Galak! Dua Anjing Rabies Gigit 9 Warga Klungkung

Klungkung, IDN Times - Kasus gigitan rabies kembali menghantui wilayah Kabupaten Klungkung. Laporan gigitan kali ini terjadi di lingkungan Mergan, Kelurahan Semarapura Kelod Kangin. Dua anjing positif rabies menggigit sembilan warga di wilayah yang telah masuk zona merah tersebut. Tim Keswan telah melakukan eliminasi anjing liar di wilayah itu.
1. Dua ekor anjing yang menggigit warga itu merupakan hewan piaraan

Anjing positif rabeis yang menggigit warga di lingkungan Mergan dilaporkan berjumlah dua ekor. Anjing pertama dilaporkan milik warga setempat, I Gede Putu Oka. Anjing lokal berwarna hitam tersebut menerkam setiap warga yang tinggal di seputaran Jalan Baladewa.
"Saya saja juga digigit. Galak sekali anjing itu," ungkap Kepala Lingkungan (Kaling) Mergan, AA Sayang Adnyana, Selasa sore (28/5).
Tidak hanya AA Sayang Adnyana, ada enam warga lain yang melapor jadi korban gigitan anjing tersebut. Antara lain I Made Suastika (57), Kamis (23/5) lalu. Lalu I Wayan Surata (52) mengalami gigitan, Senin (13/5) lalu, I Putu Setiawan (5), I Nengah Murta (53), Sahudin (53). Semuanya merupakan warga lingkungan Mergan yang mengalami gigitan di bagian kaki. Lalu ada juga Komang Adi, warga asal Desa Tangkas.
Anjing ras milik Wayan Suartana (40), yang juga warga lingkungan Mergan juga menergam warga, Kamis (23/5) lalu. Anjing itu sempat menggigit pemiliknya dan tetangga, Wayan Sambeh (60). Atas kejadian itu, pemilik bersedia anjingnya dieliminasi.
"Setelah diuji laboratorium, kedua anjing itu positif rabies," ujar AA Sayang.
2. Serum anti rabies di Klungkung tersisa 15 vial

Sementara berdasarkan data terakhir di Dinas Kesehatan Klungkung, jumlah VAR (Vaksin anti rabies) yang tersisa berjumlah 394 vial. Bahkan sisa SAR (Serum Anti Rabies) yang diperuntukkan bagi warga dengan gigitan risiko tinggi tinggal tersisa 15 vial. Jumlah itu tersebar di sembilan puskesmas wilayah Klungkung, termasuk di Rumah Sakit (RS) Pratama Nusa Penida.
"Tahun ini Dinas Kesehatan telah melakukan pengadaan VAR sebanyak 2000 vial dengan anggaran sekitar Rp400 juta. Sekarang sudah dalam proses tender," jelas Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinas Kesehatan Klungkung, I Wayan Kariana, Rabu (29/5).
3. Anjing yang menggigit warga belum pernah divaksin

Kadis Pertanian Klungkung, Ida Bagus Juanida, menjelaskan peredaran rabies di Klungkung sporadis, tersebar masif, dan tidak merata di setiap wilayah.
"Jika dikatakan Klungkung darurat rabies, tidak. Namun intensitas gigitan anjing rabies memang meningkat. Kondisi ini juga sudah sempat terjadi di daerah lain seperti Buleleng, Bangli, dan Karangasem," jelas Ida Bagus Juanida.
Ia mengatakan, dari hasil pengecekan, kedua anjing rabies di lingkungan Mergan itu ternyata belum mendapatkan vaksin.
"Masyarakat bagaimana anjingnya tidak kami eliminasi? Ternyata dua anjing itu divaksin saja tidak oleh pemiliknya," jelasnya.