Pelajar Pelaku Penusukan di Buleleng Korban Bullying, Sering Ditinggal

Semoga ini bisa jadi pelajaran penting untuk semua ngih

Buleleng, IDN Times – Masih ingat dengan DPAB? Pelajar berusia 18 tahun asal Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, tersebut sebelumnya diduga menjadi pelaku penusukan terhadap korban IBKP (15) di Banjar Dinas Kelodan, pada Senin (12/4/2021) pukul 18.30 Wita.

DPAB telah ditetapkan sebagai tersangka atas pelanggaran Pasal 351 KUHP oleh Polsek Seririt. Pihak kepolisian akan memeriksa saksi korban untuk kelanjutan proses hukumnya. Berikut fakta-fakta terkait perkembangan kasus ini.

Baca Juga: Mengaku Sering Diejek, Pelajar di Buleleng Diduga Lakukan Penusukan

1. Tersangka menusuk di bagian leher korban

Pelajar Pelaku Penusukan di Buleleng Korban Bullying, Sering DitinggalPixabay/Niek Verlaan

Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya, mengatakan terduga pelaku menyerang korban di bagian lehernya menggunakan pisau. Akibatnya, korban mengalami luka tusuk bagian leher dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng untuk dilakukan perawatan.

“Untuk korban, baru kemarin pulang dari rumah sakit setelah dilakukan operasi di bagian lukanya,” jelas Iptu Gede Sumarjaya pada Kamis (15/4/2021).

Pihak kepolisian akan segera memanggil saksi korban untuk dimintai keterangan. Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan pekerja sosial besok akan datang ke Polsek Seririt untuk melakukan pendampingan karena korban masih anak-anak.

2. Tersangka dendam kepada korban karena tidak diajak berteman

Pelajar Pelaku Penusukan di Buleleng Korban Bullying, Sering DitinggalIlustrasi Perundungan (IDN Times/Mardya Shakti)

Berdasarkan keterangan dari DPAB, ia melakukan penusukan tersebut karena dendam lama, sering diolok-olok dan di-bully oleh korban. Terhadap tersangka dilakukan penahanan sejak Selasa (13/4/2021) hingga Minggu (2/5/2021).

“Di-bully-nya dengan cara pelaku sering ditinggal sama teman-temannya termasuk korban. Yang sebelumnya korban dan temannya ngumpul, begitu pelaku datang, langsung bubar dan ditinggal. Baru sebatas itu saja,” ungkapnya.

Dari hasil penyelidikan, terungkap pula tentang pisau yang digunakan untuk menusuk korban. Iptu Gede Sumarjaya mengungkapkan, tersangka mengambil pisau tersebut di rumahnya.

“Untuk pisau milik pelaku dan diambil dari rumahnya,” jelasnya.

3. Bullying bisa memengaruhi kesehatan mental

Pelajar Pelaku Penusukan di Buleleng Korban Bullying, Sering Ditinggalpopmama.com

Sebelumnya, IDN Times pernah menerbitkan artikel dengan judul Studi :Dampak Bullying Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental Jangka Panjang yang terbit pada 16 Oktoner 2020. Dalam artikel tersebut, dijelaskan bahwa bullying atau perundungan bisa terjadi di berbagai lingkungan dan dapat melukai kondisi mental yang begitu dalam. Termasuk pula memengaruhi kualitas hidup hingga memicu pikiran untuk mengakhiri nyawa sendiri.

Menurut U.S. Department of Health and Human Services, jenis perundungan yang paling umum terjadi adalah bentuk verbal dan sosial, persentasenya sebagai berikut:

  • Panggilan nama: 44,2 persen
  • Menggoda: 43,3 persen
  • Menyebarkan rumor atau kebohongan: 36,3 persen
  • Melakukan kontak fisik (mendorong): 32,4 persen
  • Melakukan kontak fisik (memukul, menampar, atau menendang): 29,2 persen
  • Meninggalkan: 28,5 persen
  • Mengancam: 27,4 persen
  • Mencuri barang: 27,3 persen
  • Melakukan perundungan dalam bentuk komentar atau isyarat seksual: 23,7 persen
  • Melalui online seperti email atau blog: 9,9 persen

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya