Ratusan Warga Jembrana Mengungsi, Pendataan BPS Tetap Berjalan
Akan kerahkan pegawai organik BPS Provinsi Bali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jembrana, IDN Times - Sebanyak 117 keluarga di Kelurahan Tegalcangkring, Kabupaten Jembrana terpaksa mengungsi pasca bencana banjir bandang yang terjadi pada Senin (17/10/2022). Ratusan warga itu harus mencari tempat yang aman sebab kondisi di sekitar tempat tinggal mereka masih berbahaya.
Sementara saat ini tengah dilakukan pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali. Apakah warga yang mengungsi itu terancam tidak akan terdata?
BPS Provinsi Bali memastikan pendataan tetap berjalan dan beberapa alternatif telah ditentukan untuk situasi force majeur seperti bencana yeng terjadi di Kabupaten Jembrana.
Baca Juga: 322 Orang Korban Banjir di Jembrana Mengungsi, Dibangun 2 Dapur Umum
1. Dalam kondisi force majeur, pendataan tetap diupayakan selesai tepat waktu
Pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022 di Jembrana menyasar 81.648 keluarga. Pendataan dilakukan di 41 desa dan 10 kelurahan yang tersebar di 5 kecamatan.
Seperti daerah lainnya di Indonesia, pendataan dilakukan mulai 15 Oktober hingga 14 November 2022. Namun baru beberapa hari pendataan, terjadi musibah banjir bandang di wilayah Jembrana. Dilaporkan lebih dari seratus warga yang mengungsi karena kehilangan tempat tinggal mereka.
Kepala BPS Provinsi Bali, Hanif Yahya, saat dikonfirmasi terkait kondisi ini mengatakan bahwa bencana tidak menghalangi proses pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek). BPS tetap berupaya utuk menyelesaikan dengan tepat waktu.
"Kami melalui BPS Jembrana akan koordinasi dengan Pemkab Jembrana terkait kondisi force majeur ini," ujar Hanif Yahya, Kamis (21/10/2022).