Polda Bali Tahan Buronan Interpol Kasus Penipuan di Kanada

Denpasar, IDN Times - Kepolisian Daerah (Polda) Bali menangkap dan menahan warga Kanada bernama Stephane Gagnon (50) alias SG, Sabtu (20/5/2023) lalu di vila daerah Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Buronan tersebut dilaporkan sebagai subjek red notice oleh Kepolisian Kanada dengan Nomor: A-6452/8-2022, tanggal 5 Agustus 2022.
1. Masuk ke Bali melalui Vietnam tahun 2020 lalu
Kanit 1 Subdit IV Ditreskrimum Polda Bali, Kompol Ni Wayan Sriani, mengatakan awalnya pihak Kantor Imigrasi Kelas I TPI Ngurah Rai Bali mendapatkan informasi bahwa ada orang asing di wilayah Canggu, yang dicurigai merupakan subjek red notice dari Kanada. Dari hasil pengembangan informasi itu, petugas mendatangi vila yang menjadi tempat tinggalnya. Petugas lalu mengecek paspornya untuk dikonfirmasi ke pusat.
"Ternyata SG ini merupakan buronan dari Negara Kanada. Kemudian diamankan oleh pihak imigrasi, dan menginformasikan kepada kami. Namun kami belum berani melakukan penangkapan, karena kami masih menunggu perintah dari interpol," ungkapnya, Senin (22/5/2023) sore.
SG diketahui berada di Bali sudah 3 tahun. Ia masuk Bali dari Vietnam pada tahun 2020 lalu. Ia menggunakan izin tinggal KITAS investor selama di Bali.
2. Ditetapkan sebagai red notice sejak tahun 2022
Pihak interpol melakukan koordinasi dengan Kanada terkait surat permintaan permohonan penangkapan dan penahanan SG. Pihak imigrasi lantas mengamankan SG, pada Jumat (19/5/2023). Sabtu (20/5/2023), SG diserahkan dan ditahan untuk 20 hari ke depan di Polda Bali. Petugas mengamankan paspor sebagai barang bukti.
"(Yang bersangkutan ditetapkan subjek red notice) dari tahun 2022," kata Sriani.
3. Terlibat kejahatan penipuan di Kanada sebelum tahun 2020
SG ditahan hingga 8 Juni 2023 mendatang, dan pihak kepolisian sedang mengupayakan permintaan ekstradisi dari Pemerintah Kanada kepada Pemerintah Republik Indonesia. Sebenarnya kejahatan apa yang dilakukan SG?
Sriani menjelaskan, SG ditetapkan sebagai pelaku penipuan dan pemalsuan. Namun pihak kepolisian Kanada tidak memberikan penjelasan lebih lanjut dan surat yang dikirimkan ke kepolisian Indonesia.
"Jenis kejahatannya yang dilakukan di negaranya dia di Kanada yaitu penipuan dan pemalsuan sebelum tahun 2020. Kerugian tidak dimunculkan dalam red notice," terangnya.