Ratusan WNI Diduga PMI Non Prosedural Ditolak ke Luar Negeri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times-Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai mengaku telah menolak rencana keberangkatan ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga akan bekerja di luar negeri selama Semester I tahun 2023. Catatan ini diungkapkan oleh Kabid Teknologi dan Informasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Ngurah Rai, Shandro Bobby Raymon pada Rabu (5/7/2023) di kantornya.
1. Ratusan WNI ditolak berangkat keluar negeri
Kabid Teknologi dan Informasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Ngurah Rai, Shandro Bobby Raymon mengatakan bahwa sebanyak 412 WNI ditunda keberangkatannya karena diduga akan menjadi Pekerja Migran Indonesia Non Prosedural (PMI-NP).
Salah satunya, Imigrasi Ngurah Rai bersama instansi terkait yakni Kepolisian dan BP2MI, berhasil mengungkap dugaan kasus TPPO yang melibatkan 2 tersangka, dan 4 korban pada 15 Juni 2023 lalu.
"Keempat korban tersebut dijanjikan pekerjaan oleh tersangka di Kamboja, dan akan diberangkatkan melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai melalui Thailand," ungkapnya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Waterpark Bali untuk Liburan, Wajib Dicoba!
Baca Juga: Kedatangan Turis Rusia ke Bali Semakin Anjlok
2. Diduga pengajuan paspor untuk bekerja sebagai PMI ilegal
Selain itu, juga menolak sejumlah 579 permohonan paspor. Yang salah satu alasan penolakannya karena dugaan akan digunakan untuk menjadi PMI non-prosedural. Namun dari jumlah penolakan tersebut ia ungkapkan didominasi alasan memberikan keterangan palsu.
"Untuk penolakan paspor itu macam-macam ya. Yang paling mungkin itu memberikan keterangan palsu, yang tidak sesuai peruntukannya, penggunaan paspornya," jelasnya.
3. Petugas imigrasi diharuskan melakukan interview mendalam sebelum keberangkatan
Shandro mengungkapkan untuk meminimalisir penyalahgunaan paspor bagi pemegangnya. Petugas imigrasi akan melakukan interview secara mendalam mulai background pemegang paspor, tujuan hingga lama melancong ke luar negeri. "Dari tujuan melancong pasti kami akan tanya ngapain," ungkapnya.