Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Targetkan Wisman, Bali Maksimalkan Potensi Kapal Pesiar

Pelaku perjalanan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. (Dok.IDN Times/Humas Bandara)

Badung, IDN Times- Indonesia saat ini memaksimalkan kontribusi Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE) untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara khususnya untuk Bali. Sehingga target kunjungan wisatawan tahun 2023 sebanyak 8,5 juta wisatawan mancanegara bisa tercapai. Hal ini diungkapkan oleh Deputy of Tourism Products and Event Organization, Vinsensius Jemadu pada pembukaan Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) kemarin.

1. Pemulihan pariwisata Indonesia terkendala connectivity

Bandara I Gusti Ngurah Rai telah melayani rute Istanbul-Bali pp dengan maskapai Turkish Airlines. (dok. Angkasa Pura I)

Deputy of Tourism Products and Event Organization, Vinsensius Jemadu mengatakan salah satu tantangan saat ini bagi Indonesia khusus Bali adalah connectivity. Untuk penerbangan domestik pemulihan saat ini baru 20-27 persen. Sedangkan penerbangan internasional pulih 40-50 persen.

Sedangkan di wilayah Asia Tenggara frekuensi penerbangan ini diungkap yang paling lambat mengalami pemulihan saat ini. Oleh karenanya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia mengupayakan dengan segara pemulihan tersebut.

"Seperti sebelum COVID-19. Karena ini kunci kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia khususnya Bali," katanya.

2. Indonesia maksimalkan potensi kapal pesiar untuk datangkan wisatawan

IDN Times/Hisyam Keleten Kelin

Selain melalui penerbangan, saat ini pemerintah juga membidik potensi kapal pesiar, khususnya akses pintu masuk ke Bali. Dan potensi moda transportasi lainnya yang bisa mendatangkan wisatawan ke Bali.

"Kami coba jangan sampai ketergantungan dengan udara saja. Tapi semua produk moda transportasi yang bisa membawa turis langsung kami perjuangkan," jelasnya.

3. Indonesia perlu diversifikasi produk pariwisata

Exhibition di BBTF Bali. (IDN Times/Ayu Afria)

Setelah masa pandemik COVID-19 ini, Indonesia tidak bisa lagi berbisnis pariwisata seperti biasanya. Diperlukan diversifikasi produk, misalnya medical tourism. Dan saat ini telah dikembangkan medical tourism yang dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus Sanur. Kemudian harus disusul dengan Wellness Tourism, Eco Tourism, dan MICE.

"MICE ini kalau kita lihat dari portofolio produk pembangunan pariwisata kita itu ada 3. Budaya itu 60 persen, alam itu 32 persen, dan hanya 5 persen MICE. Dan kita ditantang juga untuk meningkatkan kontribusi dari produk MICE ini supaya lebih tinggi lagi," jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ayu Afria Ulita Ermalia
Silfa Humairah Utami
Ayu Afria Ulita Ermalia
EditorAyu Afria Ulita Ermalia
Follow Us