Kapal Patroli Lepas Pantai Milik Inggris Bersandar di Bali

Apa saja yang dilakukan di Pulau Dewata?

Denpasar, IDN Times - His Majesty’s Ship (HMS) Spey, kapal patroli lepas pantai terbaru dari Inggris, mengunjungi Bali, pada Jumat (30/9/2022).

Kunjungan untuk pertukaran budaya dengan TNI Angkatan Laut dan anak-anak dari sanggar tari Bali ini rencananya akan berlangsung hingga Senin (3/10/2022). 

Baca Juga: Kapal Perang Amerika Serikat Merapat di Dermaga Benoa Bali 

1. Para kru mencoba Tari Poco-Poco hingga Joged Bali

Kapal Patroli Lepas Pantai Milik Inggris Bersandar di BaliKru kapal HMS Spey ikut menari. (IDN Times/Ayu Afria)

HMS Spey sandar di Pelabuhan Benoa pukul 09.49 Wita, dengan membawa kru sebanyak hingga 60 orang. Kapal ini juga bisa berlayar hanya dengan 45 orang. Jumlah kru tersebut menurut Executive Officer Letnan Komandan, Bridget Macnae, merupakan jumlah yang sangat kecil.

Usai disambut oleh LANAL Denpasar, beberapa perwakilan kru kapal HMS Spey dan TNI AL mencoba tiga tarian, di antaranya Tari Poco-Poco, Maumere, dan Joged Bali.

Kapal Patroli Lepas Pantai Milik Inggris Bersandar di BaliKru kapal HMS Spey ikut menari. (IDN Times/Ayu Afria)

Seorang kru kapal, sekaligus tim medis yang juga ikut menari, Rebecca, mengaku sebelum ketibaannya di Pelabuhan Benoa, terlebih dahulu latihan Tari Poco-Poco dan Maumere di atas kapal HMS Spey yang melaju. Namun ia mendapat kendala karena tidak banyak ruang yang bisa digunakan serta laju kapal yang begitu cepat.

“Kami berlayar dengan Tari Poco-Poco dan Maumere di atas Kapal HMS Spey. Kami mempraktikkannya, menari di atas kapal. Sulit melakukannya di atas kapal karena kapal bergerak begitu cepat. Bagus berlatih di sini. Instruktur di sini membantu kami. Kami ingin menari seperti yang kami lakukan hari ini,” jelasnya.

2. Kunjungan pertama HMS Spey ke Bali

Kapal Patroli Lepas Pantai Milik Inggris Bersandar di BaliExecutive Officer Letnan Komandan, Bridget Macnae. (IDN Times/Ayu Afria)

Letnan Komandan, Bridget Macnae, mengatakan sudah menantikan ketibaannya di Bali saat ini. Rencananya selama 4 hari di Bali, mereka ingin menikmati pengalaman keunikan kebudayaan, makanan, dan pelayanan di Bali. Beberapa kegiatan yang dilakukan di antaranya melakukan pertukaran budaya dengan TNI Angkatan Laut, anak-anak dari sanggar tari Bali, dan lainnya.

“Kami berharap bisa membagikan pengalaman kami di lapangan,” ungkapnya.

Kunjungan HMS Spey ini sekaligus merupakan kunjungan pertama ke Bali. Bridget Macnae juga mengaku belum pernah mencoba makanan yang berasal dari Bali.

3. HMS Spey diklaim menjadi kapal paling hijau

Kapal Patroli Lepas Pantai Milik Inggris Bersandar di BaliHMS Spey yang merupakan kapal patroli milik Inggris sandar di Pelabuhan Benoa. (IDN Times/Ayu Afria)

HMS Spey telah beroperasi selama 5 tahun di kawasan Indo-Pasifik bersama kapal AL Inggris, HMS Tamar. Mereka bekerja bersama para mitra dan sekutunya untuk membantu mengatasi tantangan di sektor keamanan dan mendukung negara-negara dalam mengatasi dampak perubahan iklim.

HMS Spey adalah kapal terhijau dan paling ramah lingkungan di Angkatan Laut Kerajaan Inggris karena catalytic converter yang dipasang pada corong serapan untuk mengurangi emisi CO2.

HMS Spey belum lama ini melakukan patroli untuk memerangi penangkapan ikan ilegal yang tidak diatur dan tidak dilaporkan, serta melakukan survei lingkungan.

4. Ingin membangun kemitraan yang kuat dan langgeng

Kapal Patroli Lepas Pantai Milik Inggris Bersandar di BaliExecutive Officer Letnan Komandan, Bridget Macnae. (IDN Times/Ayu Afria)

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, mengatakan bahwa misi Inggris di Indonesia adalah untuk membangun kemitraan yang kuat dan langgeng. HMS Spey disebut adalah demonstrasi fisik dari komitmen Inggris untuk memperdalam hubungan diplomatik, ekonomi, dan keamanan dengan Indonesia dan negara-negara lain di kawasan Indo-Pasifik.

"Saya sangat bangga bahwa HMS Spey adalah kapal paling ramah lingkungan di Angkatan Laut Kerajaan Inggris dan telah bekerja erat dengan negara-negara di kawasan ini dalam bidang-bidang penting seperti perubahan iklim," jelasnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya