TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Petugas Retribusi Nusa Penida Tidak Fasih Berbahasa Inggris

Ini demi kemajuan Nusa Penida juga sih. Iya gak?

IDN Times/Wayan Antara

Klungkung, IDN Times - Para pegiat pariwisata di Nusa Penida menyampaikan aspirasi terkait pelaksanaan penarikan retribusi kepada Warga Negara Asing (WNA) yang hendak ke Nusa Penida. Ada beberapa masukan yang diterima Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, pasca penerapan kebijakan yang sempat menuai pro dan kontra tersebut. Apa saja masukan tersebut?

Baca Juga: Pemandangannya Cantik, Tapi 4 Desa di Nusa Penida Masih Blank Spot

1. Para pelaku pariwisata soroti sistem dan SDM petugas retribusi

IDN Times/Wayan Antara

Ketua Kelompok Pegiat Pariwisata Nusa Penida, I Putu Gede Sukawidana, menjelaskan ia dan rekan-rekan pegiat pariwisata di Nusa Penida datang untuk menyampaikan beberapa aspirasi perihal pelaksanaan pemungutan retribusi kepada wisatawan asing. Misalnya sistem penarikan yang belum merata di setiap pelabuhan, sehingga terkadang memunculkan polemik. Sumber daya manusia (SDM) petugas penarik retribusi juga belum fasih berbahasa inggris.

"Seperti sekarang, kami amati petugas retribusi masih belum fasih Bahasa Inggris. Justru kebanyakan pemandu wisata diminta menjelaskan ke tamu," ungkap Sukawidana, Kamis (4/7).

"Petugas kami lihat belum mampu menjelaskan ke wisatawan ketika sedang menarik retribusi. Ini yang juga menimbulkan polemik, karena miss komunikasi," imbuhnya.

2. Segera cabut Perdes penarikan retribusi di objek wisata oleh desa

Dok.IDN Times/Istimewa

Selain itu, mereka juga meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung untuk segera mencabut Peraturan Desa (Perdes) yang memberikan hak kepada desa untuk menarik retribusi di objek wisata. Hal ini agar pungutan retribusinya hanya satu pintu saja di pelabuhan, dan tidak ada lagi pungutan ganda di desa.

"Ini yang terkadang membuat wisatawan kesal. Selain dipungut di pelabuhan, mereka dipungut lagi di objek wisata. Ini tentu buat wisatawan kurang nyaman, dan harus dievaluasi agar pungutan satu pintu," jelasnya.

3. Apa tanggapan Bupati Klungkung?

Dok.IDN Times/Istimewa

Bupati Suwirta mengatakan aspirasi yang disampaikan para pegiat pariwisata itu sama dengan hasil evaluasi pemkab. Selanjutnya perbaikan sistem dan penambahan pos pungutan akan dilakukan secara bertahap.

"Di saat anggaran perubahan nanti kami bisa tambah petugas pungutan, dan buat loket yang lebih permanen juga," ungkap Suwirta saat ditemui selama kunjungan pegiat pariwisata tersebut.

Baca Juga: Mulai Hari ini, Turis Asing Bayar Rp25 Ribu Jika ke Nusa Penida

Berita Terkini Lainnya