Petugas Retribusi Nusa Penida Tidak Fasih Berbahasa Inggris
Ini demi kemajuan Nusa Penida juga sih. Iya gak?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Klungkung, IDN Times - Para pegiat pariwisata di Nusa Penida menyampaikan aspirasi terkait pelaksanaan penarikan retribusi kepada Warga Negara Asing (WNA) yang hendak ke Nusa Penida. Ada beberapa masukan yang diterima Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, pasca penerapan kebijakan yang sempat menuai pro dan kontra tersebut. Apa saja masukan tersebut?
Baca Juga: Pemandangannya Cantik, Tapi 4 Desa di Nusa Penida Masih Blank Spot
1. Para pelaku pariwisata soroti sistem dan SDM petugas retribusi
Ketua Kelompok Pegiat Pariwisata Nusa Penida, I Putu Gede Sukawidana, menjelaskan ia dan rekan-rekan pegiat pariwisata di Nusa Penida datang untuk menyampaikan beberapa aspirasi perihal pelaksanaan pemungutan retribusi kepada wisatawan asing. Misalnya sistem penarikan yang belum merata di setiap pelabuhan, sehingga terkadang memunculkan polemik. Sumber daya manusia (SDM) petugas penarik retribusi juga belum fasih berbahasa inggris.
"Seperti sekarang, kami amati petugas retribusi masih belum fasih Bahasa Inggris. Justru kebanyakan pemandu wisata diminta menjelaskan ke tamu," ungkap Sukawidana, Kamis (4/7).
"Petugas kami lihat belum mampu menjelaskan ke wisatawan ketika sedang menarik retribusi. Ini yang juga menimbulkan polemik, karena miss komunikasi," imbuhnya.
Baca Juga: Mulai Hari ini, Turis Asing Bayar Rp25 Ribu Jika ke Nusa Penida