Tombak Jarahan Kolonial Belanda Dipamerkan di Museum Semarajaya
Pameran ini digelar serangkaian Hari Tumpek Landep
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Klungkung, IDN Times - Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung menggelar pemeran keris di Museum Semarajaya, pada Jumat (8/4/2022). Pameran keris ini digelar serangkaian dengan Hari Tumpek Landep yang jatuh pada Sabtu (9/4/2022). Selain keris koleksi Museum Semarajaya, pada pameran ini juga ditampilkan keris koleksi milik warga serta Sanggar Seni Smara Dwija Klungkung.
Dari sekian banyak keris dan tombak yang dipamerkan, ada beberapa yang menarik perhatian para pecinta pusaka keris atau tombak. Ada dua mata tombak yang sebelumnya merupakan jarahan pasukan Belanda pasca Perang Puputan Klungkung tahun 1908. Selain itu ada dua tombak milik pasukan Kerajaan Klungkung yang berada dari era 1700an-1800an.
Pameran tersebut akan berlangsung selama tiga hari, yakni sampai Minggu (10/4/2022) mendatang. Berikut beberapa fakta menarik pameran keris di Museum Semajaya, Klungkung.
Baca Juga: Fakta Tender Proyek Pelabuhan Sampalan Klungkung, Ada Permainan?
1. Dua bilah tombak dihibahkan ke Puri Agung Klungkung oleh sebuah yayasan di Belanda
Keris yang dipamerkan di Museum Semarajaya, keseluruhannya berjumlah 60 buah. Terdiri dari keris kamardikan atau dibuat pada zaman setelah kemerdekaan. Beberapa koleksi juga sudah ada pada zaman Kerajaan Klungkung.
Dalam pameran itu, ada dua tombak yang dipamerkan dan merupakan hibah dari sebuah yayasan di Belanda. Dua bilah tombak itu dihibahkan ke Puri Agung Klungkung, lalu pihak puri menyerahkannya ke Museum Semarajaya untuk dirawat.
“Kata pihak yayasan, dua bilah mata tombak ini merupakan jarahan dari kolonial saat perang Puputan Klungkung. Namun perlu kajian lebih jauh untuk membuktikan hal itu. Namun dari segi bentuknya, memang ini mirib dengan tombak di Klungkung pada zaman kerajaan,” ujar Kepala UPTD Museum Semarajaya Klungkung, Cokorda Gede Nala Rukmaja, Jumat (8/4/2022).
Kedua mata tombak itu saat ini disimpan di Museum Semarajaya dan setiap Tumpek Landep diupacarai bersama dengan keris koleksi lainnya.