GiriAsa Janji Buat Masyarakat Badung Bahagia, Begini Kata Millennials

#MillennialsMemilih Bagaimana menurut kamu?

Badung, IDN Times – Pasangan Calon (paslon) tunggal Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Badung, I Nyoman Giri Prasta dan I Ketut Suiasa (GiriAsa) telah menyampaikan janjinya menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang akan berlangsung pada 9 Desember 2020 mendatang.

Calon Bupati Kabupaten Badung, I Nyoman Giri Prasta dalam debat terbuka yang dilakukan belum lama ini menyampaikan janjinya bakal membuat masyarakat Kabupaten Badung sejahtera dan bahagia.

“Membuat masyarakat Badung sejahtera dan bahagia adalah merupakan janji dan komitmen kami pasangan GiriAsa. Instrumennya kami menggunakan pola pembangunan Nasional Semesta Berencana. Sudah barang tentu, pelaksanaan kami periode kemarin sudah banyak yang selesai dan ada lagi yang belum selesai oleh sebab itu maka di periode berikut ini kami akan teruskan,” ungkapnya pada Selasa (10/11/2020) lalu.

Seperti apa visi dan misi paslon tunggal GiriAsa? Bagaimana respons kaum millennials di Kabupaten Badung?

Baca Juga: Siapkan Rp1 M, Paslon GiriAsa Pilih Maksimalkan Kampanye Tatap Muka

1. GiriAsa sebut fokus kebahagiaan masyarakat Kabupaten Badung

GiriAsa Janji Buat Masyarakat Badung Bahagia, Begini Kata MillennialsIlustrasi memancing di laut di Pantai Berawa (IDN Times/Ayu Afria)

Disampaikan oleh Giri Prasta bahwa dalam kesempatan pencalonan Bupati mendatang, ia bersama pasangannya sudah membuat visi dan misi serta program kerja untuk tahun yang akan datang.

Visi yang diusungnya yakni melanjutkan kebahagiaan masyarakat Kabupaten Badung melalui pola pembangunan yang berlandaskan Tri Hita Karana. Lalu ia menjelaskan bahwa Tri Hita Karana jika diartikan Tri adalah tiga, Hita adalah bahagia dan Karana adalah sebab. Sehingga jika dirunut menjadi tiga sebab yang membuat masyarakat bahagia yakni hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan.

2. Lima bidang prioritas pembangunan di Kabupaten Badung

GiriAsa Janji Buat Masyarakat Badung Bahagia, Begini Kata MillennialsIDN Times/Irma Yudistirani

Ia menyampaikan bahwa misinya sepenuhnya mengadopsi nawacita Presiden Republik Indonesia, Joko “Jokowi” Widodo. Ada lima bidang prioritas pembangunan yang mencakup pangan, sandang dan papan, pendidikan, kesehatan, jaminan sosial dan tenaga kerja, adat, agama, tradisi seni dan budaya dan pariwisata lengkap dengan infrastrukturnya. Berikut detail lima bidang prioritas pembangunan GiriAsa:

  • Di bidang pangan ada pertanian, perkebunan dan peternakan. Begitu juga dengan hutan mangrove atau hutan lindung dan hutan belantara. 

Sandang, ketercukupan akan pakaian Kabupaten Badung. Bahkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ditingkatkan di Kabupaten Badung untuk mengisi itu semua.

Papan berupa program bedah rumah di kabupaten Badung yaitu rehab berat dan rehab ringan.

  • Di bidang kesehatan, mengadopsi sepenuhnya Undang-undang 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.

“Minimal 10 persen APBD itu di sektor kesehatan. Sinergitas yang kami lakukan itu adalah ketika JKN dikeluarkan oleh pusat melalui kartu KIS-nya (Kartu Indonesia Sehat) kami melakukan kerja sama dengan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Yang tidak ditanggung oleh pusat kami lakukan di Kabupaten Badung sehingga proses lahir kami bantu sepenuhnya di Kabupaten Badung dapat identitas anak. Dapat juga akta kelahiran,” jelasnya.

“Begitu juga dengan kegiatan remaja. Remaja kami bantu, sekaa truna kami bantu. Sekolahnya ini kami juga bantu. Bahkan ada kuliah ke luar negeri, kami berikan yang berprestasi sekolah di luar negeri. Setelah dia tamat dia balik ke Badung memperbaiki Badung,” imbuhnya.

  • Masalah pendidikan, GiriAsa mengadopsi sepenuhnya Undang-undang 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional.

“Maka 20 persen minimal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) itu langsung. Misalkan contoh kalau memang dana BOS itu dapat untuk anak SD sejumlah 18 ribu. Sehingga kebutuhannya ada 28 ribu kami isi semua tambahan lagi 10 ribu. Sehingga totalitas kami lakukan,” ungkapnya.

  • Berkenaan dengan jaminan sosial dan tenaga kerja. Ia memastikan di Badung ada 5 jaminan yang diberikan di antaranya jaminan kecelakaan kerja, jaminan kesehatan, jaminan hari tua, jaminan kematian, juga jaminan lansia. Termasuk jaminan penunggu pasien.
  • Adat, agama, tradisi, seni dan budaya memang ia lakukan dengan baik dan diperkokoh.

“Berkenaan dengan agama kami melihat Pancasila, sila kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Artinya apa semua insan sama dapat sama rasa. Jadi yang beda jangan sekali-kali kita paksakan untuk jadi sama. Tetapi yang sudah sama jangan kita bedakan. Maka pemerataan pembangunan,” ungkapnya.

  • Untuk pariwisata, GiriAsa mengungkapkan akan menggerakkan pariwisata ini dengan baik.

“Inilah program yang kami lakukan di Kabupaten Badung untuk ke depannya. Sehingga sinergitas Pusat, Provinsi, dan Kabupaten berjalan dengan baik demi kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat Badung itu sendiri,” jelasnya.

3. Warga justru pertanyakan soal ruang publik dan aliran dana Kipem

GiriAsa Janji Buat Masyarakat Badung Bahagia, Begini Kata MillennialsPantai Berawa (IDN Times/Ayu Afria)

Visi dan misi yang disampaikan paslon tunggal tersebut mendapatkan respons dari beberapa millennials di Kabupaten Badung, di antaranya:

  • Kadek Novi Febriani (23), mahasiswa yang tinggal di Kecamatan Kuta

Menurutnya paslon GiriAsa mengikuti visi misi pusat yang normatif. Mengingat Badung merupakan kabupaten dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) besar, maka harusnya juga tidak mengandalkan sektor pariwisata saja.

“Semoga bisa berjalan lah. Sebab Badung sebagai kabupaten yang memiliki PAD besar juga harus ada yang diperbaiki tidak hanya mengandalkan pariwisata. Tapi harus mengatasi ketimpangan. Kembali juga pertanian dan pendidikan juga. Tidak hanya masalah fasilitas tapi juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM),” jelasnya.

Selain itu juga, ruang publik di Badung ia rasa tidak ada. Kondisi ini berbeda jauh dengan Kota Denpasar yang memiliki banyak ruang publik seperti lapangan.

  • Ahmad Firizqi Irwan (26), warga Kecamatan Kuta Utara

Ahmad menilai bahwa melihat visi dan misi paslon GiriAsa, ia setuju jika memang benar-benar bakal diwujudkan. Namun ia kembali mempertanyakan soal penarikan dana Kartu Identitas Penduduk Musiman (Kipem). Selain dianggap tidak jelas, penggunaan dananya juga terbilang ribet.

“Aku setuju ya kalau memang itu terwujud. Sudah tepat dan diharapkan bisa jalan dengan baik ke depannya. Hanya saja, beberapa kendala masih terjadi, salah satunya terkait kejelasan dana Kipem yang masih dilakukan masing-masing Banjar. Itu perlu dijelaskan untuk apa dan apa manfaat dari kami. Selebihnya, visi misi tersebut sudah bagus ya,” jelasnya.

  • Muh Lutfi Al Fajar (26), tinggal di Kecamatan Kuta Utara

Lutfi menilai bahwa program paslon GiriAsa ini merata, tempat ibadah baik masjid atau pura sudah diberikan suntikan dana untuk pembangunan. Namun terkait dengan bantuan untuk warga, ia mengungkapkan bahwa kadang masih ada warga yang belum mendapatkan bantuan.

“Mungkin jaminan kesehatan sama tunjangan bagi mereka lansia di daerah yang belum dijamah aja ya yang perlu digerakkan. Bisa bersinergi turunkan tim-tim dari universitas buat utus mahasiswanya buat susur ke desa-desa terpencil,” ungkapnya.

Ia juga mengharapkan bahwa nantinya ada pelatihan bagi para warganya yang pengangguran sehingga meningkatkan SDM yang bermutu bagi mereka yang putus sekolah atau cuman lulusan pendidikan rendah.

Selain itu juga perlu melakukan penataan database tentang kondisi ekonomi dan lain sebagainya. Pendataan berkala setiap bulannya setidaknya harus diperbaharui agar Kabupaten Badung mempunyai informasi lengkap tentang keadaan warganya dan bisa kerja sama dengan kelian desa.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya