sapi, babi, dan lainnya.

Tidak baik bepergian

ilustrasi bepergian (pexels.com/Darya Sannikova)
ilustrasi bepergian (pexels.com/Darya Sannikova)

Kala dangu merupakan hari yang tidak baik untuk memulai suatu pekerjaan, pindah tempat, dan bepergian. Kala rumpuh adalah hari yang tidak baik untuk pindah rumah. Hari ini cocok untuk memelihara ayam, itik, dan unggas lainnya. Panca prawani artinya tidak baik dipakai dewasa ayu. 

Tidak baik melakukan pekerjaan penting

ilustrasi bekerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Titibuwuk adalah hari baik untuk menghilangkan penyakit karena guna-guna dan sejenisnya. Namun, tidak baik untuk memulai suatu pekerjaan penting bepergian, membuat tangga atau banggul

Salah wadi merupakan hari yang tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya, seperti wiwaha, mapendes, potong rambut, dan lainnya. Termasuk Pitra Yadnya seperti penguburan, atiwa-tiwa atau ngaben, nyekah, ngasti, dan sebagainya. Pararasan: Aras Kembang, Pancasuda: Sumur Sinaba, Ekajalaresi: Kinasihaning Jana, Pratiti: Jaramerana.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us