Angin Puting Beliung Terjang Jembrana, 3 Bangunan Rusak

- Angin puting beliung terjadi di Jembrana, merusak tiga bangunan
- Puting beliung berasal dari laut, menyebabkan kerugian hingga Rp13 juta
- Bupati Jembrana instruksikan gotong royong dan warga terima bantuan terpal
Jembrana, IDN Times - Cuaca ekstrem melanda Kabupaten Jembrana pada Selasa malam (9/12/2025). Angin puting beliung dilaporkan menerjang seputaran wilayah Banjar Tembles, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, menyebabkan kerusakan pada tiga bangunan. Kerugian ditaksir mencapai belasan juta rupiah.
Kejadian tersebut langsung direspons cepat oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana dan mendapat atensi langsung dari Bupati Jembrana.
1. Puting beliung berasal dari laut, terbentuk tiga angin berbeda

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jembrana, Putu Agus Artana, membenarkan adanya kejadian bencana cuaca ekstrem tersebut. Berdasarkan laporan yang diterima BPBD, angin puting beliung terjadi sekitar pukul 18.30 WITA.
"Kejadian disebabkan oleh cuaca ekstrem. Menurut penuturan pegawai di lokasi, khususnya di tambak udang, sebelumnya sempat terbentuk tiga buah angin puting beliung yang berasal dari laut. Dua angin datang dari arah barat, dan satu angin datang dari arah timur," jelas Putu Agus Artana memberikan keterangannya, Rabu (10/12/2025).
Tim BPBD, melalui Bidang Kedaruratan dan Logistik (KL) dan Tim Reaksi Cepat (TRC) Regu III, segera melakukan kaji cepat ke lokasi bencana. Saat kejadian, cuaca dilaporkan cerah berawan.
2. Tiga bangunan rusak, kerugian capai Rp13 Juta

Hasil kaji cepat BPBD menunjukkan bencana tersebut menyebabkan kerusakan pada rumah warga dan tempat usaha yang berada di lokasi saling berdekatan. Total ada tiga bangunan yang terdampak.
Bangunan milik Nyoman Gede Ladra mengalami kerusakan pada atap rumah (asbes) berukuran 4×6 meter dengan estimasi kerugian sekitar Rp3.000.000. Penghuni rumah telah melakukan evakuasi mandiri ke kediaman saudaranya.
Tempat usaha tambak udang Aquatera juga mengalami kerusakan parah pada bagian atap bangunan berukuran 6×8 meter serta atap gudang genset berukuran 2×3 meter. Kerugiannya ditaksir mencapai Rp5.000.000.
Sementara PT Suri Tani Pemuka mengalami kerusakan pada atap kantor dan atap (asbes) area parkir berukuran 15×4 meter, dengan estimasi kerugian sekitar Rp5.000.000.
"Total kerugian akibat kerusakan pada atap rumah dan atap garasi dari tiga lokasi tersebut mencapai kurang lebih Rp13.000.000," tambah Putu Agus Artana. Beruntung, dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa.
3. Bupati instruksikan gotong royong, warga terima bantuan terpal

Merespons cepat bencana ini, Bupati Jembrana langsung menginstruksikan BPBD, Camat Mendoyo, Desa Penyaringan, serta unsur TNI dan Polri untuk melaksanakan kegiatan gotong royong di lokasi kejadian. Gotong royong rencananya dilakukan pada Rabu pagi pukul 07.00 WITA.
"Penanganan darurat sudah dimulai sejak pukul 19.35 WITA dan selesai pada pukul 21.10 WITA. BPBD juga telah menyerahkan bantuan awal berupa satu buah terpal kepada warga atas nama Nyoman Gede Ladra untuk penanganan sementara," kata Putu Agus Artana.
Adapun kebutuhan mendesak saat ini yang diperlukan warga terdampak adalah terpal dan sembako. BPBD Jembrana mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di tengah musim penghujan.


















