Demer Tawarkan Posisi Penasihat buat 5 Senior Golkar Bali yang Dicopot

Ia juga mengaku pihaknya mendengar kabar bahwa Demer akan melakukan hal serupa kepada para Ketua DPD II Golkar kabupaten/kota di Bali yang tidak sevisi dengan Demer.

"Saya dapat informasi bahwa para DPD II, khususnya ketuanya juga akan di Plt-kan. Seram kan?" sergah Wijaya.

Seperti diberitakan IDN Times sebelumnya, Demer melakukan reshuffle kepada pengurus yang sebelumnya dikenal sebagai sesepuh Golkar Bali. Ini terlihat dalam Surat Keputusan (SK) pergantian kepengurusan Golkar Bali yang sudah ditandatangani oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar Bali.

SK DPP dengan Nomor KEP-365/DPP/Golkar/I/2019 tentang pengesahan perubahan komposisi dan personalia DPD Partai Golkar Bali ini sudah ditandatangani oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Sekjen Lodewijk F Paulus pada tanggal 31 Januari 2019.

Mereka yang dicopot dari jabatan pengurus DPD I, di antaranya Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah, I Gusti Putu Wijaya; Wakil Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Wilayah Denpasar, Wayan Subawa; Wakil Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Wilayah Badung, Made 'Dedung' Suardana; dan Wakil Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat, Anak Agung Ngurah Rai Wiranata.

Sebelumnya, Demer juga mencopot dedengkot Golkar Bali yang dikenal sebagai loyalis Sudikerta, Wayan Gunawan dari kursi Ketua Fraksi Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali. Ia digantikan oleh Made Dauhwijana yang dikenal sebagai loyalis utama dari Demer.

Menariknya, Dauhwijana juga menjadi pengganti Wijaya di DPD Golkar Bali hasil reshuffle itu.

Di sisi lain, Plt Ketua DPD Golkar Bali, Demer, menyatakan dirinya siap apabila Wijaya cs membawa persoalan reshuffle tersebut ke Mahkamah Partai. Ia mengaku dirinya akan memberi penjelasan secara gamblang terkait dengan proses reshuffle itu.

"Saya akan siap memberikan penjelasan kepada mahkamah partai. Masak DPP mau dilawan terus. Kapan bekerjanya," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (7/2).

Ia menjelaskan, reshuffle itu memiliki alasan yang jelas. Menurut anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) ini, nama-nama yang diganti itu berkali-kali tidak pernah menghadiri undangan rapat.

"Itu bukan tanpa alasan. Mereka yang diganti itu kan berkali-kali diundang rapat tidak hadir. Dikoordinasi melalui telepon dan WA (WhatsApp) juga tidak ada respon. Bagaimana mau kuorum," tegasnya.

Sekadar diketahui, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kuorum adalah jumlah minimum anggota yang harus hadir dalam rapat, majelis, dan lainnya (Umumnya harus lebih dari separuh jumlah anggota) agar bisa mengesahkan suatu putusan.

Demer juga menawarkan para senior dari Sudikerta yang dicopot itu sebagai penasihat atau dewan pertimbangan.

“Ada yang tidak terakomodir dan kami akui. Kami akan tempatkan mereka di dewan pertimbangan. Melihat senioritas dan itupun kalau dia mau,” akunya.