27 Seniman Gelar Pameran Resurrection di Sanur, Momen Kebangkitan Seni

Denpasar, IDN Times - Art Xchange Gallery menggelar pameran seni dengan tema Resurrection Art Xchange Gallery's 11th Anniversary. Tercatat ada 27 seniman dari dalam maupun luar negeri yang terlibat dalam pameran ini.
Para seniman tersebut berasal dari Yogyakarta, Surabaya, Malang, Bali, Malaysia, dan Macedonia. Kegiatan ini diselenggarakan mulai tanggal 4 April sampai 3 Mei 2022 mendatang.
Baca Juga: Tandai Solo Karier, Tjok Bagus Rilis Video Klip Single Ya Sudahlah
1. Karya yang akan dipamerkan berupa patung, instalasi, dan lukisan
Pameran yang bertema resurrection ini dikuratori oleh Arif Bagus Prasetyo. "Karya-karya yang kami tampilkan adalah karya patung, instalasi, dan lukisan. Karya lukisannya meliput gaya abstrak, naif, realis, surealis, hingga hiperrealis. Resurrection jika diartikan dalam bahasa Indonesia, berarti kebangkitan,” ungkap Direktur Art Xchange Gallery, Benny Oentoro, pada Jumat (1/4/2022).
Berikut daftar nama seniman yang akan mengikuti pameran tersebut:
- Ana
- Andi Prayitno
- Ang Che Che
- Anis Kurniasih
- Antoe Budiono
- Ben Wong
- Budi Asih
- Burhanudin Reihan Afnan
- Cadio Tarompo
- Camelia Mitasari Hasibuan
- Chairol Imam
- Citra Pratiwi
- Dedi Imawan
- Dona Prawita Arissuta
- Hendra Purnama
- I Made Gunawan
- I Made Santika Putra
- I Putu Adi
- I Wayan Legianta
- Jemana Bayubrata Murti
- Johhny Gustaf
- Lim Tong Xin
- M Aidi Yupri
- Ni Nyoman Sani
- Sinisha Kashawelski
- Wahyu Nugroho
- Wisnu Ajitama
2. Saatnya untuk memulihkan pasar seni rupa seperti sediakala
Benny menyampaikan bahwa belakangan ini seni rupa seolah sudah mati. Ia menilai budaya konsumerisme telah mematikan pasar seni rupa yang ada. Perupa tidak lagi menciptakan seni demi seni itu sendiri. Namun mereka cenderung memproduksi seni secara massal dan menciptakan seni hanya demi uang.
“Pentingnya menciptakan seni yang tidak lagi terletak pada mutu atau jiwa karya seni, melainkan terletak pada likuiditasnya. Semuanya demi mendapatkan uang secepat-cepatnya,” jelasnya.
Ia percaya, inilah saatnya untuk memulihkan pasar seni rupa seperti sediakala. Menurutnya, saat ini orang-orang perlu belajar bagaimana menghargai seni dengan tulus. Bukan karena nilai uangnya, tetapi karena konteksnya yang lebih luas.
3. Seniman yang tampil pada pameran ini memiliki kekuatan masing-masing
Benny menyampaikan ia memulai perjalanan seni sejak tahun 2009 di Surabaya, Jawa Timur. Kemudian pada tahun 2011, Art Xchange Gallery pindah ke Singapura untuk memberikan eksposur yang lebih besar kepada para seniman di pasar yang baru.
Delapan tahun kemudian, tepatnya pada 2018, Benny kembali mendirikan Art Xchange Gallery di Jakarta. Kemudian barulah galeri yang sama dibuka di Pulau Dewata, Jalan Bypass Ngurah Rai, Sanur, Denpasar. Ia bekerja sama dengan Kopi Bali House.
"Visi dan misi Art Xchange Gallery adalah untuk memberikan kesempatan bagi seniman muda untuk menunjukkan bakat mereka kepada dunia. Seniman yang kami tampilkan pada pameran ini memiliki kekuatan masing-masing," ungkapnya.