BPBD Bali Catat 75 Kejadian Dampak dari El Nino di Bali

Peristiwa ini dari Agustus 2023

Denpasar, IDN Times – Masih belum berakhirnya El Nino berdampak terhadap sejumlah wilayah di Provinsi Bali. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin, mengatakan tercatat 75 kejadian dampak El Nino di Provinsi Bali sejak awal Agustus 2023.

Kasusnya didominasi oleh kebakaran, dan kekurangan air bersih. Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, bahwa musim hujan secara bertahap akan mulai pada awal November 2023.

1. Kemarau kering diprediksi berakhir di akhir Oktober 2023

BPBD Bali Catat 75 Kejadian Dampak dari El Nino di BaliIlustrasi kekeringan. IDN Times/Margith Juita Damanik

BMKG memprediksi musim kemarau akan berakhir di sebagian besar wilayah Indonesia mulai akhir Oktober 2023, dan awal musim hujan secara bertahap dimulai awal November 2023. Akibat tingginya keragaman iklim, maka awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Sementara puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada Januari-Februari 2024.

“Sesuai prediksi BMKG, puncak dampak El Nino terjadi pada bulan September, namun tadi kami juga menganalisis dari data satelit yang terkini, terlihat Oktober ini nampaknya intensitas El Nino belum turun. Fenomena El Nino ini diprediksi masih akan terus bertahan hingga tahun depan,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, di Jakarta dalam rilis, Selasa (3/10/2023) lalu.

2. Terdata sejumlah kabupaten di Provinsi Bali terdampak El Nino

BPBD Bali Catat 75 Kejadian Dampak dari El Nino di BaliKegiatan pemantauan kebakaran hutan dan lahan di lereng Gunung Agung (Dok.IDN Times/BPBD Provinsi Bali)

Sementara itu Rentin mengungkapkan, sepanjang Agustus 2023 hingga 1 November 2023, tercatat sebanyak 75 kejadian dampak dari El Nino di Bali. Terbanyak di Kabupaten Buleleng mulai dari kebakaran, kekeringan, dan distribusi air bersih. Berikut ini rinciannya:

Kabupaten Buleleng

  • Kebakaran hutan dan lahan 3 kejadian
  • Kebakaran lahan kosong 11 kejadian
  • Distribusi air bersih 6 kejadian
  • Kebakaran kebun 2 kejadian
  • Kekeringan 8 kejadian

Kota Denpasar

  • Kebakaran hutan dan lahan 1 kejadian

Kabupaten Karangasem

  • Kebakaran lahan kosong 4 kejadian
  • Kebakaran hutan dan lahan 3 kejadian

Kabupaten Jembrana

  • Kekeringan 28 kejadian
  • Air bersih 3 kejadian

Kabupaten Bangli

  • Kebakaran hutan dan lahan 4 kejadian
  • Kekeringan 1 kejadian

Kabupaten Badung

  • Kebakaran pohon bambu 2 kejadian.

3. BNPB melakukan operasi darat dan udara untuk menghadapi El Nino

BPBD Bali Catat 75 Kejadian Dampak dari El Nino di Baliilustrasi kebakaran hutan (pexels.com/Deep Rajwar)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berupaya meminimalisir dampak El Nino yang melanda beberapa wilayah di Indonesia. Antara lain melakukan operasi darat dan operasi udara. Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengatakan BNPB melaksanakan penanganan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan dengan dua cara, di antaranya:

  • Mendukung pelaksanaan operasi darat dengan memberikan perlengkapan kepada satgas darat. Seperti pompa, selang, APD, dan sepeda motor yang sudah dimodifikasi agar bisa memadamkan. Termasuk juga memberikan anggaran operasional bagi pemadaman oleh satgas darat
  • Melakukan upaya operasi udara melalui penempatan helikopter di wilayah-wilayah prioritas penanganan kebakaran hutan, dan lahan. Khusus operasi udara, BNPB tidak hanya mengirim helikopter ke wilayah prioritas saja, namun juga ke wilayah yang sedang mengalami kebakaran lahan lainnya.

“Kemudian untuk operasi udara kita kerahkan sejumlah 35 heli yaitu 13 heli patroli dan 22 heli water bombing. Kenapa hanya 35? Ini sudah dikerahkan dari seluruh Indonesia. Jadi seluruh Indonesia yang ada heli water bombing dan patroli ini sudah dikerahkan semua,” ucapnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya